tirto.id - Di galaksi yang jauh, Jenderal Leia Organa berusaha melawan Kekaisaran Galactic. Di Bumi, Carrie Fisher, seorang bintang yang memerankan Putri Leia meninggal dunia pada jam 08.55 pagi, Selasa 27 Desember, pada usia 60 tahun.
Carrie sempat mengalami serangan jantung pekan lalu. Simon Halls, juru bicara keluarga Fisher, menyebutkan bahwa kematian Carrie Fisher sudah dikonfirmasi oleh anak Carrie yang bernama Billie Lourd.
Kondisi kesehatan Carrie memang mengkhawatirkan. Serangan jantung pada pekan lalu saat terbang dari dari London menuju Los Angeles membuat kondisinya melemah. Paramedis yang tiba di lokasi sempat melakukan CPR pada Carrie sebelum di bawa ke UCLA Medical Center. Di tempat terakhir, ia dirawat dengan intensif menggunakan ventilator.
Kondisinya sempat stabil dan beberapa media menyebut ia mulai membaik. Namun, Carrie akhirnya tidak bertahan.
Bagaimana para penggemar Star Wars (akan) mengingat perempuan ini?
Carrie Fisher mungkin sangat terkenal sebagai Putri Leia Morgana. Tapi kariernya sebagai aktris tidak terbatas Star Wars saja. Setidaknya ada 44 film lain yang ia bintangi. Beberapa di antaranya yang terkenal adalah Shampoo (1975), The Blues Brothers (1980), Hannah and Her Sisters (1986), The Burbs (1989), dan film komedi romantis When Harry Met Sally (1989).
Film-film ini menunjukkan kualitas Carrie sebagai seniman yang tidak hanya mencuat karena memerankan tokoh ikonik sebuah franchise, tetapi memang memiliki kemampuan akting mumpuni.
Carrie Fisher merupakan anak perempuan dari pesohor Amerika Debbie Reynolds dan Eddie Fisher. Carrie memulai debut aktingnya di Broadway sebagai remaja dalam pertunjukan Irine (1973). Namun, ia benar-benar memulai karier sebagai bintang film pada 1975 saat ambil bagian dalam film Shampoo.
Tidak hanya sekadar berperan, ia juga belajar tentang seni pertunjukan di London's Central School of Speech and Drama dan St. Lawrence College. Meski ia tidak menamatkan pendidikannya, Carrie memperoleh peran sebagai Putri Leia di saga Star Wars pada 1977.
Peran sebagai Putri Leia amat membekas sehingga membuat capaian lain Carrie seolah terlupakan. Carrie secara personal mengedit dan mengubah beberapa bagian naskah dialog Empire Strikes Back secara mandiri. Meski dikritik hanya terkenal karena Star Wars, ia punya cara komikal untuk membuat hidup menjadi lebih ringan. Misalnya melalui lelucon dan candaan yang memang menjadi kegemaran Carrie.
“Orang-orang kadang masih bertanya, apakah aku tahu kalau Star Wars akan jadi besar,” katannya yang kemudian dilanjutkan, “Ya, kami semua tahu itu. Yang tak pernah sadar, ya si George (Lucas).”
Pada 2015 Carrie menyebut bahwa perannya sebagai Jendral Leia Organa Solo membuatnya tegang. Banyak orang mengharapkan ia bisa kembali lagi setelah 40 tahun Star Wars. Sebagai aktris ia menyadari bahwa ini bukan pekerjaan mudah. Ada tekanan yang besar, dan ini jelas lebih berat dibanding film-film Carrie yang lain. Ia lantas menemukan sedikit solusi dengan membiarkan dirinya untuk lepas.
“Biar anak-anak muda yang melakukannya,” kata Carrie dalam wawancara bersama Rolling Stone.
Carrie juga dikenal sebagai seorang penulis yang baik. Novel semi otobiografisnya, Postcards from the Edge, dianggap baik oleh pembacanya. Sementara naskah nonfiksinya yang berjudul Wishful Drinking mendapatkan respons serupa.
Dari kedua buku tersebut penggemar Carrie bisa mengenali dan mengetahui bahwa si bintang memiliki hidup personal yang berantakan dan tragis. Buku terbarunya The Princess Diarist menceritakan bagaimana kehidupannya selama berperan sebagai Putri Leia dalam Star Wars.
Buku itu menjadi penting untuk memberikan gambaran personal kehidupan para aktor dan aktris Star Wars di luar panggung. Carrie menyebutkan bahwa ia dan Harrison Ford memiliki affair beberapa bulan selama produksi Star Wars. Buku ini ia tulis dari catatan pribadi yang ia susun selama masa produksi Star Wars.
Tentu ada banyak skandal, cerita rinci tentang bagaimana Harison Ford, yang saat itu berusia 33 tahun, merayu Carrie yang baru berusia 19 tahun. Di luar cerita skandal, buku ini menceritakan usaha seorang aktris muda yang berjuang di industri film Hollywood.
Ia juga membantu beberapa naskah film secara incognito. Beberapa film yang ia bantu pengembangan naskahnya seperti Hook, Sister Act, The River Wild, The Wedding Singer, Coyote Ugly, Scream 3, dan Mr. and Mrs. Smith. Novel otobiografinya, Postcards from the Edge, diangkat menjadi film pada 1990 dan disutradarai oleh Mike Nichols. Skenario film itu pun ia kerjakan sendiri dan mendapatkan nominasi naskah terbaik di BAFTA. Film itu dibintangi Meryl Streep, Shirley MacLaine dan Dennis Quaid.
Dalam sebuah acara, Carrie Fisher mengakui bahwa ia didiagnosa menderita gangguan bipolar pada 1985, serta menderita ketergantungan terhadap kokain dan obat-obatan. Dalam wawancara bersama Psychology Today pada 2001, Carrie mengatakan bahwa obat-obatan membuatnya merasa normal. Ia berdalih semua obat yang dikonsumsi sebagai bagian pengobatan mandiri dan usaha untuk meredam kondisi mental yang membuatnya tertekan. Sikap Carrie yang menolak tunduk pada gangguan mental ini membuatnya menjadi juru bicara kesehatan mental.
Dalam sebuah kolom di The Guardian, Carrie Fisher menjawab seorang pembaca yang juga penderita bipolar. Secara terbuka Carrie menyebut bahwa respons pertama yang ia lakukan saat divonis menderita bipolar adalah menyangkal. Ia baru bisa benar-benar menerima kenyataan itu empat tahun kemudian. Penerimaan itu terjadi ketika ia overdosis dan mulai pengar. Ia kemudian mencari bantuan dan pengobatan serius dan menemukan kebahagiaan melalui humor.
Daniel Kreps di Rolling Stone dengan sangat indah menggambarkan bagaimana peran Putri Leia di Star Wars mengingatkan Carrie akan kehidupan pribadinya sendiri. Ayahnya Eddie Fisher merupakan pengguna obat-obatan dan kabur dengan orang lain meninggalkan ibunya.
“Ayah Leia meninggalkan ibunya saat ia hamil, jadi ibunya menikahi Raja Organa,” katanya. Sambil berkelakar Carrie menyebut Ayahnya bergabung dengan dark side, sementara ibunya menikahi orang kaya.
Dalam wawancara terakhirnya dengan Rolling Stone, Carrie Fisher ditanya apakah ia takut pada kematian? Ia menjawab: tidak. Carrie lebih takut sekarat dan segala hal yang berkaitan dengannya. Ia punya pengalaman traumatis dengan beberapa orang yang sakratul maut.
“Itu tidak menyenangkan, tetapi jika terjadi, aku mau seseorang seperti aku ada. Dan aku akan ada di sana,” katanya.
Delapan tahun lalu, dalam memoar Wishful Drinking, Carrie membuat semacam prediksi tentang bagaimana ia ingin diingat dan ditulis dalam obituari.
Ia bercerita tentang bikini besi yang sangat dibencinya dalam Star Wars. Ya, ia harus mengenakan bikini besi tanpa pakaian dalam, dan ia merasa dilecehkan. George Lucas memberi alasan: "Di luar angkasa, tubuh manusia mengembang, tidak menjadi berat tapi berkembang, sementara pakaian dalam tidak, kau akan mati tercekik."
“Aku ingin memberitahu kepada teman-temanku yang masih muda, tak peduli ke manapun aku pergi, aku ingin dilaporkan bahwa aku tenggelam dalam cahaya bulan, tercekik oleh behaku sendiri,” tulisnya.
Penulis: Arman Dhani
Editor: Zen RS