tirto.id - Demo 2 Desember atau Aksi 212 yang digelar di Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Jumat (2/2/2016), sangat berbeda dengan aksi sebelumnya pada 4 November lalu. Meski jumlah massa yang ikut diperkirakan sama, namun dalam kegiatan bertajuk “Aksi Bela Islam III” ini tidak lagi terdengar orasi-orasi yang memancing emosi massa.
Teriakan-teriakan menghujat Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tidak lagi terdengar. Padahal, pada aksi 4 November lalu, kecaman terhadap Gubernur DKI Jakarta petahana itu sangat kencang terdengar terkait kasus dugaan penistaan agama.
Pada aksi yang digagas oleh Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GPNF-MUI) ini , hanya ada spanduk-spanduk meminta pemerintah tegas menindak secara hukum dan meminta Ahok dipenjarakan. Para tokoh agama yang memberikan ceramah di mimbar aksi pun nyaris tidak ada yang melontarkan hujatan terhadap Ahok.
Ketua GNPF MUI, Bachtiar Nasir, misalnya, menyampaikan ceramah tentang gerakan yang disebutnya merupakan aksi jihad konstitusional dan menggunakan cara yang super damai.
"GNPF tidak ada tujuan apa pun selain untuk menuntut keadilan untuk umat Islam," kata Bachtiar Nasir dari atas panggung.
Berkali-kali, Bachtiar menyerukan jangan sampai aksi super damai ini berakhir ricuh. "Kita jaga sikap kita, kita tunjukkan bahwa Islam adalah agama yang membawa damai," tegasnya.
Ceramah menyejukkan juga disampaikan oleh Abdullah Gymnastiar atau yang akrab disapa Aa Gym. Pemimpin Pondok Pesantren Daarut Tauhiid Bandung ini mengimbau kepada massa aksi agar tertib dan tidak mudah tersulut emosi sehingga tidak memicu tindakan yang justru akan merugikan diri sendiri.
Aa Gym pun mengingatkan massa aksi untuk menjaga mulut dalam bertutur kata. Jangan sampai, lanjutnya, umat Islam justru ikut seperti Ahok yang tidak bisa menjaga tutur katanya. "Kita ini ingin menyuarakan kebaikan, karena itu tutur kata kita juga harus baik. Tidak boleh membalas sesuatu yang buruk dengan keburukan," kata Aa Gym.
Selain itu, Aa Gym juga mengajak massa aksi untuk menjaga kebersihan. Sebelum membubarkan diri, jangan sampai meninggalkan sampah. "Kebersihan itu sebagian dari Iman. Kalau kita orang yang beriman, maka tidak boleh mengotori," pungkasnya.
Aksi 212 di Monas sejauh ini berjalan dengan lancar. Hujan gerimis yang sempat mengguyur tidak membuat massa aksi membubarkan diri. Mereka tetap duduk menghadap panggung dengan tertib.
Penulis: Mawa Kresna
Editor: Iswara N Raditya