Menuju konten utama

CEO Astra Toll Road Beberkan Penyebab Swasta Ragu di Proyek Tol

Pertama, dan yang paling sering terjadi, adalah tak tuntasnya proyek pada fase perencanaan.

CEO Astra Toll Road Beberkan Penyebab Swasta Ragu di Proyek Tol
Sejumlah kendaraan melintas di Jalan Tol Jakarta-Tangerang, Banten, Rabu (2/10/2019). ANTARA FOTO/Fauzan/hp.

tirto.id -

CEO Toll Road Business Group Astra Infra Krist Ade Sudiyono menjelaskan ada tiga faktor yang membuat swasta ragu untuk berinvestasi pada proyek yang dicanangkan pemerintah, khususnya jalan tol.

Pertama, dan yang paling sering terjadi, adalah tak tuntasnya proyek pada fase perencanaan. Hal ini memberikan ketidakpastian bagi investor dan membuat skema investasi yang ditawarkan pemerintah jadi tak menarik.

Penyebabnya pun berbagai macam, mulai dari tarik ulur kepentingan politik hingga resistensi atau penolakan dari masyarakat akibat buruknya komunikasi pemerintah.

"Perasaan gamang dan galau ini menuntut adanya leadership proyek yang kuat. Harus ada pernyataan otoritatif yang jelas dari pemerintah, serta terkomunikasikan dengan baik ke pihak publik," terang dia.

Kedua, rendahnya kemampuan kerjasama pemerintah dan swasta yang disebabkan oleh ketidakjelasan pola bisnis hingga minimnya regulasi.

"Sering kali peluang investasi baru terbatas pada daftar proyek. Proses pengadaannya kedodoran karena tidak dilengkapi perundang-undangan yang tegas: kepastian model kerjasama dan model kontrak bisnisnya, serta keberadaan dan kapasitas contracting agency yang memadai," jelasnya

Permasalahan lainnya, adalah kurangnya swasta lokal yang memiliki reputasi bisnis dan tata kelola perusahaan yang baik serta dominasi BUMN karya dalam proyek-proyek pemerintah.

Padahal, investor luar negeri butuh pemain lokal yang kompeten dan punya reputasi bisnis baik untuk bekerjasama dalam menggarap proyek pemerintah.

Ketiga, daya tarik proyek infrastruktur.

Lantaran itu lah, menurutnya, harus ada strategi portfolio dan tingkat ekspektasi pengembalian investasi yang menjanjikan.

"Valuasi proyek infrastruktur harus dijaga, tidak mengalami over pricing yang bisa menurunkan minat para investor menanamkan investasinya. Biaya proyek yang mahal, maupun tingginya cost of fund pembiayaan proyek, harus termitigasi dan dicegah sejak dari awal proyek," pungkasnya.

Baca juga artikel terkait PROYEK JALAN TOL atau tulisan lainnya dari Selfie Miftahul Jannah

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Selfie Miftahul Jannah
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Hendra Friana