tirto.id - Cina menyiapkan armada pesawat tanpa awak (drone) untuk mengawasi Tembok Besar Cina. Langkah ini diambil untuk mengawal perbaikan dan penjagaan Tembok Besar yang mulai mengalami kerusakan di beberapa bagiannya.
Hal ini diungkapkan oleh Kepala Administrasi Negara tentang warisan budaya Tiongkok Liu Yuzhu sebagaimana diberitakan Antara.
"Bersama badan pemetaan nasional, kami akan menggunakan drone, untuk mendukung pemantauan dan pengawasan perbaikan serta pemeliharaan rutin yang dilakukan," paparnya.
Ia menambahkan, pemerintah Cina saat ini tengah mempersiapkan badan pengawasan dan pemantauan nasional terkait perbaikan di beberapa bagian tembok raksasa, sebagai bagian dari upaya perlindungan dari tembok sepanjang 21.196.18 kilometer tersebut.
Tembok raksasa yang kali pertama dibangun saat musim semi dan musim gugur pada 770-476 sebelum masehi tersebut, membentang melintasi kota dan wilayah di 15 provinsi, daerah otonomi khusus di Tiongkok, termasuk kotamadya seperti Beijing, Hebei dan Shanxi.
"Tidak mudah untuk menjaga dan melindungi warisan budaya yang begitu panjang. Karena itu, drone akan digunakan untuk memantau dan mengawasi perbaikan serta pemeliharaan rutin. Perbaikan di sejumlah bagian tembok raksasa ditargetkan selesai sebelum akhir tahun mendatang," kata Liu Yuzhu.
Berdasar laporannya, sejumlah bagian tembok raksasa telah mengalami erosi, pelapukan akibat pengaruh alam dan kerusakan yang diakibatkan oleh aktivitas manusia. Namun sejumlah kerusakan tersebut, selama ini tidak diperhatikan oleh pemerintah, termasuk pemerintah daerah, termasuk upaya perlindungannya.
Laporan Departemen Relik Budaya Beijing, pihaknya telah melakukan perbaikan di sejumlah bagian tembok raksasa sepanjang lebih dari 40 kilometer dari total 573 kilometer bagian tembok yang melintasi Beijing.
Pemerintah Kota Beijing memang lebih siap untuk upaya perlindungan dan pelestarian warisan budaya tersebut. Selain anggaran yang dialokasikan juga dibentuk tim relawan untuk melakukan patroli rutin.
Tembok besar adalah salah satu keajaiban dunia berupa bangunan pertahanan militer kuno, untuk melindungi kekaisaran Tiongkok dari invasi darat serta penyusupan kelompok nomaden dari utara.
Penulis: Putu Agung Nara Indra
Editor: Putu Agung Nara Indra