Menuju konten utama

Daftar Bahan Pengawet Makanan Alami Agar Lebih Tahan Lama

Berikut adalah beberapa bahan pengawet makanan alami yang bisa bikin lebih tahan lama. 

Daftar Bahan Pengawet Makanan Alami Agar Lebih Tahan Lama
Ilustrasi bawang putih. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Tidak ada salahnya sesekali makan makanan olahan yang banyak dijual di rak-rak toko kelontong. Apalagi, makanan olahan terkadang sangat menggoda selera dan lebih mudah didapat. Akan tetapi, pengawet yang digunakan di dalam produk tersebut harus diwaspadai karena dapat berefek pada bahaya kesehatan dalam jangka panjang.

Sementara itu, makanan yang lebih sehat kerap tidak memiliki umur simpan yang panjang. Makanan-makanan tersebut dapat basi seiring waktu. Namun, Anda tidak perlu risau, sebab pengawet alami dapat ditambahkan untuk memperpanjang umur simpannya.

Mengutip NDTV Food, pengawet alami tersebut dapat diperoleh dari berbagai bumbu dapur yang dapat bekerja tak kalah baik dengan bahan pengawet sintetis. Garam adalah salah satu di antara pengawet makanan alami yang bisa digunakan.

Pada penggunaan jumlah kecil, garam tidak berbahaya. Akan tetapi, mengonsumsi garam berlebih dapat menyebabkan seseorang menderita hipertensi yang memicu komplikasi penyakit lainnya.

Tak hanya itu, ada beberapa bahan pengawet makanan alami lainnya yang dapat dimanfaatkan. Berikut adalah di antaranya seperti dilansir One Green Planet:

1. Lemon

Lemon merupakan sumber alami asam sitrat, salah satu pengawet yang dapat ditemukan di bagian kulit ataupun daging buah. Lemon juga memiliki sifat anti-bakteri apabila dalam keadaan baik.

Simpan lemon dalam lemari es. Semakin dingin lemon, akan semakin lama bertahan.

Untuk menggunakannya sebagai pengawet makanan, Anda dapat memerasnya pada makanan setelah dimasak. Lemon cocok untuk mengawetkan salad, makanan pembuka yang disajikan dingin, saus, oats, atau camilan.

2. Bawang putih

Bawang putih dikenal sebagai makanan anti-virus ampuh yang baik dalam melakukan perlawanan terhadap bakteri. Perlawanan bakteri tersebut pun sama baiknya ketika di dalam tubuh maupun di luar tubuh.

Gunakan satu siung utuh bawang putih cincang dalam sup, saus, hidangan utama, atau makanan lainnya, akan membantu menangkal bakteri berbahaya. Hal ini pun akan membuat makanan mambusuk lebih lama.

3. Himalayan Rock Salt

Garam ini dianggap sebagai garam mentah karena diproduksi melalui penggilingan dan tidak mengalami penyulingan garam laut seperti garam yang biasa digunakan sebagai bumbu dapur umum. Garam tersebut kaya akan mineral dan merupakan makanan alkali yang bagus.

Dengan menambahkan secuil himalayan rock salt ke dalam makanan, Anda akan mendapati makanan tidak akan membusuk dengan cepat. Garam jenis ini dapat ditambahkan pada makanan penutup, saus, olesan, hidangan pasta, sup, dan berbagai hidangan sayuran seperti tumis kangkung, sawi, atau brokoli.

4. Makanan fermentasi

Makanan fermentasi merupakan makanan yang telah diawetkan secara alami. Makanan fermentasi kaya akan probiotik dan menyokong kesehatan usus. Tak hanya itu, kandungan probiotik tersebut juga membantu melawan bakteri jahat dan membantu makanan awet lebih lama.

Salah satu cara untuk menggunakan makanan fermentasi sebagai pengawet makanan adalah dengan mencampurkannya pada hidangan lain. Misalnya, Anda dapat menambahkan asinan kubis ke hidangan dingin seperti salad, atau kimchi ke salad tuna.

Meski tidak akan membuat makanan bertahan selamanya, makanan fermentasi dapat menjadi pilihan yang bagus dan sederhana untuk menambahkan rasa pada makanan.

5. Makanan pedas

Makanan pedas dapat digunakan sebagai pengawet makanan. Cabai rawit, saus pedas, dan mustard adalah tiga makanan alami terbaik yang akan membantu makanan tiga makanan alami terbaik yang akan bertahan lebih lama.

Makanan pedas terbukti dapat melawan bakteri yang dapat menjadi salah satu alasan mengapa makanan tersebut sangat baik untuk peningkatan metabolisme.

Baca juga artikel terkait CABAI atau tulisan lainnya dari Dinda Silviana Dewi

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Dinda Silviana Dewi
Penulis: Dinda Silviana Dewi
Editor: Alexander Haryanto