Menuju konten utama

Cara Mengatasi Efek Samping Vaksin Booster Kedua & Penyebabnya

Suntikan vaksin booster kedua juga berisiko mengembangkan efek samping, berikut gejala dan cara mengatasinya.

Cara Mengatasi Efek Samping Vaksin Booster Kedua & Penyebabnya
Petugas kesehatan menunjukkan vial vaksin COVID-19 penguat (booster) kedua atau dosis keempat di UPT Puskesmas Sukagalih, Bandung, Jawa Barat, Rabu (25/1/2023). KANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/tom.

tirto.id - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah memberikan izin penyaluran vaksin booster kedua untuk dewasa berusia 18 tahun ke atas mulai Selasa (24/1/2023).

Penyaluran booster kedua atau vaksin dosis 4 ini bertujuan untuk meningkatkan perlundungan terhadap COVID-19.Selain di Indonesia, vaksin booster kedua juga sudah mulai diterapkan di beberapa negara untuk usia antara 18 hingga di atas 50 tahun.

Sama seperti penyaluran vaksin dosis sebelumnya, suntikan vaksin booster kedua juga berisiko mengembangkan efek samping.

Bahkan, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) efek samping suntikan penguat atau booster mirip seperti reaksi setelah suntikan primer.

Kabar baiknya, efek samping tersebut merupakan hal yang normal dan dapat diatasi dengan memanfaatkan pengobatan rumahan.

Gejala Efek Samping Vaksin Booster Dosis Kedua

Efek samping setelah suntikan primer kemungkinan lebih kuat dibanding dosis-dosis sebelumnya. Meskipun disebut memiliki efek samping yang lebih kuat, gejala yang ditimbulkan tergolong ringan dan tidak membahayakan.

Dikutip dari American Medical Association (AMA), beberapa efek samping yang sering dilaporkan dari suntukan vaksin booster kedua berupa demam, sakit kepala, dan lemas.

Beberapa orang juga mengaku mengalami pegal-pegal dan nyeri lengan selama seharian setelah menerima vaksin.

"Secara keseluruhan, sebagian besar efek samping ringan hingga sedang," catat AMA melalui situs resminya.

Menurut spesialis penyakit menular dii UNC Health David Wohl, efek samping suntikan vaksin booster kedua memang sering dilaporkan mengganggu. Kendati demikian, setiap efek yang ditimbulkan tidak berbahaya.

“Belum ada bukti bahwa booster kedua meningkatkan risiko efek samping serius dari vaksin,” katanya seperti yang dikutip dari UNC Health.

Penyebab Efek Samping Vaksin Booster Dosis Kedua

Efek samping sendiri sering dialami oleh penerima vaksin. Gejala tersebut menunjukkan bahwa tubuh sedang membangun perlindungan.

Melansir Universitas McGill, setelah menerima vaksinasi sel darah putih di dalam tubuh, yaitu sel mast dan makrofag, akan melepaskan banyak molekul ke dalam aliran darah.

Beberapa molekul yang dilepaskan kedua sel tersebut adalah vasodilator yang dapat menggembungkan pembuluh darah lokal. Akibatnya, akan ada lebih banyak sel darah yang masuk dan berinteraksi dengan larutan vaksin yang disuntikan.

Hal inilah yang menyebabkan area suntikan mengalami bengkak, kemerahan, dan lebih sensitif terhadap gerakan atau nyeri.

Sementara itu, cairan suntikan yang tersisa akan mengalir ke seluruh pembuluh darah dan berinteraksi dengan berbagai organ, termasuk sistem saraf pusat. Interaksi antara cairan suntikan dengan saraf pusat akan memicu peningkatan prostaglandin E2 di otak.

Prostaglandin bekerja dengan cara memberikan instruksi otak untuk menyempitkan pembuluh darah, meningkatkan suhu tubuh, dan membuat tubuh menjadi mengigil.

Inilah yang mengakibatkan penerima vaksin biasanya mengalami demam.

Cara Mengatasi Efek Samping Vaksin Booster Kedua

Efek samping dari vaksin booster sebenarnya akan hilang sendiri dalam beberapa hari. Namun, jika dirasa efek samping terlalu mengganggu aktivitas sehari-hari, maka CDC merekomendasikan beberapa langkah berikut:

1. Cara mengatasi lengan nyeri dan bengkak setelah vaksin

Nyeri dan bengkak adalah kondisi yang banyak dialami setelah menerima vaksin penguat atau booster. Jika terjadi efek samping ini, penderita dapat melakukan:

  • mengompres area bengkak dengan waslap basah yang bersih dan dingin;
  • menggerak-gerakkan lengan seperti beraktivitas ringan;
  • gunakan pakaian yang nyaman, hindari pakaian yang terlalu ketat dan bisa menggesek area suntikan;
  • jika memungkinkan tidur dan istirahat.

2. Cara mengatasi lemas setelah vaksin

Lemas setelah vaksinasi bisa terjadi akibat serangkaian efek samping yang muncul. Efek samping ini bisa diatasi dengan mengonsumsi banyak cairan dan makan yang banyak untuk menambah energi.

Sebagai langkah pencegahan, hindari mendapatkan vaksin booster di pagi hari sebelum sarapan.

3. Cara mengatasi demam setelah vaksin

Demam setelah vaksin juga sering terjadi suntikan vaksin booster. Kondisi ini bisa diatasi dengan:

  • minum banyak cairan;
  • konsumsi obat-obatan yang dijual bebas, seperti ibuprofen, acetaminophen, aspirin (hanya untuk orang berusia 18 tahun ke atas), atau antihistamin;
  • bagi ibu hamil dan orang dengan penyakit bawaan pastikan telah berkonsultasi pada dokter sebelum mengonsumsi obat-obatan yang dijual bebas;
  • hindari mengonsumsi obat apapun sebelum vaksinasi.

Baca juga artikel terkait LIFESTYLE atau tulisan lainnya dari Yonada Nancy

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Yonada Nancy
Editor: Yantina Debora