tirto.id - Federasi Sepak Bola Eropa (UEFA) sedang menjajaki kemungkinan untuk menunda Piala Eropa (EURO) 2020. Hal ini dilakukan setelah wabah virus corona COVID-19 menyebar di hampir seluruh penjuru Eropa.
Badan tertinggi sepak bola Eropa itu bakal bertemu dengan 55 federasi anggotanya untuk membahas kelangsungan event olahraga di benua biru. Pertemuan tersebut bakal membahas seluruh agenda UEFA di tahun 2020, salah satunya adalah EURO 2020 yang bakal digelar musim panas nanti.
Mulanya, Piala Eropa 2020 rencananya digelar mulai 12 Juni sampai dengan 12 Juli 2020 di sejumlah negara di Eropa. Namun, jika melihat perkembangan terkini mengenai penyebaran virus corona membuat turnamen tersebut diragukan dapat digelar sesuai jadwal.
Pasalnya, sejumlah negara yang ditunjuk sebagai tuan rumah seperti Italia dan Spanyol saat ini telah melakukan isolasi di sejumlah kota, sehingga kemungkinan besar tak bisa menggelar pertandingan yang dihadiri banyak penonton.
Paling anyar, laga-laga yang melibatkan klub Italia di pentas Eropa secara resmi ditunda. Sementara pertandingan-pertandingan di liga domestik lain digelar tanpa penonton. Dampaknya, laga play-off kualifikasi EURO 2020 pun terancam tak bisa digelar.
Saat ini 20 negara sudah dipastikan lolos ke putaran final EURO 2020, sementara empat slot lainnya bakal diperebutkan oleh sepuluh tim yang masuk babak play-off. Hal itu pun membuat EURO 2020 terancam tak bisa mendapat kuota 24 tim peserta.
Dilansir dari BBC UEFA telah menjajaki opsi untuk menggelar turnamen dengan hanya diikuti oleh 20 tim. Pilihan lainnya adalah menggelar play-off jelang bergulirnya turnamen atau menggunakan waktu pemanasan jelang turnamen berlangsung.
"Pilihan lain [jika tak bisa menggelar play-off sesuai jadwal] adalah menggunakan slot yang disediakan untuk pertandingan persahabatan pra-turnamen untuk memutuskan babak play-off. Atau EURO 2020 bisa berlanjut tanpa tim play-off dan diikuti 20 tim," tulis Dan Roan, editor rubrik olahraga BBC.
Sementara itu, mengenai waktu pelaksanaan Piala Eropa 2020 disebut sulit untuk ditunda mengingat padatnya jadwal UEFA di tahun 2020. Selain harus segera menyelesaikan liga-liga domestik dari para anggotanya, serta menjadwal ulang Liga Champions dan Liga Eropa, mereka juga tak bisa menggelar EURO Womens 2020, secara bersamaan dengan EURO 2020.
EURO Womens sendiri rencanannya bakal digelar pada 11 Juli sampai dengan 1 Agustus 2020. Dengan demikian, tetap menggelar EURO 2020 disebut sulit dilaksanakan.
Dalam laporan yang terbit di Guardian menyebut kemungkinan EURO 2020 bakal ditunda pada musim panas berikutnya atau 2021. Hal itu pun bakal dibahas dalam pertemuan 55 anggota federasi UEFA yang berlangsung pada hari Selasa (17/3/2020) mendatang.
"UEFA hari ini telah mengundang perwakilan dari 55 asosiasi anggotanya bersama dengan dewan Asosiasi Klub Eropa dan Liga Eropa dan perwakilan dari FIFPro untuk menghadiri pertemuan melalui konferensi video pada hari Selasa 17 Maret guna membahas tanggapan sepak bola Eropa terhadap wabah tersebut,” tulis keterangan resmi UEFA dikutip Guardian.
Penulis: Permadi Suntama
Editor: Ibnu Azis