tirto.id - Tahun 2019 bisa dikatakan sebagai masa sial YG Entertaiment. Bertubi-tubi masalah menerpa para artis dari salah satu agensi Big Three di Korea Selatan ini. Puncaknya, pendiri YG Entertaiment Yang Hyun Suk dan adiknya yang menjabat sebagai CEO mundur dari jabatan mereka.
Kisah sial YG Entertaiment, selanjutnya YG, dimulai awal tahun ketika Dispatch mempublikasi foto kencan anggota BLACKPINK, Kim Jennie dengan Kai EXO. Saat itu, kedua agensi memberikan pernyataan yang bertentangan.
Agensi Kai, SM Entertaiment, mengafirmasi hubungan keduanya. Namun, YG bereaksi sebaliknya. Tak lama setelahnya, kisah cinta kedua superstar itu dikabarkan usai.
YG benar-benar mengalami keterpurukan ketika kasus Burning Sun terkuak, bertepatan dengan bubarnya Jennie dan Kai di akhir bulan Januari. Rekaman gambar kekerasan tentang penjaga Burning Sun terhadap seorang laki-laki bernama Mr.Kim tersebar. Yang membikin heboh, kekerasan di kelab pimpinan Seungri eks BIGBANG ini menjadi gerbang terkuaknya mega skandal narkotika, penggelapan pajak, hingga pelecehan seksual.
"Pada awal 2016, teman Seungri yang bernama Mr. Kim membawa Happy Balloons. Tak lama kemudian, dia memapah seorang perempuan yang hampir tak bisa berjalan," ungkap seorang karyawan di bar Itaewon, membeberkan kebiasaan berpesta Seungri di bar mereka pada periode 2015-2017.
Happy Balloons adalah senyawa dinitrogen oksida, sebuah jenis gas tak berwarna yang memberikan efek sedatif dan lazim digunakan sebagai anestesi. Senyawa ini umumnya digunakan dokter gigi dan tenaga medis lainnya guna membius pasien. Sayang, senyawa ini sering disalahgunakan untuk memunculkan perasaan euforia.
Singkat cerita, Seungri akhirnya mengundurkan diri sebagai personel BIGBANG dan artis YG Entertaiment.
Akibat kasus ini, saham YG meluncur tajam. Maklum saja, BIGBANG merupakan bintang dan sumber pemasukan utama YG. Beruntung, mesin penghasil uang YG lainnya, BLACKPINK mampu merubah keadaan melalui perilisan mini album mereka berjudul 'Kill This Love' pada April lalu.
Berturut-turut artis YG lain menyusul comeback. WINNER pada pertengahan Mei. Duet Lee Hi dengan Hanbin menyusul pada awal Juni lalu. Namun, kasus Burning Sun berbuntut panjang, dan Yang Hyun Suk turut terseret dan diduga memfasilitasi prostitusi.
Meski kemudian tuduhan itu ia tepis dan tak ada lagi berita lanjutan tentang keterlibatannya, badai belum berlalu. Kim Hanbin alias B.I, pemimpin dari grup iKON, diisukan memesan ganja dan Lysergic acid diethylamide (LSD) pada tahun 2016 lalu.
Belum juga dimulai pemeriksaan ulang, Hanbin memilih mundur dari agensinya. Padahal, YG sempat melakukan pembelaan dengan mengatakan bahwa artisnya selalu melakukan tes narkotika secara rutin dan hasil milik Hanbin negatif. Dengan mundurnya Hanbin, YG kehilangan salah satu penulis lagu, komposer, sekaligus rapper terbaiknya.
"Memang aku sempat ingin [memakai narkotika] ... tapi tidak jadi karena aku takut," tulis Hanbin saat meminta maaf kepada penggemar, seperti dilansir dari Yonhap News.
Pensiunnya Yang Hyun Suk
Sudah beberapa kali artis YG terjerat kasus narkotika. Namun, agensi ini selalu menemukan cara untuk bisa menyelamatkan artisnya.
YG, misalnya, sanggup meloloskan Park Bom eks 2NE1 ketika terjerat kasus dugaan penyelundupan 80 tablet amfetamin pada 2010 silam. Mereka juga berhasil melindungi pemimpin BIGBANG G-Dragon saat kedapatan merokok ganja dengan dalih 'dijebak' oleh temannya.
Pada 2017 lalu, rapper BIGBANG, T.O.P 'hanya' dijatuhi hukuman 10 bulan penjara, dengan masa percobaan dua tahun ketika terbukti menggunakan ganja. Artinya, T.O.P hanya akan menjalani masa tahanan ketika berbuat buruk dalam rentang dua tahun.
Tapi, tak seperti kisah anak-anak emas YG sebelumnya yang pernah terjerat kasus narkotika namun menguap begitu saja, kasus Seungri dan Hanbin justru membawa petaka lebih besar berupa penolakan dan rasa tidak percaya dari penggemar Korea. Bahkan, gara-gara kedua kasus mereka, muncul gerakan untuk memboikot semua artis YG agar tidak tampil di media.
Yang Hyun Suk akhirnya menyerah. Ia memutuskan mundur dari semua jabatan di YG pada Jumat (14/6) setelah 23 tahun membesarkan agensi tersebut.
Diminta Tutup Mulut
Bang Jeong-hyun, pengacara dari saksi yang membocorkan skandal narkoba YG mengatakan, Hyun Suk sempat meminta kliennya mengubah kesaksian soal pembelian narkotika oleh Hanbin pada tahun 2016. YG bahkan kemudian memberikan pendampingan pengacara dan kompensasi untuk menghindari penyelidikan.
Sebagai catatan, saksi kasus Hanbin adalah Han Seo Hee, perempuan yang pernah terlibat skandal rokok ganja bersama T.O.P dari BIGBANG.
"Saksi diminta pergi ke markas YG pada tanggal 23 Agustus 2016, dan Hyun Suk bilang, mudah baginya membikin saksi jadi sengsara," katanya, dilansir The Korea Herald.
Pernyataan sang pengacara kembali mengingatkan warganet tentang unggahan Han Seo Hee di Instagramnya, @hxxsxxhee, saat kasus rokok ganja T.O.P mencuat. Ia mengunggah sebuah gambar berisi potret papan himbauan salam yang berada di YG, dilengkapi sindiran kepada seorang pria untuk berhenti menggunjingkan dirinya sebagai perempuan mata duitan.
"Kamu tahu kan semua hal yang berhubungan dengan perusahaanmu sudah aku tutupi. Padahal, wartawan selalu memintaku membongkar semuanya tapi aku tolak karena aku sangat takut pada kalian," tulisnya. "Berhentilah berlagak seperti seorang seniman. Kamu hanyalah seorang pria tua, seorang ahjussi."
Saat itu warganet mengira pesan tersebut ditujukan untuk T.O.P. Tapi, melihat apa yang terjadi dalam beberapa hari terakhir, kalimat terakhir Seo Hee rasa-rasanya lebih cocok disematkan pada Hyun Suk. Jika dulu Seo Hee dihujat penggemar Korsel karena dianggap mencari perhatian selepas gagal debut, kini ia justru banyak mendapat dukungan untuk membongkar skandal narkotika yang lebih besar.
Seperti yang diungkapkan sang pengacara, masih ada deretan nama selebritas lain yang terlibat dalam skandal tersebut. Akankah babak baru dari kelamnya industri K-Pop kembali terkuak?
Editor: Ign. L. Adhi Bhaskara