Menuju konten utama
Dampak Pandemi Corona:

Cara Greysia Polii Manfaatkan Waktu Saat Turnamen Badminton Vakum

Saat turnamen badminton vakum karena pandemi corona, Greysia Polii memanfaatkan waktu untuk rehat dengan lebih tenang, sambil mempersiapkan mental bertanding.  

Cara Greysia Polii Manfaatkan Waktu Saat Turnamen Badminton Vakum
Pebulu tangkis ganda putri Indonesia Greysia Polii/Apriyani Rahayu berusaha mengembalikan kok ke arah pebulu tangkis ganda putri Denmark Maiken Fruegaard/Sara Thygesen dalam pertandingan babak final Indonesia Masters 2020 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (19/1/2020). tirto.id/Andrey Gromico

tirto.id - Atlet bulu tangkis Indonesia sektor ganda putri, Greysia Polii, mengaku menggunakan masa vakum turnamen akibat pandemi Corona (COVID-19) dengan merehatkan sejenak fisik dan pikirannya.

Pemain peringkat 8 dunia tersebut mengaku, sebagai seorang atlet, ia selalu memiliki jadwal yang sangat padat sejak usianya masih dini dan tidak banyak memiliki kesempatan untuk istirahat.

"Kami ada tuntutan selalu dalam performa bagus sehingga bisa bersaing, bukan cuma nasional tapi di dunia. Dari dulu, [kami] sudah memikirkan target, begitu terus dari kecil," kata Greysia, dikutip dari laman PBSI, Selasa (21/4/2020)

"Jadi masa sekarang ini saya manfaatkan untuk rehat, bukan cuma fisik tapi juga pikiran," imbuh atlet yang kini berduet bersama Apriyani Rahayu tersebut.

Greysia juga membandingkan masa libur yang ia dapatkan pada masa sebelumnya, dengan vakum kegiatan yang terjadi akibat pandemi COVID-19 sekarang.

Atlet 32 tahun itu memandangnya dari sisi positif, bahwa masa libur kali ini lebih membikin tenang karena karena tidak terlalu dikejar target.

"Dulu kalau libur, sehari dua hari masih oke. Pada hari ketiga rasanya mau buru-buru latihan lagi. Sekarang kan ibaratnya dunia juga sedang beristirahat, saya enggak kepikiran ketinggalan dari lawan yang sudah latihan, jadi kali ini lebih peaceful," ujar Greysia.

Pengurangan intensitas kegiatan bagi para atlet sebenarnya sudah dirasakan oleh Greysia sejak kepulangan mereka dari ajang All England Open 2020 di Birmingham, Inggris, pada pertengahan bulan Maret lalu. Setelah pulang dari Inggris, ia dan rekan-rekannya harus menjalani isolasi.

"Sejujurnya waktu pulang dari All England itu rasanya tenang di masa isolasi. Akhirnya sebagai atlet saya bisa merasakan istirahat tanpa merasa dikejar-kejar. Biasanya kan libur sebentar sudah mikirin target, jadwal latihan lagi, tanding lagi," jelas Greysia.

Saat ini, Greysia mengaku sedang mempersiapkan mental dan pikiran guna menghadapi Olimpiade Tokyo yang mengalami penundaan selama setahun akibat wabah Corona.

Peraih medali emas Asian Games 2014 tersebut menyatakan tetap berusaha mempertahankan mood bertanding meski terjadi perubahan jadwal secara tiba-tiba.

"Saya mempersiapan diri ke Olimpiade tahun depan. Persiapannya lebih ke mental dan pikirannya dulu. Biar gimana pun kemarin kan rasanya Olimpiade sudah di depan mata, tiba-tiba ditunda. Jadi saya lebih jaga mood, apalagi di umur saya sekarang, banyak yang harus dipertimbangkan dan dipikirkan," ucap dia.

Greysia yang tahun ini berhasil meraih dua gelar dari Indonesia Masters dan Spain Masters tetap berharap pandemi Covid-19 dapat segera berakhir. Ia juga mengaku banyak introspeksi diri dan merenung di masa sulit ini.

"Saya banyak menenangkan diri, sudah kayak pasrah, berserah, dengan keadaan gini kita nggak bisa kontrol situasi di luar kemampuan kita. Lebih sering introspeksi diri," ujarnya.

Baca juga artikel terkait BADMINTON atau tulisan lainnya dari Oryza Aditama

tirto.id - Olahraga
Kontributor: Oryza Aditama
Penulis: Oryza Aditama
Editor: Addi M Idhom