Menuju konten utama

Daerah PPKM Level 4 di Jawa Bali Berkurang, dari 25 Tersisa 11

Masih ada 11 kabupaten/kota di Jawa-Bali yang harus melakukan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4.

Daerah PPKM Level 4 di Jawa Bali Berkurang, dari 25 Tersisa 11
Anggota Satlantas Polrestabes Makassar menempelkan stiker pada kendaraan pengguna jalan saat edukasi disiplin protokol kesehatan di Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (24/7/2021). ANTARA FOTO/Arnas Padda/yu/wsj.

tirto.id - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan masih ada 11 kabupaten/kota di Jawa-Bali yang harus melakukan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4 atau paling ketat.

Meski begitu, Luhut sudah mengklaim kondisi pandemi COVID-19 sudah lebih baik karena dari 25 kota/kabupaten dengan PPKM level 4, tersisa kini 11 kabupaten/kota.

“Situasi perkembangan COVID-19 di Jawa Bali terus mengalami perbaikan yang berarti. Hal ini ditandai dengan semakin sedikitnya kota/kabupaten yang berada di level 4, dimana per tanggal 5 September 2021, hanya 11 kota/kabupaten di Jawa-Bali yang ada di level 4 dari sebelumnya yang berjumlah 25 kota/kabupaten,” kata Luhut dalam konferensi pers virtual, Senin (6/9/2021) malam.

Selain itu jumlah kabupaten/kota yang mengalami penurunan level menjadi PPKM level 2 juga cukup banyak. Dari sebelumnya hanya 27 kabupaten/kota kini menjadi 43 kabupaten kota berstatus PPKM level 2.

Secara keseluruhan kata Luhut indikator transmisi penyakit yang terdiri dari penambahan kasus konfirmasi, jumlah perawatan pasien yang ada di rumah sakit, dan jumlah kematian, terus mengalami perbaikan.

Hal itu patut disyukuri namun kata Luhut tidak seharusnya dirayakan secara berlebihan.

“Apa yang dicapai kita bersama hari ini, tentunya bukanlah bentuk euforia yang harus dirayakan. Kelengahan sekecil apapun yang kita lakukan ujungnya akan terjadi peningkatan kasus dalam beberapa minggu kedepan. Ini adalah sesuatu yang harus kita hindari,” kata Luhut.

Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono dalam kesempatan yang sama, mengatakan menurunnya kasus COVID-19 di Indonesia menjadi momentum untuk melakukan penguatan terhadap ketahanan medis.

“Ketahanan medis itu dipentingkan karena beberapa kasus itu terjadi juga peningkatan di beberapa tempat,” kata Dante.

Ia mencontohkan di Amerika Serikat, Inggris dan Israel yang angka vaksinasinya sudah baik di atas 50 persen, tetapi terjadi lagi kenaikan kasus COVID-19 karena abai protokol kesehatan.

Baca juga artikel terkait PPKM JAWA BALI atau tulisan lainnya dari Irwan Syambudi

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Irwan Syambudi
Penulis: Irwan Syambudi
Editor: Bayu Septianto