tirto.id - Final Copa America 2021 mempertemukan Brasil vs Argentina di Stadion Maracana pada Minggu (11/7/2021). Pemenanga laga tersebut akan mendapatkan trofi Copa America ke-47 sejak turnamen antarnegara Amerika Selatan (CONMEBOL) ini digelar pada 1916.
Pada edisi pertama Copa America 1916 yang menggunakan format round robin, yang menjadi pemenang adalah Uruguay. Ketika itu La Celeste mendapatkan angka terbanyak (5 poin) mengungguli Argentina (4 poin), Brasil (2 poin), dan Chile (1 poin).
Copa America sendiri awalnya disebut Campeonato Sudamericano de Futbol atau Kejuaraan Sepak Bola Amerika Selatan. Konsep menggelar turnamen dengan format round-robin berlangsung hingga 1967.
Perubahan terjadi pada gelaran tahun 1975. Kala itu turnamen ini sudah memakai nama Copa America. Format diubah dengan adanya fase grup pada awal turnamen, diikuti babak semifinal dan final.
Penggunaan nama Copa America terus dipertahankan hingga edisi 2021. Namun, beberapa kali format babak penyisihan mengalami perubahan.
Copa America mulai edisi 1993 diikuti 10 tim Amerika Selatan dan 2 negara undangan secara langsung dari babak penyisihan. Konsepnya, 12 tim yang berlaga dibagi dalam 3 Grup. 2 tim teratas dan 2 tim peringkat 3 terbaik lolos ke perempat final hingga final dengan sistem gugur.
Format tersebut terus digunakan sampai saat ini. Tapi, pandemi Covid-19 membuat 2 negara undangan yakni Qatar dan Australia memutuskan mundur dari Copa America 2021 sehingga babak grup tahun ini dibagi ke dalam 2 grup, yaitu Grup A (Zona Selatan) dan Grup B (Zona Utara).
Bicara soal gelar, setelah menjadi juara Copa America edisi pertama pada 1916, Uruguay melanjutkan rangkaian prestasi mereka. Sampai saat ini, La Celeste menjadi negara paling banyak meraih trofi, yakni 15 gelar juara, disusul Argentina (14 gelar) dan Brasil (9 gelar).
Brasil baru berhasil meraih trofi Copa America pertama mereka pada edisi 1919. Sementara itu, Argentina sukses menjadi pemenang dalam edisi berikutnya (1921). Dalam kampanye tahun tersebut, Albiceleste selalu menang dalam 3 pertandingan format round-robin.
Meskipun Argentina sudah juara Copa America 14 kali, terakhir kali mereka jadi pemenang terjadi pada 1993. Kala itu, Albiceleste mengalahkan tamu undangan Meksiko di final dengan skor 2-1.
Hingga 28 tahun berselang, Argentina 4 kali menembus final Copa America, tetapi selalu gagal. Mereka dihentikan Brasil pada 2004 dan 2007, lalu disudahi Chile pada 2015 dan 2016. Uniknya, 3 dari 4 laga final Copa America termutakhir Argentina mesti dirampungkan dengan drama adu penalti.
Di sisi lain, Brasil dapat dikatakan sebagai penguasa Copa America edisi modern. Sejak tahun 1993 Selecao sudah 5 kali menjadi juara, termasuk pada Copa America 2019, saat mereka sukses mengalahkan Peru di final dengan skor 3-1.
Pada Copa America 2019 yang juga digelar di Brasil, Selecao bertemu Argentina di semifinal. Bermain tanpa Neymar, Brasil menang dengan skor 2-0 lewat gol Roberto Firmino dan Gabriel Jesus.
Kali ini, di Copa America 2021 Brasil dan Argentina kembali bertemu. Bukan di laga semifinal, kedua tim akan bertanding di laga final yang berlangsung di Stadion Maracana, Rio de Janeiro pada Minggu (11/7/2021), pukul 07.00 WIB.
Daftar Final Copa America Sepanjang Masa
Berikut ini daftar final Copa America sejak menggunakan sistem terbaru pada 1975.
Tahun | Juara | Runner-up | Skor |
1975 | Peru | Colombia | 0-1/2-0 (play-off 1-0) |
1979 | Paraguay | Chile | 3-0/0-1 (play-off 0-0) |
1983 | Uruguay | Brasil | 2-0/1-1 |
1987 | Uruguay | Chile | 1-0 |
1989 | Brasil | Uruguay | round robin |
1991 | Argentina | Brazil | round robin |
1993 | Argentina | Meksiko | 2-1 |
1995 | Uruguay | Brasil | 1-1 (5-3 adu penalti) |
1997 | Brasil | Bolivia | 3-1 |
1999 | Brasil | Uruguay | 3-0 |
2001 | Kolombia | Meksiko | 1-0 |
2004 | Brasil | Argentina | 2-2 (4-2 adu penalti) |
2007 | Brasil | Argentina | 3-0 |
2011 | Uruguay | Paraguay | 3-0 |
2015 | Chile | Argentina | 0-0 (4-1 adu penalti) |
2016 | Chile | Argentina | 0-0 (4-2 adu penalti) |
2019 | Brasil | Peru | 3-1 |
2021 | ? | ? |
Penulis: Permadi Suntama
Editor: Fitra Firdaus