tirto.id - Bioteknologi merupakan penerapan prinsip ilmiah dan rekayasa dengan memanfaatkan makhluk hidup atau bagian-bagiannya untuk menghasilkan produk atau jasa serta meningkatkan potensi makhluk hidup.
Dilansir dari modulBioteknologi untuk Hidup yang Lebih Baik untuk kelas XII (2020), bioteknologi dibedakan atas bioteknologi konvensional dan modern. Prinsip dasar proses bioteknologi konvensional ialah melibatkan proses fermentasi, sedangkan pada bioteknologi modern yaitu rekayasa genetika.
Rekayasa genetika merupakan usaha memanipulasi sifat makhluk hidup untuk menghasilkan makhluk hidup dengan sifat baru yang diinginkan.
Penerapan bioteknologi yang sebelumnya diharapkan dapat membantu manusia dalam memecahkan berbagai masalah, ternyata juga mempunyai dampak negatif yang besar kepada manusia. Dampak negatif tersebut terdapat pada berbagai aspek kehidupan seperti etika dan moral, lingkungan hidup, sosial dan ekonomi, serta kesehatan.
Dampak Negatif Bioteknologi
Mengutip dari bukuBiologi Interaktif untuk kelas XII (2007) serta laman Rumah Belajar, berikut merupakan dampak negatif dari bioteknologi dalam berbagai bidang:
Dampak Penerapan Bioteknologi di Bidang Etika dan Moral
- Dampak yang ditimbulkan seperti menyisipkan gen makhluk hidup ke dalam makhluk hidup lainnya (transplantasi gen) yang dianggap sebagai pelanggaran terhadap hukum alam dan sulit untuk diterima masyarakat.
- Menyisipkan gen babi ke dalam buah semangka dapat membawa konsekuensi bagi penganut agama tertentu
- Pangan transgenik yang tidak berlabel juga membawa konsekuensi bagi agama tertentu.
- Penerapan hak paten pada organisme hasil rekayasa genetika bertentangan dengan banyak nilai-nilai budaya yang menghargai nilai instrinsik makhluk hidup. Pemberian hak paten pada organisme hasil rekayasa dapat menyebabkan pemberian hak pribadi atas organisme yang bisa disalahgunakan.
- Kloning manusia saat ini masih dipertentangkan dan dianggap merusak nilai etika dan moral karena merusak embrio/janin manusia untuk alasan apapun dianggap tidak manusiawi
Dampak Penerapan Bioteknologi di Bidang Lingkungan Hidup
- Pelepasan makhluk hidup transgenik ke alam bebas akan menyebabkan timbulnya pencemaran lingkungan yang berbahaya.
- Rekayasa genetik dan perubahan genotipe tidak dirancang secara alami sesuai dengan kebutuhan dinamika populasi, akan menimbulkan perubahan drastis yang berbahaya.
- Terdapat ancaman bahaya bagi tumbuhan transgenik pada lingkungan yaitu tanaman ini mungkin akan berubah menjadi gulma karena dapat menjadi perantara masuknya gen-gen dari gulma. Tanaman transgenik yang mengandung virus akan memudahkan terciptanya virus-virus baru yang mungkin lebih intensif dalam menimbulkan penyakit. Bahkan, tanaman transgenik dapat menghasilkan senyawa beracun dan dapat membahayakan organisme lainnya.
Dampak Penggunaan Bioteknologi di Bidang Sosial dan Ekonomi
- Dampak yang ditimbulkan yaitu produk bioteknologi dapat merugikan peternak kecil. Penggunaan hormon pertumbuhan sapi (bovine growth hormone = BGH) dapat meningkatkan produksi susu sapi hingga mencapai 20% yang dapat mengakibatkan kerugian bagi peternak kecil.
- Sejumlah hasil pertanian dan perkebunan seperti kopi, tembakau, dan cokelat yang dihasilkan melalui rekayasa genetik akan menyebabkan kerugian bagi negara berkembang penghasil tanaman-tanaman tersebut.
- Produk bioteknologi hasil modifikasi genetika suatu organisme juga dapat menyingkirkan plasma nutfah, yaitu suatu jenis makhluk hidup yang masih memiliki sifat asli.
Dampak Penggunaan Bioteknologi di Bidang Kesehatan
- Penggunaan insulin hasil rekayasa genetika yang telah menyebabkan kematian 31 orang di Inggris.
- Pemakaian BGH pada sapi diduga dapat menyebabkan susu sapi mengandung bahan kimia baru yang berpotensi membahayakan kesehatan manusia.
- Alasan utama pelarangan kloning yaitu kloning untuk kesehatan tidak dapat dipertanggungjawabkan secara etika, karena pasti melakukan penyimpangan yang tidak mungkin dapat dikontrol secara penuh.
- Tomat Flavr Savr hasil rekayasa diketahui mengandung gen yang resisten terhadap antibiotik.
- Jagung yang direkayasa sebagai pakan unggas akan menjadikan unggas tersebut mengandung genetic organism (GMO) yang dikhawatirkan dapat membahayakan manusia.
- Terdapat dugaan bahwa SARS disebabkan oleh rekayasa genetika virus Corona.
Penulis: Yunita Dewi
Editor: Yulaika Ramadhani