tirto.id - Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) akan mengumumkan hasil Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) pada Selasa (9/7/2019) pukul 15.00 WIB. Hal tersebut membikin perasaan pendaftar menjadi tak menentu.
Salah satunya Amel (18), pelajar SMAN asal Bandung yang mengaku tak bisa tidur nyenyak dalam beberapa hari terakhir. Lantaran ia mengetahui pada Selasa hari ini, akan tahu hasil SBMPTN.
“Aku deg-degan parah. Takut nih, semisal enggak lolos harus gimana lagi," ujar Amel kepada reporter Tirto, Senin (8/7/2019) malam.
Amel seperti kebanyakan pendaftar lainnya, yang menempuh jalur SBMPTN setelah gagal bertarung di jalur SNMPTN. Ia berharap pada kesempatannya kali ini, bisa membawanya menjadi mahasiswa Universitas Padjadjaran.
"Tapi insya Allah, aku yakin, semoga lulus," kata Amel berharap.
Tidak cuma Amel yang merasakan deg-degan, Matni Nurdini (18) siswi salah satu SMAN di Depok juga demikian. Ia baru menyadari kalau hari pengumuman SBMPTN ternyata kian dekat. Hal tersebut sontak membuatnya menjadi tak siap menerima hasilnya.
"Iya aku deg-degan nih. Gimana dong?" ujarnya saat dihubungi reporter Tirto.
Perempuan yang akrab disapa Dini ini merasakan takut karena khawatir apabila dirinya tidak bisa keterima di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta yang mejadi pilihan pertama dalam SBMPTN.
Untung saja, kata dia, dirinya memiliki orangtua yang cukup suportif dan tidak terlalu memaksakan khendak anaknya harus bisa diterima di universitas tertentu.
"Kalau Bunda bilangnya ke aku, semoga dapat yang terbaik saja dan lapang menerimanya. Sementara Ayah bilang, aku harus yakin akan hasil apa pun itu," kata Dini.
Hal sebaliknya dirasakan Aufa (18) pelajar Madrasah Aliyah (MA) asal Bandung. Ia tak merasa deg-degan seperti yang dirasakan Amel dan Dini. Meski Aufa mengetahui bila hari ini pengumuman hasil SBMPTN-nya, tapi ia mengaku santai.
“Alhamdulillah, biasa saja. Tidak deg-degan. Enggak tahu kenapa. Pasrah saja aku," ujarnya saat dihubungi reporter Tirto, Selasa (9/7/2019).
Aufa menempuh jalur SBMPTN karena tidak lolos jalur SNMPTN. Sehingga pada kesempatan kali ini, ia berharap bisa menjadi mahasiwa di Institut Teknologi Bandung (ITB).
“Aku mau masuk Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian ITB. Itu pilihan pertamanya. Kalau enggak, pilihan kedua, di Fisika UPI. Tapi selebihnya menerima apa yang ada hari ini," ujar dia.
Menariknya, Aufa memilih masuk ITB lantaran ia punya memori saat masih kecil terhadap kampus yang pernah melahirkan sosok sekaliber Bung Karno tersebut. Sejak kecil, Aufa mengaku sering diajak bermain di area ITB leh ayahnya.
“Dulu ayah aku itu alumni ITB 93. Waktu SD sering diajak main ke sana. Aku suka suasananya,” kata dia.
Keputusan Aufa untuk memilih berkuliah di ITB pun, diakuinya mendapat dukungan dari orangtua.
“Mama dan Papa sangat berharap aku bisa diterima PTN yang sudah didaftarkan, terutama pilihan 1,” kata dia.
Ternyata tidak hanya para anak-anak yang merasakan deg-degan dengan hasil SBMPTN. Para orangtua pun demikian. Reporter Tirto, menjumpai salah dua orangtua yang anaknya sedang berjuang masuk PTN.
Nurmalina (54 tahun) juga menunggu hasil SBMPTN untuk anaknya. Putri sulungnya yang merupakan siswi salah satu SMAN di Jakarta Selatan hendak mencoba peruntungan masuk ke Universitas Indonesia.
"Saya penasaran, anak saya bisa keterima atau tidak," ujarnya kepada reporter Tirto, Selasa (9/7/2019).
Ia menjelaskan dasar rasa penasarannya itu karena ia tidak mengetahui secara benderang nilai UTBK anaknya. Menurut dia, tidak seperti jenjang masuk SMA beberapa tahun lalu, di mana nilai yang diperoleh anak bisa ketahuan dan menjadi modal berjuang masuk ke sekolah.
"Kalau sekarang, kan, tidak begitu. Saya juga kurang paham. Tahunya, anak saya tidak ketahuan nilainya. Tapi nanti kami lihat saja di web," ujar dia.
Menurut dia, putri sulungnya berkeinginan masuk UI karena jaraknya tidak jauh dengan rumah mereka di Lenteng Agung, Jakarta Selatan. Selain itu, beberapa saudara-saudara mereka sudah lebih dulu berkuliah di sana.
"Anaknya kakak saya, beberapa kuliah di sana. Ambil hukum kalau tidak salah. Sekarang sudah dapat pekerjaan yang bagus. Mungkin anak saya juga terinspirasi dia," tutur dia.
Berbeda lagi dengan Firmansyah (48). Ia justru optimistis sekali putra bontotnya bisa lolos SBMPTN dan keterima di ITB.
"Harus yakin dong. Saya merasa anak saya itu cerdas. Dari SD selalu dapat ranking. insya Allah ia dapat apa yang ia cita-citakan," ujarnya kepada reporter Tirto.
Firman mengatakan tidak mempengaruhi anaknya untuk memilih ITB sebagai pilihan pertama. Ia justru awalnya, menyarankan anaknya berkuliah di UGM saja, sebab ia merupakan alumni kampus Yogyakarta tersebut.
"Saya rasa UGM itu bagus. Tapi apa boleh buat, anaknya tidak mau di sana. Dia maunya ITB, ambil DKV," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Pelaksana Eksekutif LTMPT, Budi Prasetyo mengimbau agar mereka untuk bersabar menunggu pengumuman dan tidak termakan isu-isu yang menyesatkan perihal ketentuan-ketentuan lolos atau tidaknya SBMPTN.
"Jangan termakan isu kriteria seleksi atau ada orang tidak bertanggung jawab menawarkan atau menjanjikan dapat membantu memasukkan ke PTN tertentu," ujarnya saat dikonfirmasi reporter Tirto, Selasa.
Ia juga menambahkan, seleksi sudah dilakukan oleh masing-masing rektor PTN tujuan dan tinggal mengumumkannya.
"Berdoa semoga diterima di PTN yang diidamkan. SBMPTN akan diumumkan tanggal 9 Juli, pukul 15:00 WIB," kata dia.
Hasil pengumuman SBMPTN 2019 dapat dilihat pada aplikasi berikut ini:
Penulis: Alfian Putra Abdi
Editor: Abdul Aziz