tirto.id - Rantai makanan detritus adalah jenis rantai makanan di ekosistem darat maupun air yang bermula dari unsur organik mati atau sisa organisme yang membusuk. Trofik awal dalam rantai makanan detritus bukan tumbuhan atau hewan hidup, melainkan sisa-sisa makhluk hidup seperti daun kering, bangkai hewan, tumbuhan mati, hingga kotoran.
Di trofik (tingkatan) berikutnya dalam rantai makanan detritus, sisa-sisa organisme mati tadi kemudian diuraikan oleh mikroorganisme atau menjadi makanan hewan-hewan yang berukuran kecil. Rantai makanan lantas berlanjut ke organisme-organisme lebih besar.
Rantai makanan detritus menggambarkan bagaimana makhluk hidup memanfaatkan sisa-sisa organisme mati sebagai sumber energi. Sekalipun kerap terabaikan, rantai makanan ini mempunyai peran penting dalam ekosistem.
Apa Ciri Khas Rantai Makanan Tipe Detritus?
Rantai makanan detritus terbentuk dengan urutan dimulai dari detritus, lalu berlanjut ke detritivor, hingga berujung pada makhluk hidup yang menjadi pemangsa utama di dalam ekosistem. Keberadaan detritus dan detritivor menjadi ciri utama rantai makanan ini.
Secara keseluruhan, setidaknya ada 5 ciri rantai makanan detritus pada ekosistem yang membuatnya berbeda dari tipe-tipe rantai makanan lain, yakni sebagai berikut:
1. Melibatkan detritus dan detritivor
Detritus adalah serpihan hancur dari organisme (tumbuhan dan hewan) yang sudah mati atau sisa-sisa organisme yang terbuang dan melapuk karena terurai oleh dekomposer. Di antara contoh detritus adalah bangkai dan kotoran hewan, daun atau ranting yang gugur mengering, hingga sisa-sisa plankton.Sementara itu, detritivor merupakan makhluk hidup dari jenis organisme heterotrof yang memakan serpihan dan sisa-sisa dari organisme (detritus) untuk mendapatkan energi. Di rantai makanan, detritivor memainkan peran sentral dalam menguraikan detritus menjadi nutrisi. Contoh detritivor ialah rayap, cacing tanah, lalat, belalang, dan lain sebagainya.
Berbeda dengan tipe-tipe lainnya, dalam rantai makanan detritus, trofik awal akan selalu dimulai dari detritus dan kemudian berlanjut ke detritivor.
2. Sumber energi dari sisa organisme yang mati
Sumber energi dalam rantai makanan detritus berasal dari sisa-sisa organisme yang mati. Hal ini berbeda dengan sumber energi di rantai makanan perumput, parasit, dan saprofit.Rantai makanan perumput dimulai dari tumbuhan hijau yang menghasilkan energi melalui fotosintesis. Begitu pula rantai makanan parasit diawali oleh organisme jenis parasit yang mendapatkan energi dari inang yang hidup. Adapun rantai makanan saprofit dimulai dari organisme saprofit (seperti bakteri dan jamur) yang mendapatkan suplai energi dari jasad makhluk hidup mati.
3. Aliran energi cenderung lambat
Aliran energi dalam rantai makanan detritus lebih lambat dibandingkan dengan jenis yang lain, terutama rantai makanan perumput. Aliran energi rantai makanan parasit bervariasi tergantung pada jenis parasit dan inang.Dari sisi kecepatan aliran energi, rantai makanan detritus memiliki lebih banyak kemiripan dengan rantai makanan detritus.
4. Distribusi rantai makanan mencakup berbagai jenis eksosistem
Rantai makanan detritus dapat ditemukan di berbagai ekosistem, baik di darat maupun air, termasuk di dasar danau dan lautan. Selama ada sisa-sisa organisme mati yang bisa dimakan oleh detritivor, rantai makanan detritus bisa terbentuk.5. Tidak tergantung pada energi matahari
Berbeda dari rantai makanan yang bermula dari tumbuhan, rantai makanan detritus bisa terbentuk dalam kondisi tak ada cahaya. Hal ini karena sumber energi rantai makanan detritus adalah sisa-sisa organisme yang mati.Contoh Rantai Makanan Detritus pada Ekosistem
Contoh rantai makanan detritus bisa ditemukan di berbagai jenis ekosistem. Di ekosistem air maupun darat, rantai makanan detritus dapat dimulai dengan sisa-sisa tumbuhan atau hewan.
Untuk meningkatkan pemahaman, berikut contoh rantai makanan detritus di eksosistem laut, darat, dan sawah:
1. Contoh Rantai Makanan Detritus di Laut
Contoh rantai makanan detritus di air salah satunya berada dalam laut. Rantai makanan detritus memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem laut.Detritus merupakan sumber makanan bagi banyak organisme laut, dan tidak hanya ikan. Penguraian detritus oleh detritivor telah membantu mendaur ulang sisa-sisa organisme di laut menjadi nutrisi yang mendukung keberlanjutan ekosistem.
Berikut adalah beberapa contoh rantai makanan detritus di laut:
- Rantai makanan detritus di dasar Laut: Sisa-sisa plankton, alga, dan hewan laut mati (Detritus) -> Cacing laut -> Kepiting -> Ikan karang -> Hiu.
- Rantai makanan detritus di ekosistem Mangrove: Daun bakau mati -> Kepiting bakau -> Ular -> Burung pemangsa.
- Rantai makanan detritus di terumbu karang: Alga karang mati -> Ikan herbivora -> Ikan karnivora -> Hiu karang.
2. Contoh Rantai Makanan Detritus di Darat
Rantai makanan detritus juga membantu menjaga populasi organisme di darat sekaligus menjaga keseimbangan ekosistem.Contoh rantai makanan detritus di darat adalah:
- Rantai makanan detritus di hutan: Daun kering -> Cacing tanah -> Kumbang -> Burung -> Ular.
- Rantai makanan detritus di padang rumput: Rumput mati -> Belalang -> Tikus -> Ular -> Elang.
- Rantai makanan detritus di gurun: Kotoran hewan -> Kumbang kotoran -> Kadal -> Burung pemangsa.
- Rantai makanan detritus di tanah lapuk: Kayu lapuk -> Jamur -> Rayap -> Tokek -> Burung hantu.
- Rantai makanan detritus di tempat pembuangan sampah: Sampah organik (sisa makanan) -> Lalat -> Katak -> Ular -> Burung Pemangsa.
3. Contoh Rantai Makanan Detritus di Sawah
Salah satu ekosistem di darat yang kompleks dan sering bersentuhan dengan keseharian manusia adalah sawah. Di sawah, juga ada rantai makanan detritus.
Rantai makanan detritus di sawah dapat mendegradasi sisa-sisa tanaman dan mendukung keberlanjutan ekosistem.
Contoh rantai makanan detritus di sawah adalah:
- Serpihan daun (padi) => Cacing tanah => Ayam => Manusia.
- Tanaman mati => Mikroba => Cacing Tanah => Tikus => Ular => Predator (seperti burung elang).
Penulis: Ruhma Syifwatul Jinan
Editor: Addi M Idhom