Menuju konten utama

Contoh Opini tentang Sumpah Pemuda 2023 yang Kreatif dan Menarik

Kumpulan contoh opini tentang Hari Sumpah Pemuda 2023 yang menarik dan bisa dijadikan referensi untuk tugas sekolah.

Contoh Opini tentang Sumpah Pemuda 2023 yang Kreatif dan Menarik
Logo Sumpah Pemuda 2023. FOTO/deputi2.kemenpora.go.id/

tirto.id - Hari Sumpah Pemuda diperingatisetiap 28 Oktober. Pada waktu inilah seluruh rakyat Indonesia akan diingatkan kembali untuk menyelami makna persatuan bangsa.

Asal mula peringatan Sumpah Pemuda berawal dari komitmen para pemuda di masa lalu untuk bersatu di bawah naungan Indonesia.

Sumpah Pemuda merupakan ikrar yang dicetuskan dalam Kongres Pemuda II di Jakarta pada 28 Oktober 1928. Perwakilan pemuda dari berbagai wilayah di Nusantara berkumpul untuk menemukan solusi dalam merebut kemerdekaan. Sampai akhirnya, mereka sepakat untuk bersatu dengan berikrar sebagai berikut:

- Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.

- Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.

- Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

Contoh Opini tentang Hari Sumpah Pemuda 2023

Di kala peringatan Hari Sumpah Pemuda tiba, ada kalanya guru akan memberikan tugas bagi siswanya untuk membuat opini. Opini yaitu pendapat atau tanggapan dari seseorang atas sebuah hal.

Penyampaian opini menunjukkan bahwa seseorang memiliki sudut pandangnya sendiri dalam melihat dan memahami suatu hal yang sedang dibicarakannya.

Dalam opiniSumpah Pemuda, ada banyak sudut pandang yang bisa dikupas. Melalui contoh opini berikut, dibahas mengenai Sumpah Pemuda dikaitkan dengan impian besar untuk Indonesia di masa sekarang, serta mengupayakan persatuan berbekal kemajuan teknologi informasi dan komunikasi.

1. Contoh Opini 1

Peristiwa Kongres Pemuda II pada 28 Oktober 1928 yang melahirkan Sumpah Pemuda, teah mengubah arah perjuangan lebih terarah. Perjuangan yang bersifat kedaerahan hingga perbedaan yang mencuat sebagai imbas keberagaman di Nusantara, mulai bisa disatukan.

Saat itu para pemuda sepakat untuk menyeru pada tiga sumpah yang menyatukan mereka di tengah perbedaan yang ada. Mereka mengikrarkan Sumpah Pemuda yang berbunyi:

- Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.

- Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.

- Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

Semangat persatuan dan kesatuan era modern seperti saat ini agaknya mulai luntur. Keegoisan hingga bangga terhadap kelompok telah memicu perpecahan. Contohnya masih banyak ditemui para pemuda yang melakukan tawuran gara-gara persoalan.

Para pemuda modern bisa jadi kehilangan arah menuju persatuan bangsa karena ketiadaan tujuan besar.

Mereka perlu dirangkul untuk bersama-sama mewujudkan sebuah impian yang akan dibangun demi kemajuan Indonesia. Ini menjadi pekerjaan rumah kita untuk merealisasikan impian, tahap demi tahap, agar masa depan negeri ini dapat diserahkan kepada para pemuda harapan bangsa.

2. Contoh Opini 2

Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi merupakan aset yang dapat digunakan untuk mengeratkan persatuan dan kesatuan bangsa. Jika kembali ke masa lalu, perjuangan untuk merebut kemerdekaan Indonesia dilakukan dengan susah payah. Komunikasi antar elemen pejuang belum semudah sekarang.

Meski begitu, ada peristiwa yang patut dibanggakan di tengah keterbatasan sarana informasi dan komunikasi masa lalu yaitu terwujudnya ikrar Sumpah Pemuda melalui Kongres Pemuda II di Jakarta.

Kongres yang berlangsung pada 28 Oktoober 1928 tersebut telah menghasilkan ikrar yang mempersatukan Nusantara. Isi ikrarnya seperti berikut:

- Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.

- Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.

- Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

Kongres ini diikuti perwakilan pemuda dari berbagai penjuru Nusantara. Mereka hadir di satu tempat untuk bersama-sama memikirkan nasib bangsa yang mengenaskan akibat penjajah. Sejak saat itu pula, perjuangan untuk merebut kemerdekaan menjadi terararh karena memiliki tujuan sama, demi kebaikan bangsa Indonesia.

Jika ditarik ke masa kini, upaya untuk mempersatukan bangsa Indonesia seharusnya lebih mudah. Batas-batas kewilayahan bisa diatasi dengan perangkat komunikasi seperti ponsel, televisi, internet, dan sebagainya.

Artinya, berbekal perangkat informasi dan komunikasi, dapat dipakai untuk mengupayakan persatuan dan kesatuan bangsa demi mewujudkan impian selanjutnya yang hendak dicapai.

Tugas para pemuda sekarang yaitu mempergunakan semua fasilitas itu dengan lebih bijak. Manfaatkan semua kemajuan teknologi untuk tujuan yang mulia, demi masa depan Indonesia yang lebih baik.

Baca juga artikel terkait OPINI SUMPAH PEMUDA atau tulisan lainnya dari Ilham Choirul Anwar

Kontributor: Ilham Choirul Anwar
Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Nur Hidayah Perwitasari