tirto.id - Kwitansi adalah dokumen yang menjadi alat bukti terjadinya pembayaran maupun penerimaan sejumlah uang. Biasanya, kwitansi dikeluarkan dan ditanda tangani oleh penjual, kemudian diserahkan kepada pihak yang membayar atau pembeli.
Melansir dari laman OCBC NISP, bukti kwitansi terdiri dari dua lembar. Lembar pertama sebagai bukti pembayaran yang akan diserahkan kepada pembeli. Sedangkan lembar kedua akan disimpan oleh pihak penjual atau yang menerima uang sebagai bukti transaksi.
Kwitansi mengandung beberapa informasi penting, termasuk nama pemberi uang, jumlah uang, tanggal transaksi, tujuan dari penyerahan uang tersebut, dan tanda tangan yang dibubuhi dengan materai (jika diperlukan).
Supaya kwitansi memiliki kekuatan hukum di persidangan, maka dapat disertai materai yang ditanda tangani oleh kedua belah pihak. Melansir dari RPP Akuntasi Perusahaan Jasa, berikut hal-hal yang harus diperhatikan supaya tidak terjadi kekeliruan:
• Jangan membubuhkan tanda tangan di kwitansi kosong, supaya bukti tanda tangan tersebut tak disalahgunakan oleh pihak tak bertanggungjawab. Dengan menggunakan tanda tangan, dapat terlihat keaslian kwitansi supaya berbeda dengan kwitansi yang dipalsukan untuk tindak kejahatan.
• Harap teliti ketika menulis nama lengkap si penerima kwitansi atau pembeli
• Tambahkan tujuan pembayaran di akhir tulisan, misalnya pada bagian ‘untuk pembayaran’, Hal ini bertujuan supaya kwitansi tidak bisa ditambahkan lagi dengan penjelasan atau kalimat lainnya di luar transaksi
• Cantumkan nama tempat dan tanggal transaksi yang berdekatan dengan tanda tangan si penerima uang
• Apabila nilai transaksi cukup besar, harus dibubuhi materai dan tanda tangan harus mengenai kwitansi
Ciri-Ciri Kwitansi
Sebagaimana dikutip kembali dari RPP Akuntasi Perusahaan Jasa, di bawah ini merupakan ciri-ciri kuitansi yang perlu diperhatikan:
1. Biasanya kwitansi memiliki dua sisi, yakni sisi luar dan sisi atas bawah.
2. Kwitansi sisi luar di bagian kiri dinamakan sub kwitansi, yang digunakan untuk tanda bukti bagi si penerima uang. Sementara bagian kanan diberikan kepada pemberi uang sebagai bukti penyerahan dana atau pembayaran.
3. Kwitansi rangkap atas bawah, biasanya pada bagian atas akan diberikan kepada si pembayar, sedangkan bagian bawahnya digunakan si penerima sebagai arsip keuangan.
4. Isi yang terkandung dalam kwitansi menyantumkan jumlah uang yang dibayar atau diserahkan dalam angka maupun terbilang (huruf), tanggal transaksi, tempat transaksi, serta kolom tanda tangan.
Cara Membuat Kwitansi Pembayaran dengan Benar
Berikut langkah-langkah yang bisa diikuti untuk membuat kwitansi pembayaran yang sederhana:
1. Isi nomor transaksi pada kwitansi dengan jelas, supaya mudah untuk dilacak di kemudian hari.
2. Tuliskan nama lengkap pemberi uang pada bagian “Telah diterima dari...”
3. Tulis sejumlah uang dengan format angka pada bagian “Uang sejumlah...”
4. Tuliskan tujuan penyerahan uang. Misalnya, “Pelunasan uang muka untuk pre order laptop”
5. Tulis total uang yang diserahkan dalam kalimat, bukan angka pada bagian “Terbilang”. Tujuannya supaya menghindari terjadinya kesalahan ketika menulis angka, misalnya kelebihan angka 0
6. Lengkapi dengan tempat dan tanggal transaksi pada bagian kanan bawah dan bubuhkan tanda tangan, serta nama jelas penerima uang.
Penulis: Yunita Dewi
Editor: Nur Hidayah Perwitasari