Menuju konten utama

Charta Politica Petakan Pemilih Dua Kandidat Cagub DKI

Direktur eksekutif lembaga survei Charta Politica Indonesia, Yunarto Wijaya menyebutkan bahwa pemilih pasangan calon nomor urut 2, Basuki Tjahaja Purnama–Djarot Saiful Hidayat berada di Jakarta Barat, Utara dan Pusat.

Charta Politica Petakan Pemilih Dua Kandidat Cagub DKI
Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya memaparkan hasil survei tentang peta elektoral cagub dan cawagub DKI Jakarta jelang Pilkada serentak 15 Februari di Jakarta, Rabu (1/2). ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf/foc/17.

tirto.id - Direktur eksekutif lembaga survei Charta Politica Indonesia, Yunarto Wijaya menyebutkan bahwa pemilih pasangan calon nomor urut 2, Basuki Tjahaja Purnama–Djarot Saiful Hidayat berada di Jakarta Barat, Utara dan Pusat.

Sementara, untuk pemilih paslon nomor urut 3, Anies Rasyid Baswedan- Sandiaga Uno berada di Jakarta Selatan. Sedangkan wilayah Jakarta Timur, rata-rata antara pemilih paslon nomor 2 dan 3.

“Pola hampir sama dengan putaran pertama kalau saya lihat Ahok-Djarot berhasil mempertahankan di Jakarta Barat dan Utara, kemudian masih kalah jauh di Jaksel tapi kemudian pertarungan terjadi di Jaktim, pertarungan mulai berimbang. Ini yang menjadi faktor utama yang menaikkan elektabilitas Ahok-Djarot ketika kita melihat dari sebaran wilayah,” ujar dia di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (15/4/2017).

Dari survei yang dilakukan Charta Politica, sebanyak 54,5 persen pemilih di Jakarta Barat mendukung Ahok-Djarot, dan 40,3 persen mendukung Anies Sandiaga. Di Jakarta Utara, sebanyak 57,3 persen pemilih mendukung Ahok-Djarot dan 32,5 persen ke Anies-Sandiaga.

Sebanyak 49,5 persen pemilih di Jakarta Barat memilih Ahok Djarot dan sebanyak 39,2 persen memilih Anies-Sandiaga. Di Jakarta Selatan, sebanyak 36,3 persen memilih Ahok-Djarot, dan sebanyak 59,9 persen memilih Anies-Sandiaga. Selebihnya, di Jakarta Timur, 46,7 persen memilih Ahok-Djarot dan 45,3 persen Anies-Sandiaga.

Sedangkan untuk kategori usia, paslon nomor urut 2, Ahok-Djarot, didukung oleh pemilih milenial atau pemilih yang berusia di bawah 19 tahun sebanyak 48,3 persen, sedangkan Anies-Sandiaga sebanyak 48,3 persen. Keduanya berimbang. Kemudian, untuk kategori usia lainnya, Ahok-Djarot unggul pada pemilih yang berusia 20-29 tahun, 30-39 tahun dan 50 tahun atau lebih. Sedangkan Anies-Sandiaga unggul pada pemilih yang berusia 40,49 tahun.

Untuk kategori partai, Ahok-Djarot didukung sebanyak 75 persen anggota partai Nasdem, 66,7 persen anggota partai Golkar, 75,0 persen partai Hanura, 40,9 persen anggota PPP, dan 28,6 persen PKB. Sedangkan Anies- Sandiaga didukung oleh 84,7 persen anggota partai Gerindra, anggota partai PBB 100 persen, 66,7 persen anggota Perindo, 86,3 persen PKS, 57,1 persen PKB, dan 45,5 persen PPP.

Untuk diketahui, beberapa waktu terakhir, partai berbasis Islam yakni PPP (Partai Persatuan pembangunan) dan PKB (Partai Keadilan Bangsa) mendeklarasikan dukungannya kepada petahana. Namun berdasarkan survei, suara PPP sebanyak 45.5 persen, memilih Anies-Sandiaga mengungguli kandidat yang didukung yang hanya sebanyak 40,9 persen. Artinya dukungan di PPP belum solid di akar rumput. Begitu pula dengan PKB, bahkan nilainya berbeda jauh yakni 57,1 persen ke Anies-Sandiaga dan sebanyak 28,6 persen ke Ahok-Djarot.

Sedangkan untuk kategori suku yang masih dianggap penting, pasangan Anies Sandiaga unggul di suku Betawi yakni sebanyak 50.4 persen, dan 38 persen mendukung Ahok-Djarot. Untuk suku Jawa, Ahok Djarot unggul tipis yakni 48 persen dibanding Anies Sandiaga sekitar 44.4 persen. Petahan juga unggul pada suku Batak yakni sekitar 62.2 persen dan sebanyak 35.1 persen ke Anies Sandiaga. Ahok juga unggul di suku Tionghoa, sebanyak 92.9 persen pro Ahok Djarot dan 3,6 persen ke Anies Sandiaga.

Survei yang dilakukan Charta Politica Indonesia dilakukan pada tanggal l7-12 April 2017 melalui wawancara tatap muka dengan menggunakan kuesioner terstruktur. Jumlah sampel sebanyak 782 responden dari 1000 responden yang direncanakan.

Responden tersebar di lima wilayah kota administrasi yakni Jakarta Barat, Timur, Selatan, Utara dan Pusat. Survei menggunakan metode acak bertingkat (multistage random sampling) dengan margin of error kurang lebih sebanyak 3,5 persen pada tingkat keeprcayaan 95 persen.

Baca juga artikel terkait PILKADA DKI JAKARTA 2017 atau tulisan lainnya dari Chusnul Chotimah

tirto.id - Politik
Reporter: Chusnul Chotimah
Penulis: Chusnul Chotimah
Editor: Yandri Daniel Damaledo