tirto.id - Hari Kartini kerap diperingati dengan berbagai lomba di sekolah, salah satunya lomba pidato. Artikel ini akan menyajikan contoh-contoh pidato dengan beragam judul dan tema yang cocok untuk anak SD.
Hari Kartini akan diperingati pada Minggu, 21 April 2024. Peringatan ini ditujukan untuk memberikan penghormatan terhadap Raden Adjeng Kartini, sosok Pahlawan Nasional yang berjasa besar dalam memajukan perempuan Indonesia.
RA Kartini lahir di keluarga terpandang dan merupakan putri dari pasangan Bupati Jepara Raden Mas Sosroningrat dan MA Ngasirah. Sebagai putri dari keluarga bangsawan, RA Kartini memiliki kesempatan untuk bersekolah di Europesche Lagere School (ELS) yang setara dengan Sekolah Dasar.
Di usia 12, RA Kartini terpaksa tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi karena harus mengikuti adat istiadat sebagai perempuan pada zaman itu. Namun, semangat belajar RA Kartini tak pernah padam dan terus mengupayakan perubahan, khususnya mewujudkan akses pendidikan bagi perempuan pribumi.
Perjuangannya inilah yang patut mendapat penghargaan tinggi. Pada 2 Mei 1964, Presiden Soekarno mengeluarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 108 Tahun 1964.
Keppres tersebut menyatakan RA Kartini sebagai Pahlawan Nasional. Selain itu, Presiden Soekarno juga menetapkan 21 April sebagai Hari Kartini yang diperingati setiap tahun sebagai Hari Besar Nasional.
Contoh Pidato Hari Kartini untuk Anak SD
Berikut beberapa contoh pidato yang bisa dijadikan referensi siswa SD dalam rangka peringatan Hari Kartini 2024:
1. Pidato Hari Kartini dengan judul “Wujudkan Cita-Cita Kartini dengan Menjadi Perempuan Terpelajar dan Mandiri”
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Yang terhormat Ibu Kepala Sekolah Dasar Harapan Bangsa.
Yang terhormat bapak dan ibu guru
Serta teman-teman yang saya banggakan.
Pada pagi yang berbahagia ini, marilah bersama-sama mengucap syukur kepada Allah SWT. Atas izin-Nya, kita dapat berkumpul dalam peringatan Hari Kartini yang bersejarah ini.
Raden Adjeng Kartini, sosok wanita pejuang Tanah Air yang lahir pada 21 April 1879. Di zaman penjajahan yang serba sulit, di tengah kehidupan masyarakat yang menganut budaya patriarki, RA Kartini telah memiliki pemikiran-pemikiran yang lebih maju.
Di masa itu, perempuan pribumi yang mengenyam pendidikan tinggi dianggap sebagai hal tabu. RA Kartini ingin melawan pandangan tersebut karena sejatinya pendidikan adalah hak setiap insan, tanpa memandang gender, tanpa peduli laki-laki atau perempuan.
RA Kartini bermimpi bahwa suatu saat, kaum hawa pum bebas bersekolah seperti halnya para pria. Di masa sekarang, mimpi kecil beliau telah terwujud, tapi bukan berarti perjuangannya selesai. Kini, tugas kitalah untuk melanjutkan perjuangan RA Kartini dengan menjadi pribadi yang terpelajar dan juga mandiri.
Sebagai seorang siswa, kita memiliki kewajiban untuk belajar. Maka, sudah sepatutnya kita memanfaatkan waktu sebaik-baiknya untuk mengenyam pendidikan dan menjadi sosok perempuan yang berpengetahuan dan berwawasan luas.
Belajar pun tak hanya di sekolah, bahkan ada banyak hal yang bisa dipelajari dalam kehidupan sehari-hari. Kita perlu belajar bagaimana caranya bergaul, berkomunikasi, menumbuhkan empati dan rasa peduli, hingga belajar melakukan pekerjaan sehari-hari tanpa bergantung kepada orang lain.
Marilah mencontoh semangat juang RA Kartini. Marilah menjadi generasi Kartini yang tak pernah berhenti belajar. Menjadi Kartini masa kini berarti menjadi sosok perempuan yang cerdas dan mandiri sehingga mampu menghadapi tantangan dunia.
Sekian pidato singkat yang bisa saya sampaikan. Semoga setiap langkah kita dimudahkan oleh Allah SWT.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
2. Pidato Hari Kartini dengan judul “Dengan Semangat Kartini, Hapuskan Diskriminasi”
Kepada yang terhormat bapak dan ibu guru
Serta teman-teman, siswa dan siswi SD Harapan Bangsa, yang saya cintai
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh dan salam sejahtera bagi semuanya.
Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmatnya kepada kita, khususnya kaum perempuan yang kini dapat berdiri sejajar dengan kaum pria.
Tanggal 21 April diperingati masyarakat Indonesia sebagai Hari Kartini. Di antara sekian banyak Pahlawan Nasional, Raden Adjeng Kartini adalah salah satu pejuang yang namanya selalu melekat di hati kita.
Lahir pada 21 April 1879, RA Kartini tumbuh besar dalam keluarga priyayi atau keluarga bangsawan Jawa. RA Kartini juga dikenal sebagai sosok perempuan yang cerdas. Akan tetapi, semua itu tidak membuat RA Kartini bebas belajar dan bersekolah.
Pada masa itu, kaum perempuan pribumi memang sulit mendapatkan akses pendidikan yang layak. RA Kartini pun terpaksa putus sekolah di usia 12 tahun dan harus tetap beraktivitas berada di rumah, sesuatu yang dianggap sebagai kodrat perempuan pada masanya.
Akan tetapi, RA Kartini tidak berdiam diri. Melalui pemikiran-pemikirannya, ia berjuang agar setiap wanita mendapatkan kesetaraan dalam hal pendidikan. Pendidikan yang layak tentunya akan membuka banyak peluang baru, mulai dari kesempatan untuk berkarya, bekerja, hingga akhirnya dapat meningkatkan kualitas hidup perempuan secara keseluruhan.
Di masa modern seperti sekarang, perempuan telah mendapat kesetaraan dalam berbagai hal, salah satunya pendidikan. Tidak ada larangan bagi perempuan yang ingin menuntut ilmu. Sekarang perempuan juga banyak yang memiliki karier cemerlang, bahkan Indonesia pun pernah memiliki seorang presiden wanita.
Inilah bukti bahwa kaum perempuan mulai terbebas dari diskriminasi, tapi tentunya perjuangan kita belum selesai karena tidak bisa dipungkiri bahwa di masa kini pun kedudukan perempuan masih sering dianggap remeh atau lebih rendah daripada laki-laki.
Perempuan sering dikatakan tidak perlu bersekolah tinggi karena kodrat perempuan adalah menjadi ibu rumah tangga yang mengurus keluarga. Diskriminasi juga sering terjadi di dunia kerja ketika perempuan lebih sulit menduduki posisi strategis dibandingkan kaum pria.
Anggapan bahwa perempuan lemah dan tidak penting inilah yang harus dihapuskan. RA Kartini dikenal sebagai pelopor emansipasi wanita, maka kita sebagai siswa/siswi Indonesia berkewajiban untuk melanjutkan perjuangan sekaligus mewujudkan cita-cita RA Kartini yang mulia.
Kita tunjukkan pada dunia bahwa perempuan mampu berdaya dengan potensi diri yang ada. Perempuan tidak kalah dan tidak lebih rendah dari kaum pria. Perempuan memiliki kelembutan, kekuatan, dan kemampuan yang bisa mengubah dunia.
Demikian pidato singkat saya pada peringatan Hari Kartini 2024. Semoga perempuan Indonesia tetap berdaya dan semakin jaya.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
3. Pidato Hari Kartini dengan judul “Peran Pelajar Sebagai Kartini Masa Kini”
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, salam sejahtera bagi semuanya.
Pertama-tama, mari panjatkan puji syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya kepada kita. Pagi hari ini kita berkumpul untuk memperingati Hari Kartini, hari yang didedikasikan kepada sosok pejuang yang mencetuskan ide-ide emansipasi wanita.
Hadirin yang berbahagia.
Raden Adjeng Kartini atau RA Kartini merupakan Pahlawan Nasional yang lahir di Jepara, Jawa Tengah, pada 21 April 1879. Beliau dikenal sebagai pelopor kebangkitan wanita dan menjadi sosok inspiratif bagi kaum hawa masa kini.
Berkat perjuangan RA Kartini, perempuan-perempuan Indonesia saat ini dianggap memiliki derajat yang setara dengan laki-laki. Berkat RA Kartini pula, perempuan Indonesia bisa mendapatkan pendidikan yang layak serta memiliki kesempatan untuk menggali potensi dan berkarya.
Kita selaku siswa dan siswi SD Harapan Bangsa memiliki peran penting dalam meneruskan perjuangan RA Kartini. Kita harus bisa menjadi sosok Kartini masa kini yang cerdas, percaya diri, dan terus memperjuangkan hak-hak perempuan di berbagai bidang.
RA Kartini adalah wanita yang memiliki semangat belajar tinggi. Semangat tersebut harus dicontoh agar kelak kita menjadi pribadi yang pandai dan berwawasan di masa depan. Dengan ilmu dan pengetahuan yang kita pelajari di masa sekolah, kita bisa membuat perubahan positif dalam kehidupan.
RA Kartini juga dikenal sebagai wanita dengan pribadi yang baik dan peduli terhadap sesama. Sifat-sifat inilah yang harus diteladani agar kita menjadi pelajar yang berakhlak mulia dan berbudi pekerti luhur.
Teman-teman yang saya sayangi, mari kita menjadi Kartini masa kini yang bebas dari belenggu kebodohan. Kebodohan adalah musuh nyata yang dapat menghambat kemajuan. Saat pelajar Indonesia bisa menghargai, mempelajari, dan menerapkan ilmu di berbagai bidang, saat itulah Tanah Air kita akan semakin berjaya.
Sekian pidato saya dan semoga kita bisa memaknai Hari Kartini dengan sebaik-baiknya demi kemajuan bangsa.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Penulis: Erika Erilia
Editor: Yulaika Ramadhani