tirto.id - Government shutdown atau penutupan sementara operasional pemerintahan di Amerika Serikat (AS) sejak Sabtu (20/1/2018) waktu setempat diprediksi akan berdampak pada kesehatan penduduk. Penutupan ini juga bisa membahayakan kesehatan mental para pekerja yang tidak tahu pasti kapan mereka akan kembali bekerja.
Pemerintah AS menutup sementara layanan publik pada Jumat (19/1/2018) tengah malam jelang satu tahun pemerintahan Donald Trump. Penutupan itu lantaran Demokrat dan Republik gagal mencapai kesepakatan akhir terkait pendanaan operasi, imigrasi dan pengamanan perbatasan.
Terhitung, AS sudah melakukan 12 kali government shutdown sejak 1981, mulai dari satu hari sampai 21 hari, menurut Congressional Research Service. Penutupan terakhir terjadi pada 2013 dan berlangsung 16 hari.
Hampir 800.000 pegawai tidak bekerja dan tidak dibayar. Selain itu, lebih dari satu juta pegawai tertunda gajinya, namun, pada hari kelima penutupan, Kongres memutuskan untuk memberikan gaji bagi pegawai pemerintah.
Sementara itu, beberapa anggota Kongres tetap mendapat gaji, sementara yang lain dengan sukarela melepaskan gaji selama penutupan berlangsung. Menurut perkiraan Standard & Poor's, penghentian operasional pemerintahan terakhir menelan biaya 24 miliar dolar AS atau 1,5 miliar dolar AS per hari.
Berdasarkan rencana kontingensi pemerintah AS pada 2017, sebanyak 41.203 dari 82.148 pekerja di Departemen Kesehatan dan Pelayanan akan diliburkan. Itu berarti, seluruh aktivitas di departemen tersebut akan berhenti dan terjadi kekosongan program.
Sejumlah dampak kesehatan, seperti diwartakan CNN, akan terjadi jika penutupan layanan publik ini berlangsung.
1. Wabah flu
Hampir seluruh rumah sakit di AS saat ini sedang berjuang untuk memerangi flu yang semakin memburuk dalam beberapa tahun terakhir.
Dengan adanya penutupan sementara ini, para peneliti di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) yang bertugas untuk memantau dan mengendalikan wabah flu tidak bekerja.
"Penutupan pemerintahan pada 2013 bisa memberi gambaran bagi kami atas apa yang terjadi saat ini, dan jika kami tidak hati-hati, sesuatu bisa terjadi karena hal-hal tidak disurvei dengan baik," kata Dr. Irwin Redlener, Direktur Pusat Kesiapsiagaan Bencana, Universitas Columbia.
Pada 2013, CDC meliburkan sekitar 68 persen staf di bagian pengendalian penyakit flu, sehingga saat itu pengendalian dan pencegahan wabah flu sulit dilakukan.
2. Pengendalian obat dan makanan
Administrasi Makanan dan Obat-obatan (FDA) AS juga harus menghentikan pemeriksaan rutin terhadap makanan dan obat-obatan yang beredar. FDA bertugas untuk memastikan makanan dan obat-obatan aman dikonsumsi dan mengendalikan penyebaran penyakit lewat makanan.
Pada penutupan layanan publik tahun 2013, FDA menghentikan inspeksi terhadap lebih dari 500 jenis makanan. Seminggu sebelum penutupan itu, ditemukan wabah salmonella yang resisten terhadap produk ayam mentah.
Direktur CDC, Dr. Thomas Frieden saat itu mengatakan, CDC begitu sibuk setelah penemuan wabah salmonella itu dan terpaksa menghubungi 30 pekerja yang sedang diliburkan.
3. Penemuan obat
Pasien yang menderita penyakit tertentu tampaknya harus menunggu pengobatan lebih lama akibat penutupan ini. Sebab, ratusan pasien tidak diizinkan untuk mendaftar untuk uji klinis pengobatan yang dilakukan oleh Institusi Kesehatan Nasional AS (NIH).
Banyak penelitian dan karya ilmiah penting akan tertunda karena penutupan ini. Empat dari lima ilmuwan penerima Nobel terpaksa diliburkan saat penutupan pemerintahan pada 2013. Tahun ini, 77 persen pekerja NIH diliburkan.
Selain itu, sebanyak 90 persen petugas di Bantuan Penyalahgunaan Zat dan Kesehatan Mental AS juga dipulangkan hingga waktu yang belum bisa dipastikan.
4. Penundaan bantuan bagi veteran
Veteran harus menunggu lebih lama untuk mendapat bantuan. Berdasarkan data di Obama White House, jaminan sosial untuk para veteran menumpuk pada 2013.
Mereka yang membutuhkan bantuan untuk uang sewa rumah dan untuk makan harus menunggu lebih lama, pasalnya departemen yang khusus mengurusi hal ini juga tutup.
Layanan yang membantu penyembuhan mental veteran juga berhenti. Begitu pula badan yang menangani konseling veteran dan transisi dari tentara ke masyarakat sipil.
5. Lingkungan dan keselamatan
Selama penutupan pada 2013, inspeksi terhadap 1200 sistem air minum dan tempat pembuangan limbah, dihentikan. Komisi Keamanan Produk Konsumen hanya diperbolehkan menyelesaikan pekerjaan pada prosuk-produk yang dianggap sebagai ancaman jangka pendek.
Badan Keselamatan Lalu Lintas Nasional pun mengumumkan tidak menerima keluhan maupun telepon terkait lalu lintas selama penutupan berlangsung. Sehingga, inspeksi terhadap baterai dalam Tesla Model S yang saat itu tak hanya membakar satu mobil pun dihentikan.
Penyelidik dari Badan Keamanan Bahan Kimia dikirim pulang pada saat itu, sehingga menunda pemeriksaan terhadap ledakan pabrik pupuk di kota barat Texas.
"Hal yang sangat menyebalkan adalah bahwa alasan untuk penutupan ini terang-terangan politis," kata Dr. Irwin Redlener, dari Universitas Columbia.
"Kami tidak dapat mengerti mengapa pembuat undang-undang menempatkan politik di atas kesehatan dan kesejahteraan negara ini. Tidak masuk akal," katanya.
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Dipna Videlia Putsanra