Menuju konten utama

Dalih Istana Beli 4 Mobil Baru: Lebih Hemat daripada Sewa

Kasetpres Heru Budi Hartono mengatakan pemerintah hanya membeli empat mobil berjenis SUV dan commuter untuk melayani tamu-tamu negara.

Dalih Istana Beli 4 Mobil Baru: Lebih Hemat daripada Sewa
Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono memberikan keterangan kepada wartawan seusai mengikuti pelantikan di Gedung Setneg, Jakarta, Kamis (20/7). ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

tirto.id - Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono mengatakan pemerintah hanya membeli empat mobil dengan total pagu anggaran Rp8,3 miliar pada tahun ini.

"Hanya beli 4 untuk tamu-tamu kenegaraan saja," kata Heru saat dikonfirmasi, Selasa (8/2/2022).

Heru melaporkan bahwa pemerintah sudah melakukan penghapusan kendaraan milik pemerintah secara bertahap sejak 2019. Setidaknya ada 107 unit kendaraan sudah dilelang dengan status umur kendaraan di atas 10 tahun. Khusus pada 2021, pemerintah sudah melelang 36 kendaraan.

Pemerintah lantas menganggarkan untuk pembelian empat mobil. Heru tidak menjelaskan merk mobil yang dibeli, tetapi ia memastikan mobil yang dibeli berjenis Sport Utility Vehicle (SUV) dan commuter.

Pemerintah berdalih lebih memilih membeli mobil daripada menyewa saat kedatangan tamu negara. Pemerintah ingin menjamin keselamatan tamu negara saat berkunjung ke Indonesia, kata Heru.

"Kadang-kadang kalau kami sewa kan waktunya mempet, terus pelayanan tidak maksimal, terus kalau tamu negara itu harus benar-benar safety kan, harus diteliti," kata Heru.

Kementerian Sekretariat Negara menganggarkan Rp8,3 miliar untuk pengadaan mobil baru dalam APBN 2022. Tender dengan nomor 35735011 itu dimenangkan oleh PT Satria Internusa Perkasa yang beralamat di Depok, Jawa Barat.

Tender pengadaan mobil baru itu diunggah dalam situs resmi Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kementerian Keuangan pada 7 Januari lalu.

Baca juga artikel terkait PENGADAAN MOBIL DINAS atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Bayu Septianto