Menuju konten utama

Cara Gereja Katedral Menyambut Misa Malam Natal 2018

Gereja Katedral dihiasi pernak-pernik serta ornamen yang disesuaikan dengan tema tahun ini: Persatuan Indonesia.

Cara Gereja Katedral Menyambut Misa Malam Natal 2018
Petugas menyelesaikan dekorasi Natal di Gereja Katedral, Jakarta, Minggu (23/12/2018). ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto

tirto.id - Gereja Katedral Jakarta siap menyambut malam Natal 2018. Jika Anda berkunjung ke gereja yang berada di seberang Masjid Istiqlal saat perayaan malam misa tahun ini, maka akan merasakan nuansa Natal yang khas dengan perayaan hari kemerdekaan 17 Agustus.

Sebab, pernak-pernik serta ornamen yang dipersiapkan memang disesuaikan dengan tema tahun ini: Persatuan Indonesia.

Di halaman muka, panitia telah menyiapkan tenda besar dengan ribuan kursi berwana merah untuk para jemaat. Sementara langit-langit tenda tersebut dilapisi kain putih besar yang dihiasi ornamen mawar dan melati yang terbuat dari kertas: merah putih. Khas bendera NKRI.

Hal serupa juga terlihat di sepanjang lorong barat Gereja Katedral yang atapnya berlapis kain putih dan dihiasi pernak-pernik yang sama.

Pukul 17.00 WIB, beberapa pengunjung berswafoto pada plaza kecil dengan susunan pot bunga berbentuk cemara yang bersisian dengan ornamen burung garuda.

Ada pula beberapa pengunjung yang berswafoto beberapa meter di depan plaza, di instalasi yang menggambarkan suasana kelahiran Yesus Kristus ke dunia.

Dua instalasi ini sebenarnya tak banyak berubah dari tahun sebelumnya. Bedanya adalah pohon natal dari susunan pot bunga di samping ornamen Garuda--kini lebih kecil dibandingkan tahun lalu--serta anyaman bambu dan rumbi-rumbian yang tak lagi ada di instalasi kelahiran Yesus Kristus.

Dari dalam gereja, nyanyian dan puji-pujian terdengar dari ratusan jemaat Katolik yang sedang menjalankan ibadah Misa Adven.

Bagian Hubungan Masyarakat (Humas) Gereja Katedral Jakarta Susyana Suyadi menjelaskan bahwa dekorasi tersebut telah dirancang dan dipersiapkan tiga bulan sebelum perayaan Natal.

Tema yang diusung Katedral Jakarta pada tahun ini juga tak banyak berbeda, sama dengan tiga tahun belakangan. Susyana menyebutkan ada sekitar dua ribuan bunga kertas yang dirangkai dengan konsep warna merah putih.

Ada pula kertas yang dirangkai menyerupai bunga berwarna hijau. Kata Susyana, "merah putih melambangkan Indonesia, dan hijau melambangkan Natal."

“Tahun 2016, tahun pertama itu kami sesuaikan dengan pengamalam sila pertama. Tahun kedua dengan pengamalan sila ke-2, tahun ini [adalah] tahun persatuan dengan tagline #kitabhinekakitaindonesia," tutur Susyana.

Tahun ini, kata Susyana, Gereja Katedral menyiapkan sekitar 5 ribu kursi untuk para jemaat yang akan mengikuti malam misa.

Kursi-kursi ini disebar di seluruh kawasan gereja. Sementara bagi jemaat yang ingin menghadiri misa di dalam Katedral terlebih dahulu harus melakukan reservasi.

Hal ini mengingat kapasitas yang kerap kali tidak mencukupi. Reservasinya, ujar Susyana, dapat dilakukan di aplikasi Katedral Jakarta yang bisa diunduh di Play Store.

“Estimasinya kalau yang di dalam gereja itu ada 800 kursi. Aula sekitar 500-an. Ada tenda-tenda di halaman depan gereja sama samping, sekitar 3 ribu kursi lebih,” kata Susyana menambahkan.

Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang mendatangi Gereja Katedral Jakarta pada Senin (24/12/2018) sore menyampaikan sebuah pesan kesederhanaan untuk seluruh jemaat yang hadir.

“Kami berharap perayaan Natal malam ini, yang akan dilakukan sama-sama dimulai dengan mengingatkan kita semua, khususnya pada warga Jakarta tentang pesan-pesan kesederhanaan,” kata dia.

Pesan kesederhanaan yang dimaksud Anies, ialah laku hidup sesuai dengan kemampuan ekonomi.

“Tentang hidup sesuai dengan kemampuan di kota seperti Jakarta,” kata dia.

Anies menambahkan, “di mana kehidupan perekonomian [Jakarta] yang mengantarkan kita kepada pola hidup yang belum tentu mencerminkan spirit kesederhanaan.”

Karena itu, bagi Anies menjalani laku hidup sederhana menjadi barang yang mewah di Jakarta. Sehingga dia berharap momentum Natal bisa menjadi titik balik perenungan untuk menerapkan nilai kesederhanaan tersebut.

Baca juga artikel terkait HARI RAYA NATAL 2018 atau tulisan lainnya dari Hendra Friana

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Hendra Friana & Alfian Putra Abdi
Penulis: Hendra Friana
Editor: Abdul Aziz