Menuju konten utama
Ramadhan 2022

Ceramah Kultum Ramadhan Singkat 2022 Hari ke-13: Menjauhi Ghibah

Kultum Ramadhan 2022 singkat hari ke-13 bertema tentang menjauhi diri dari perbuatan ghibah.

Ceramah Kultum Ramadhan Singkat 2022 Hari ke-13: Menjauhi Ghibah
Ilustrasi bergosip. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Tema ceramah kultum singkat Ramadhan 2022 pada hari ke-13 adalah tentang tips menjauhi ghibah.

Berghibah dalam agama Islam merupakan perbuatan yang dilarang dan tergolong sebagai dosa besar. Hukumnya adalah haram.

Kultum Ramadhan Singkat 2022

Gibah, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), adalah membicarakan keburukan (keaiban) orang lain, bergunjing dan hal terlarang dalam agama Islam.

Dari sisi bahasa, gibah mengisyaratkan ketidakhadiran orang yang dibicarakan. Definisi gibah adalah membicarakan kejelekan dan aib seseorang, sementara sosok bersangkutan tidak berada di tempat tersebut.

Pembicaraan yang dilakukan berkaitan dengan aib yang tak disukai orang tersebut, mulai dari kekurangan fisik, keturunan, akhlak, tingkah laku, hingga urusan agama atau duniawinya.

Allah SWT berfirman:

يٰۤاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا لَا يَسۡخَرۡ قَوۡمٌ مِّنۡ قَوۡمٍ عَسٰٓى اَنۡ يَّكُوۡنُوۡا خَيۡرًا مِّنۡهُمۡ وَلَا نِسَآءٌ مِّنۡ نِّسَآءٍ عَسٰٓى اَنۡ يَّكُنَّ خَيۡرًا مِّنۡهُنَّ‌ۚ وَلَا تَلۡمِزُوۡۤا اَنۡفُسَكُمۡ وَلَا تَنَابَزُوۡا بِالۡاَلۡقَابِ‌ؕ بِئۡسَ الِاسۡمُ الۡفُسُوۡقُ بَعۡدَ الۡاِيۡمَانِ‌ ۚ وَمَنۡ لَّمۡ يَتُبۡ فَاُولٰٓٮِٕكَ هُمُ الظّٰلِمُوۡنَ

Yaaa ayyuhal laziina aamanuu laa yaskhar qawmum min qawmin 'asaaa anyyakuunuu khairam minhum wa laa nisaaa'um min nisaaa'in 'Asaaa ay yakunna khairam minhunna wa laa talmizuuu bil alqoob; bi'sal ismul fusuuqu ba'dal iimaan; wa mal-lam yatub fa-ulaaa'ika humzhzhaalimuun.

Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok) dan jangan pula perempuan-perempuan (mengolok-olokkan) perempuan lain (karena) boleh jadi perempuan (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari perempuan (yang mengolok-olok). Janganlah kamu saling mencela satu sama lain dan janganlah saling memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk (fasik) setelah beriman. Dan barangsiapa tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zhalim," (QS. Al-Hujurat: 11).

Ayat ini menjelaskan bahwa orang-orang mukmin itu bersaudara, baik laki-laki maupun perempuan, dan agar persaudaraan bisa tetap terjaga, Allah mengingatkan kaum Mukminin supaya jangan ada suatu kaum mengolok-olokkan kaum yang lain.

Karena boleh jadi, mereka yang diolok-olokkan itu pada sisi Allah jauh lebih mulia dan terhormat dari mereka yang mengolok-olokkan.

Allah juga melarang kaumnya saling memanggil dengan panggilan yang buruk seperti panggilan kepada seseorang yang sudah beriman dengan kata-kata: hai fasik, hai kafir, dan sebagainya.

Perumpaan orang-orang yang suka berghibah disebutkan bahwa itu seperti memakan bangkai saudaranya sendiri, dan ini seperti disampaikan Allah dalam firman-Nya pada ayat 12 surah Al-Hujurat:

"Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik ... " (QS. Al-Hujurat: 12).

Lalu bagaimana cara yang bisa dilakukan untuk menghindari gibah? Salah satunya adalah segera mendustakan bisikan setan saat hati ada dorongan membicarakan aib orang lain.

Kemudian sadari bahwa gibah adalah perbuatan terlarang dan haram, selain itu kurangi bercanda yang kelewatan agar tidak terjerumus ke arah perbuatan tercela, serta perbanyaklah bergaul dengan orang saleh.

Baca juga artikel terkait KULTUM RAMADHAN atau tulisan lainnya dari Dhita Koesno

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Dhita Koesno
Editor: Addi M Idhom