Menuju konten utama

3 Contoh Renungan Hari Kenaikan Yesus Kristus dan Maknanya

Hari Kenaikan Yesus Kristus bisa dirayakan dengan ibadah, berkunjung ke kerabat, dan menghayati teks renungan.

3 Contoh Renungan Hari Kenaikan Yesus Kristus dan Maknanya
Umat Kristiani berdoa saat ibadah Kenaikan Isa Almasih di Gereja Katedral, Jakarta, Kamis (25/5). Peringatan kenaikan Isa Almasih di gereja tersebut tetap diikuti oleh jemaat dengan khidmat dan aman. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/foc/17.

tirto.id - Hari Kenaikan Isa Almasih 2024 jatuh pada Kamis, 9 Mei. Seluruh umat Kristen dan Katolik biasanya merayakan hari Kenaikan Yesus Kristus dengan beribadah di gereja serta berkunjung ke rumah kerabat.

Umat Nasrani juga bisa memperingati hari yang diistimewakan tersebut dengan menghayati teks renungan kenaikan Tuhan Yesus. Hal itu bertujuan agar keimanannya kian kuat.

Upaya meningkatkan keyakinan juga bisa dilakukan dengan membaca ayat Alkitab tentang Kenaikan Isa Almasih. Salah satu ayat untuk Kenaikan Yesus Kristus terdapat dalam Kisah Para Rasul 1:1-3. Berikut redaksinya.

"[1] Hai Teofilus, dalam bukuku yang pertama aku menulis tentang segala sesuatu yang dikerjakan dan diajarkan Yesus, [2] sampai pada hari Ia terangkat. Sebelum itu Ia telah memberi perintah-Nya oleh Roh Kudus kepada rasul-rasul yang dipilih-Nya. [3] Kepada mereka Ia menunjukkan diri-Nya setelah penderitaan-Nya selesai, dan dengan banyak tanda Ia membuktikan, bahwa Ia hidup. Sebab selama empat puluh hari Ia berulang-ulang menampakkan diri dan berbicara kepada mereka tentang Kerajaan Allah."

Contoh Teks Renungan Peringatan Hari Kenaikan Yesus Kristus

Renungan Kenaikan Tuhan Yesus bisa berisi ceramah singkat tentang kematian dan kebangkitan Isa Almasih. Sebagai gambaran, berikut akan disajikan tiga contoh renungan kenaikan Tuhan Yesus.

1. Contoh Renungan Hari Kenaikan Yesus Kristus ke-1

Berikut contoh pertama teks renungan yang bisa dijadikan ceramah dalam acara hari Kenaikan Isa Almasih, diolah dari Gema Pasionis.

Bacaan Injil: Matius 28:16 - 20

Perjalanan-Nya menuju Tuhan adalah puncak hidup-Nya di bumi. Dia sekarang menikmati pertemuan tatap muka dengan Tuhan. Itulah yang kita sebut "berada di surga". Tetapi bersama dengan Tuhan di surga Dia menjadi, seperti dalam kata-kata Mazmur kita hari ini kenaikan Tuhan, raja agung atas seluruh bumi, yang sangat dekat dengan dunia dan manusia.

Selama empat puluh hari Ia terus menampakkan diri kepada berbagai kelompok pengikut-nya, untuk memperkuat iman, kepercayaan dan cinta mereka. Sejak Minggu Paskah kita juga memiliki empat puluh hari dengan cara yang berbeda mengalami pertemuan dengan Yesus yang membimbing kita. Konsili Vatikan II telah menekankan hal ini: 'Kristus selalu hadir di dalam gereja [komunitas], dan terutama dalam perayaan liturgi'. Selama empat puluh hari terakhir, kita sebenarnya telah memberi perhatian khusus pada kehadiran-Nya dalam liturgi dan terutama Ekaristi. Sebab Ekaristi adalah cara khusus di mana cinta-Nya terus memancar kepada kia.

Kita mengalami kehadiran dan cinta-Nya dalam keberadaan kita satu sama lain sebagai sesama pengikut Yesus. kita mengalami kehadiran cinta-Nya dalam mendengarkan dan merenungkan pesan bacaan dari Kitab Suci, dimana Dia terus berbicara kepada kita. Kita mengalami kehadiran dan cinta-Nya saat kita datang ke meja perjamuan-Nya. Disana ia memberikan tubuh-Nya yang hancur dan mencurahkan darah-Nya untuk kita. Kita mengalami kehadiran dan cinta-Nya dalam diri iman yang memimpin kita dalam doa, di dalam para pembaca sabda, para pelayan komuni, musik, penyanyi, pelayan altar, dan di tengah umat yang berhimpun untuk merayakan ekaristi suci. Akhirnya kita mengalami kehadiran dan cinta-Nya di tengah lingkungan tempat kita hidup dan di setiap situasi kehidupan kita untuk membuat dunia kita menjadi tempat yang lebih baik untuk dihuni dan untuk menebarkan kasih kepada semua orang yang membutuhkan kehadiran kita.

Perayaan Kenaikan Tuhan mengajak kita untuk terus menjadi orang-orang 'Kabar Gembira', orang-orang yang hidup dari pa yang kita dengan dan percaya. Dalam kata-kata Injil, Yesus tetap bersama kita selalu ... sampai akhir zaman. Empat puluh hari kehadiran-Nya yang terus berlanjut kepada murid-murid pertama-Nya, sebenarnya adalah simbol perjalanan Kristen yang juga hidup dalam kehidupan kita juga. Ini adalah perjalanan dimana Dia berjalan dan berbicara dengan kita setiap saat, seperti saat Dia berjalan dan berbicara dengan kedua teman yang berjalan bersama-Nya dari Yerusalem ke Emaus pada hari Minggu Paskah pertama.

Perayaan Kenaikan Tuhan mengundang kita untuk melupakan diri sejenak dan hanya memandang kepada-Nya, dan mengungkapkan kegembiraan kita bahwa akhir perjalanan hidup-nya, Allah membangkitkan Yesus dan membawa-Nya ke dalam pelukan cinta abadi. Itu adalah surga. Sama seperti kita Yesus menghabiskan hidup-Nya untuk bermimpi tentang hari ini. Semua kerinduan-Nya adalah bentuk bertemu muka dengan Tuhan. Jadi hari ini kita mengatakan 'Hore untuk Yesus!' Bahwa dia telah sampai di tempat tujuan-Nya. Waktu-Nya menunggu dan waktu-Nya menderita sudah berakhir. Kita bersukacita karena Yesus tetap selamanya bersekutu dengan Allah Bapa dan dengan kita, gereja, dan tubuhnya di bumi. Tidak ada yang dapat menghentikan cinta yang terus berdetak di dalam hati Yesus kepada kita.

Akhirnya, perayaan Kenaikan Yesus kiranya mengingatkan kita untuk membiarkan diri kita mengalami tidak adanya Yesus dan juga kehadiran-Nya. Seperti pengikut pertama-Nya, kita sedih karena Dia tidak berada di sini bersama ita dalam daging, dimana kita bisa melihat-Nya, mendengar-Nya, dan menyentuh-Nya. Tetapi kehilangan kehadiran fisik-Nya mengingatkan kita bahwa kita tidak dimaksudkan untuk menemukan rumah terakhir kita di dunia ini. Perjalanan kita berlanjut, sebuah perjalanan baik kegembiraan maupun penderitaan, seperti yang dialami-Nya.

Marilah kita mengalami gerakan dari kata-kata terakhir-Nya pada Perjamuan Malam Terakhir: 'Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat dimana Aku berada, kamu pun berada' (Yohanes 14:3).

2. Contoh kedua teks renungan hari Kenaikan Yesus Kristus

Umat Kristen dan Katolik juga bisa menjadikan teks renungan Kenaikan Tuhan Yesus berikut sebagai bahan ceramah, diolah dari situs web resmi Komisi Kateketik Konferensi Waligereja Indonesia,

"Ketika sedang memberkati mereka, Yesus terangkat ke Surga."

Dalam momen apa pun, perpisahan bukanlah hal yang menyenangkan, terlebih jika sudah bersama sejak lama dan terjalin begitu akrab. Demikian juga para rasul ketika Tuhan Yesus naik ke surga.

Namun, berpisahnya Yesus dan para muridnya justru menghadirkan kebahagiaan di antara mereka. Hal itu dikarenakan para murid melihat maksud Allah di balik semua peristiwa yang terjadi. Mereka memahami bahwa semua hal terjadi atas rencana Allah.

Tuhan tidak meninggalkan mereka sendirian. Mereka pun akan menerima Roh Kudus pada akhirnya.

Tuhan juga mengirimkan kuasa serta memberitakan pengampunan dosa dan menyerukan pertobatan kepada semua umat.

Berkat dari Tuhan merupakan bentuk peneguhan otoritas bagi mereka yang menjadi pemberita Injil. Mereka juga termasuk saksi mata, betapa bahagianya menyaksikan langsung peristiwa kenaikan Yesus Kristus ke surga.

Rasul-rasul merasa senang ketika Yesus bangkit. Akan tetapi, mereka harus menghadapi kenyataan bahwa Yesus akan naik ke surga. Mereka tidak bisa lagi melihat Dia secara fisik, tetapi Yesus telah menjanjikan pengiriman Roh Kudus, memberikan mereka pengharapan bahwa Dia tidak akan meninggalkan mereka. Jadi, mereka berkumpul di Yerusalem menantikan hadirnya Roh Kudus.

Seperti rasul-rasul, kita juga sering merasa terpisah dari Tuhan dalam kehidupan kita. Kekecewaan yang kita alami bisa membuat kita merasa bahwa doa-doa kita tidak didengar. Kita bertanya-tanya, di mana Tuhan?

Namun, kita harus membangun harapan dalam iman kita, mengandalkan kasih Tuhan. Dalam kesulitan hidup, kita harus membuka hati kita kepada cahaya kasih Tuhan, meskipun hal ini tidak mudah ketika kita dihadapkan pada kecemasan dan kehampaan.

Kita harus merajut kembali iman kita yang mungkin terurai karena kesalahan kita dan pengaruh dunia. Kita harus membersihkan hati kita dari emosi negatif seperti kemarahan, kesombongan, dan dendam agar kita bisa menerima cahaya kasih Tuhan.

Yesus adalah Mesias yang dijanjikan, dan Dia adalah satu-satunya jalan menuju keselamatan. Kenaikan-Nya ke surga memberi kita penghiburan bahwa surga benar-benar ada dan bahwa Yesus telah menyiapkan tempat bagi kita di sana.

Kenaikan Yesus seharusnya memberi kita keberanian untuk hidup berbeda, hidup sesuai dengan Firman Tuhan, dan menjadi saksi-Nya di dunia ini. Meskipun kita akan menghadapi tantangan sebagai saksi Tuhan, kita harus ingat bahwa penderitaan di dunia ini tidak sebanding dengan kemuliaan yang akan kita alami di surga, terutama karena Roh Kudus menyertai kita.

Kita harus memohon berkat Tuhan sambil menyadari kelemahan kita, dan kita harus memiliki keberanian iman untuk mengizinkan Tuhan memperbaiki hidup kita. Kita harus percaya bahwa Tuhan tidak akan pernah meninggalkan kita sendirian, bahkan dalam saat-saat sulit seperti perpisahan.

Kita harus bersukacita dalam Tuhan dan melakukan apa yang Dia ajarkan kepada kita. Meskipun ada kesulitan, kita harus tetap percaya kepada janji-janji Tuhan. Tuhan selalu memberikan harapan dan penghiburan bagi mereka yang mencari-Nya.

3. Contoh kedua teks ceramah singkat tentang kematian dan kebangkitan Yesus Kristus

Berikut contoh renungan Kenaikan Tuhan Yesus yang bisa menjadi bahan ceramah pada hari Kenaikan Isa Almasih. Isinya berupa penjelasan makna Kenaikan Yesus Kristus dan perintah Injil.

Pada hari Kenaikan Tuhan, Injil menekankan pentingnya menyampaikan perintah Injil kepada semua orang. Perikop tersebut merupakan landasan bagi misi setiap murid Kristus. Perintah ini memerintahkan untuk pergi, membuat murid dari semua bangsa, dan mengajar mereka untuk melakukan segala yang diajarkan.

Pertama, "Pergilah." Ini merupakan tugas yang harus dijalankan dengan bergerak keluar dari zona nyaman dan bertemu orang lain untuk membawa kabar gembira tentang Yesus.

Kedua, "Menjadikan semua bangsa murid-Ku." Ini berarti menyebarkan Injil dan membawa orang untuk percaya kepada Tuhan, membaptis mereka, dan mengajar mereka untuk hidup sesuai dengan ajaran-Nya.

Ketiga, "Mengajar." Tugas ini adalah untuk mengajar kasih Allah dan hidup dalam kasih kepada Tuhan dan sesama.

Meskipun tugas ini sulit dan penuh tantangan, kita diberi jaminan bahwa Yesus akan menyertai kita sampai akhir zaman. Kita perlu memiliki iman dan semangat untuk mengasihi Yesus dan menjalankan tugas-Nya dengan konsisten.

Perayaan Kenaikan Tuhan mengingatkan kita untuk lebih berani dalam memberikan kesaksian tentang Kerajaan Allah di dunia ini. Kita adalah duta-duta kasih-Nya yang membangun Kerajaan Allah dengan tangan, kaki, suara, pikiran, hati, dan hidup kita.

Baca juga artikel terkait KENAIKAN YESUS KRISTUS 2024 atau tulisan lainnya dari Wulandari

tirto.id - Edusains
Kontributor: Wulandari
Penulis: Wulandari
Editor: Dipna Videlia Putsanra
Penyelaras: Fadli Nasrudin