Menuju konten utama

Contoh Amanat Pembina Upacara tentang Akhlak dan Karakter

Contoh amanat pembina upacara hari Senin terbaru kali ini bertema akhlak dan karakter. Berikut isi teks selengkapnya yang dapat dijadikan acuan.

Contoh Amanat Pembina Upacara tentang Akhlak dan Karakter
Pj Wako Payakumbuh Rida Ananda saat menjadi inspektur upacara Hardiknas. Antara/HO-Pemkot Payakumbuh.

tirto.id - Contoh amanat pembina upacara hari Senin terbaru kali ini bertema akhlak dan karakter.

Akhlak dan karakter adalah salah satu tema yang dapat disampaikan dalam amanat pembina upacara di sekolah setiap hari Senin.

Akhlak dan karakter begitu penting untuk dibahas kepada peserta didik, terlebih melihat perkembangan globalisasi yang begitu cepat dan luas.

Sebelum membahas lebih jauh, tahukan Anda bahwa amanat pembina upacara merupakan bagian penting dalam pelaksanaan upacara bendera setiap hari senin di sekolah. Tujuan amanat pembina upacara adalah mengajak, menghimbau, dan mendorong peserta didik berlaku positif.

Dalam Peraturan Kemendikbud RI Nomor 22 Tahun 2018 tentang Pedoman Upacara Bendera di Sekolah, aman pembina upacara dapat diisi oleh kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru, pejabat pemerintah, hingga tokoh masyarakat.

Contoh Amanat Pembina Upacara tentang Akhlak dan Karakter

Contoh amanat pembina upacara dapat digunakan sebagai acuan pihak yang hendak menyampaikan pesan-pesan untuk mengajak peserta didik berbuat positif.

Berikut ini contoh amanat pembina upacara tentang akhlak dan karakter:

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Salam sejahtera bagi kita semuanya,

Om Swastiastu,

Namo Buddhaya,

Salam kebajikan.

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua dapat berkumpul di sini untuk menyelenggarakan Upacara Bendera Hari Senin tanpa halangan suatu apapun. Izinkan saya berdiri di sini sebagai pembina upacara yang bertugas untuk menyampaikan amanat tentang akhlak dan karakter.

Akhlak dan karakter adalah dua istilah yang tidak asing bagi kita. Mungkin sebagian di antara peserta dengan telah mengetahui pengertian dari kedua.

Akan tetapi, apakah murid-murid sudah dapat menerapkan akhlak dan karakter yang baik dalam diri masing-masing? Tentu ini adalah permasalahan kita semua untuk mencari solusinya. Baik peserta didik, guru, dan segala komponen di dalam sekolah harus bahu membahu untuk membentuk akhlak dan karakter yang baik bagi siswa maupun siswi.

Pertama, kemampuan kognitif maupun psikomotorik akan percuma apabila tidak diimbangi tingkah laku yang baik. Sederhananya, di samping para siswa menuntut ilmu, mereka juga harus didik sehingga mampu berlaku secara baik. Beberapa akhlak yang dapat diterapkan dalam diri seorang siswa sebagai berikut:

  1. Ikhlas kepada diri sendiri untuk senantiasa belajar.
  2. Bertakwa kepada keyakinan serta bertoleransi atas perbedaan sesama siswa, guru, dan lainnya.
  3. Bersyukur atas segala yang telah dimiliki dan memanfaatkan segala potensi dengan sebaik-baiknya.
  4. Membina hubungan baik kepada peserta didik lain, guru, terlebih masyarakat umum.
  5. Suka menolong kepada teman dalam hal-hal yang baik.
Kedua, peserta didik dituntut untuk memiliki karakter yang baik. Karakter dapat dimaknai dengan watak, tabiat, pembawaan, dan kebiasaan.

Melalui pendidikan karakter seorang peserta didik tidak hanya menjadi cerdas otaknya namun juga secara emosional. Karakter yang baik dalam diri siswa dapat dipraktikkan dengan menerapkan beberapa perilaku sebagai berikut:

  • Jujur.
  • Bertanggung jawab.
  • Bergaya hidup sehat.
  • Disiplin.
  • Kerja keras.
  • Percaya diri.
  • Berjiwa wirausaha.
  • Berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif.
  • Mandiri.
  • Ingin tahu.
  • Cinta ilmu.
Selain beberapa contoh sifat tersebut, peserta didik dengan karakter baik juga akan menebar perilaku yang apik kepada orang. Adapun contoh karakter baik peserta didik kepada orang lain:

  1. Sadar akan hak dan kewajiban diri serta orang lain.
  2. Patuh pada aturan-aturan sosial.
  3. Menghargai karya dan prestasi orang lain.
  4. Santun.
  5. Demokrasi.
Marilah seluruh komponen dalam lingkungan sekolah baik guru, siswa, staf, dan sebagainya untuk saling bahu membahu menciptakan akhlak dan karakter yang baik peserta didik.

Sekian amanat yang dapat saya sampaikan. Semoga memberikan kebermanfaatan bagi diri kita terlebih kepada orang lain.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Baca juga artikel terkait AMANAT PEMBINA UPACARA atau tulisan lainnya dari Syamsul Dwi Maarif

tirto.id - Pendidikan
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Yulaika Ramadhani