tirto.id - Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki tantangan tersendiri dalam pengembangan wilayah. Salah satu tantangan terbesar adalah kesenjangan pembangunan. Guna mengatasi masalah itu, diperlukan upaya pengembangan wilayah sesuai konsep yang tepat.
Dalam buku Konsepsi Dasar Pengembangan Wilayah Di Indonesia terbitan Kementerian Pekerjaan Umum, disebutkan bahwa setidaknya 3 tujuan pengembangan wilayah.
Pertama, mewujudkan keseimbangan antardaerah dalam tingkat pertumbuhan. Kedua, memperkokoh kesatuan nasional. Lalu ketiga, memelihara efisiensi pertumbuhan nasional.
Merujuk pada buku Geografi terbitan Kemendikbud, dijelaskan bahwa saat ini tujuan pengembangan wilayah belum sepenuhnya tercapai.
Sebagai contoh, terdapat kesenjangan pembangunan antarwilayah Indonesia bagian timur dengan barat, khususnya Jawa. Bahkan, beberapa lokasi di Indonesia bagian timur masih terisolir serta mengalami stagnansi pembangunan.
Dengan situasi tersebut, orang-orang akhirnya banyak merantau ke satu titik wilayah tertentu yang dianggap berkembang. Hadirnya lonjakan penduduk di suatu tempat, menyebabkan beberapa masalah baru seperti munculnya pemukiman kumuh.
Untuk mengatasi masalah macam itu, pemerintah melakukan upaya pengembangan wilayah dengan menekankan pada pembangunan sarana-prasarana antarpulau.
Seperti dijelaskan oleh Bagja Waluya dalam buku Geografi terbitan Kemendikbud, berikut daftar usaha pengembangan wilayah di Indonesia.
Penyediaan Pelayaran
- Pelayaran nusantara secara rutin, terdiri dari pelayaran ferri, pelayaran kapal kecil antarpulau, pelayaran lokal, pelayaran tongkang dan pelayaran rakyat serta pelayaran khusus.
- Pelayaran tangker minyak bumi dan pelayaran tangker nabati;
- Pelayaran samudera (ke dalam maupun luar negeri).
Penyediaan Penerbangan
- Penerbangan teratur dan tetap pada rute tertentu yang umumnya digunakan untuk penumpang, barang, dan pos;
- Penerbangan tidak berkala, seperti carteran atau sewaan;
- Penerbangan pelengkap, hanya menampung 15 orang atau sejenis taksi udara;
- Penerbangan khusus kerja, untuk keperluan survei udara, penyemprotan hama, pemadam kebakaran hutan, hujan buatan;
- Penerbangan guna kepentingan umum, instansi, pelatihan penerbangan, olahraga.
Dari upaya penyediaan sarana-prasarana antarpulau, diharapkan terwujud keseimbangan dalam pertumbuhan daerah. Argumentasinya berpijak pada anggapan bahwa, dengan transportasi yang mudah, perdagangan antardaerah bakal berjalan efisien.
Perdagangan antardaerah yang efisien dapat memicu kenaikan intensitas jual beli, sehingga terwujud spesialisasi daerah. Apabila spesialisasi daerah sudah terwujud, kesempatan tiap daerah untuk berkembang jadi lebih besar.
Hal lain yang juga dikembangkan ialah pengembangan wilayah di Indonesia selalu memperhatikan situasi globalisasi dan kebudayan setempat. Untuk hal tersebut perencanaan wilayah dilakukan:
a. Memusatkan perhatiannya pada masalah-masalah sosial seperti dalam pelaksanannya, memperhatikan perkembangan daerah-daerah penopang yang mengelilinginya (hinterland). Misalnya Jakarta memperhatikan daerah sekitarnya yaitu Jabotabek.
b. Memusatkan perhatiannya pada wilayah yang penduduknya banyak menganggur dan dalam keadaan stagnasi industri.
c. Memperhatikan wilayah pedesaan dengan pengembangan wilayah sektor pertanian dan rekreasi.
Penulis: Rofi Ali Majid
Editor: Yantina Debora