Menuju konten utama

Daftar Pemenang Final Critical Thinking Championship 2023

Berikut ini hasil Final Critical Thinking Championship 2023 dan daftar pemenangnya.  

Daftar Pemenang Final Critical Thinking Championship 2023
Penjelasan Prototype Projek Di Depan Panelis saat Pelajar Adu Berpikir Kritis di Grand Final Critical Thinking Championship 2023. FOTO/Critical Thinking Championship 2023

tirto.id - Ajang 3rd Critical Thinking Championship 2023 (CTC) telah sukses diselenggarakan di Aula BPTI (Balai Pengembangan Talenta Indonesia), Pusat Prestasi Nasional, Kemdikbudristek RI, Jagakarsa, Jakarta Selatan pada Minggu, 13 Agustus 2023.

Keluar sebagai juara pada kategori Individu usia 15-18 tahun, Safitri Az Zahra dari SMAN 1 Jakarta yang mengangkat tema stunting. Sedangkan pada kategori individu usia 11-14 tahun, berhasil dimenangkan oleh Samuel O.

Sitinjak, siswa SMP Kolese Kanisius Jakarta dengan topik food waste. Kompetisi ini juga menguji kemampuan inovasi pelajar dalam menemukan solusi permasalahan terkait lingkungan dan kesehatan.

Pada kategori berkelompok, 5 orang pelajar dari Jakarta, Bogor, Bandung, dan Medan (kelompok 9) berhasil menjadi juara 1 setelah projeknya berhasil mengubah food waste menjadi makanan kucing yang dinamakan “Ecopet Bites”.

Acara ini diselenggarakan oleh School of Critical Thinking Skills (SOCRATS) IngatanGajah bekerja sama dengan Balai Pengembangan Talenta Indonesia (BPTI) Kemdikbudristek RI. Kegiatan ini juga didukung oleh Indonesia Intellectual Academy (IIA) dan Indonesia Memory Sports Council (IMSC) dalam menjaring peserta yang berasal dari 45 sekolah di Indonesia.

Juara dari kompetisi ini mendapatkan uang tunai, medali, sertifkat, dan voucher belajar, serta berkesempatan untuk mendapatkan pembinaan dalam mengembangkan prototype yang berhasil mendapatkan juara di ajang ini. Hadir sebagai juri dan panelis pada ajang 3rd CTC 2023 ini adalah:

1. Dr. Soepriyatna, Ph. D, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Sampoerna University

2. Ir. Widi Pancono, Ketua 3 Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia

3. Aang Hudaya, S.Pt., CPLM, CPGAM, Master Trainer Global Ecobrick Alliance (GEA) dan Inisiator Bank Sampah Spirit

4. Dr. Cashtry Meher,. M.Kes, M.Ked(DV),. Sp.KK,. FIHFAA, Ketua Yayasan Cahaya Peduli Semesta Indonesia, Pemerhati Stunting, dan Public Health Doctor

5. Heru Kurnadi, Direktur Media Tirto.id

Moderator pada babak Final ialah Yudi Lesmana, S.T., M.H, selaku Direktur Indonesia Intellectual Academy (IIA) dan founder IngatanGajah.

Hadir di babak final, 10 finalis dari 7 kota berbeda yang dibagi ke dalam dua kelompok umur, 5 peserta berusia 11-14 tahun dan 5 peserta lainnya di kategori usia 15-18 tahun.

Pada babak Grand Final hadir 10 kelompok yang berasal dari 34 sekolah membawa prototype hasil penelitian masing-masing untuk menyelesaikan permasalahan food waste, stunting, dan water pollution, serta mempresentasikanya di hadapan panelis.

Penjurian babak final pada kategori individu berlangsung ketat dimana penjurian dilaksanakan dalam dua tahap. Pada tahap pertama, video dari 10 Finalis terpilih tentang topik food waste, stunting, ataupun water pollution ditampilkan di depan panelis dan peserta lainnya. Dari video itu panelis memberikan pertanyaan kepada setiap finalis untuk dinilai kemampuannya dalam memberikan argumen yang tepat.

Selain itu, finalis lain juga diberikan kesempatan untuk memberikan pertanyaan kepada finalis yang tampil sebelumnya untuk dinilai dalam kemampuan menanggapai sebuah permasalahan dan memberikan pertanyaan.

“Apa kriteris sukses menurut Anda dalam menurunkan tingkat Stunting dan bagaimana cara mengukur keberhasilan tersebut?” ujar Salma, salah satu finalis ketika ia bertanya kepada Safitri mengenai topik yang dibahasnya. Safitri pun dengan lancar dan lugas menjawab pertanyaan tersebut di hadapan para panelis dan penonton yang memadati ruangan Aula BPTI.

Dr. Cashtry selaku salah seorang panelis juga memberikan pertanyaan kepada Dipodanendra, finalis dari SMPN 41 Jakarta. Beliau bertanya dampak di masa depan apabila stunting tidak bisa diatasi dan apakah akan berpengaruh terhadap hubungan Indonesia dengan negara lain.

Siswa yang akrab dipanggil Danen itu mampu menjawab pertanyaan dengan baik dilengkapi dengan data-data yang valid meskipun usianya baru beranjak 12 tahun.

Pada penjurian tahap dua, moderator memberikan satu pertanyaan yang sama kepada seluruh finalis dan setiap peserta memberikan jawabannya di depan para panelis untuk dinilai.

Peserta harus menjelaskan strategi dan langkah-langkah menurunkan angka stunting, food waste, dan water pollution lewat aspek pendidikan untuk kategori peserta 11-14 tahun dan ditambah aspek pertanian untuk kategori peserta 15-18 tahun.

Setelah penjurian kategori individu, kegiatan dilanjutkan dengan babak Grand Final 3rd Critical Thinking Championship yang berlangsung pada pukul 13.00-16.00 WIB.

Sesi ini merupakan sesi penjurian untuk kategori kelompok dimana terdapat total 10 kelompok yang berpartisipasi dalam ajang 3rd Critical Thinking Championship 2023.

Mereka membawa prototype masing-masing untuk dipresentasikan di hadapan panelis. Sesi ini berlangsung hybrid, dimana peserta dari wilayah Jabodetabek dan Bandung hadir secara langsung sedangkan peserta dari luar daerah hadir via Zoom.

“Prototype kelompok kami adalah limbah makanan yang diolah menjadi makanan hewan peliharaan yang diciptakan dari sisa-sisa makanan manusia yang tidak terpakai,” jelas Sean dari kelompok 9 sembari memperlihatkan hasil karya dia dan teman-temannya.

Ritzy menambahkan bahwa limbah makanan dapat diolah dengan proses tertentu untuk menghasilkan pakan yang aman dan bergizi bagi hewan peliharaan, seperti anjing atau kucing.

Tujuan mereka membuat prototype ini ialah mengurangi pembuangan limbah makanan dan dapat memanfaatkannya untuk hewan peliharaan yang dipelihara oleh lebih dari 50% penduduk Indonesia.

Ajang Critical Thinking Championship sudah dilaksanakan sejak tahun 2021 dan telah menjadi acara tahunan yang dapat diikuti pelajar dari seluruh Indonesia. Tahun ini, 3rd Critical Thinking Championship kembali memberikan apresiasi kepada para juara baru.

Pada kategori Individu kelompok umur 15-18 tahun, Safitri Az Zahra (18 tahun) dari SMAN 1 Jakarta dinobatkan sebagai Juara 1 dengan perolehan skor sebanyak 238 poin. Ia membawakan topik tentang stunting serta telah membuat esai dan video yang berhasil memukau para dewan juri.

Juara 2 diraih oleh Sohans Patrick S (18 tahun) seorang siswa SMA Menlo Park yang datang jauh dari kota Balikpapan. Ia berhasil mendapatkan skor sebanyak 215 poin dengan esai bertopik Food waste.

Dilanjut dengan Salma Aulia Madina (15 tahun) dari SMA Labschool Cirendeu sebagai Juara 3 dengan perolehan skor 212 Poin. Salma memilih topik yang sama dengan Sohans, yaitu Food waste.

“Alhamdulillah seneng ada peningkatan dari sebelumnya,” ujar Safitri, salah satu finalis saat ditanya mengenai bagaimana perasannya selama mengikuti ajang ini.

Safitri yang tahun lalu menjadi juara 2, memutuskan untuk mencoba kembali di tahun ini dan berhasil membalas kekalahannya dengan menjadi juara 1.

Ia mengaku sempat kesulitan untuk mendapatkan data-data yang akurat seputar stunting, topik yang ia pilih. Namun, berkat rangkaian workshop pra event yang diadakan oleh IngatanGajah, ia jadi terbantu ketika mencari data, menyusun esai dan menentukan solusi yang berdampak langsung untuk masyarakat.

Juara 1 kategori individu kelompok usia 11-14 tahun ialah Samuel O. Sitinjak dari SMP Kolese Kanisius Jakarta dengan perolehan skor sebesar 245 poin.

Di usianya yang baru 13 tahun, Samuel memilih topik Food waste dan mampu menjelaskan penyebab dan dampak food waste berdasarkan data dan fakta yang valid.

Pada posisi kedua, berhasil diraih Joachim Satria Siswantoro (14 tahun) dari SMP Santa Maria Surabaya dengan skor 237 poin dengan pilihan topik stunting.

Disusul dengan perolehan skor 229 poin, juara ketiga diraih oleh Nabil Rayhan Nuroktafi (13 tahun), siswa SMP Tara Salvia yang juga memilih topik stunting.

Selain ketiga juara yang menduduki peringkat 1-3, posisi Juara Harapan 1 pada masing-masing kategori usia juga berhasil diraih oleh Safina Hasna (17 tahun) dari SMA Edu Global Bandung dan Dipodanendra Singosewoyo (12 tahun) dari SMPN 41 Jakarta.

Juara Harapan 2 berhasil diraih oleh Arjuna Antar Hartono (15 tahun) dari Kafila International Islamic School Jakarta dan Atqa Rafardiansyah (13 tahun), siswa SMP Islam Al Azhar 31.

Kompetisi ini juga menghasilkan Juara kategori berkelompok. Juara 1 berhasil diraih oleh kelompok 9 yang berhasil mengolah makanan sisa menjadi makanan kucing bernama “Ecopet Bites”. Anggotanya ialah sebagai berikut.

1. Muhammad Ritzy (18 tahun), SMA 14 Jakarta

2. Sean Gaudi C (16 tahun), SMAN 22 Bandung

3. Davar Aly Harahap (15 tahun), SIS Medan

4. Enrashad Zhafran A (15 tahun), SMA Sampoerna Academy Sentul

5. Sabil Arsyad (13 tahun), SMP Pesat Bogor

Juara 2 diraih oleh kelompok 5 yang membuat alat pengubah air kotor menjadi air bersih bernama “Plaster”. Anggota kelompok 5 ialah Naura Zhafarina, Atqa Rafardiansyah, Salma Aulia Madina, Aryssa Kaureen Arifin, dan Dipodanendra Singosewoyo.

Sedangkan posisi ketiga berhasil diduduki oleh kelompok 2 dengan prototypenya bernama “Bucket Composter (BUTTER)” yang bisa membuat sampah sisa makanan menjadi kompos.

Anggota kelompok dua ialah Nabil Rayhan Nuroktafi, Samuel O. Sitinjak, Shakira Haya Kirana, Firas Dhiya Trameisha, dan Fayza Alanza Helmi.

Tidak hanya sampai di situ, 3rd Critical Thinking Championship 2023 juga memberikan penghargaan kepada Peserta Terfavorit yang jatuh kepada Asyer Lie S (14 tahun) dari SMP Swasta Maitreyawira Kisaran, Sumatera Utara.

Videonya yang mengangkat topik water pollution berhasil mendapatkan views terbanyak dan memiliki komentar terbanyak. Selain itu, panitia juga memberikan penghargaan kepada Dipodanendra Singosewoyo dari SMPN 41 Jakarta sebagai Peserta Termuda Terbaik.

“Sertifikat prestasi yang kalian dapat pada ajang ini sangat bagus. Bisa disimpan baik-baik karena akan sangat bermanfaat untuk masa depan ketika ingin mendaftar sekolah,” ujar Ir. Widi Pancono selaku salah satu panelis.

3rd Critical Thinking Championship berhasil memfasilitasi para remaja dan memberikan wadah bagi remaja untuk bereksplorasi dengan kemampuan berpikir kritisnya.

Kemampuan berpikir kritis telah menjadi satu dari 10 skill yang dibutuhkan dalam dunia kerja saat ini dan masa depan.

Sampai jumpa di ajang Critical Thinking Championship tahun depan. Informasi lebih lanjut mengenai kompetisi Critical Thinking Championship dapat diakses melalui website www.criticalthinkingchamp.com.

Penulis: Tim Media Servis