Menuju konten utama

Cara Berbicara dengan Pasangan tentang Menambah Anak

Cara membicarakan keinginan untuk punya anak lagi dengan pasangan.

Cara Berbicara dengan Pasangan tentang Menambah Anak
Ilustrasi Bayi Baru Lahir. foto/istockphoto

tirto.id - Saat sudah berumah tangga, banyak sekali keputusan-keputusan emosional yang harus diambil dan dibicarakan dengan pasangan. Salah satunya adalah keputusan untuk memiliki anak lagi.

Keputusan ini memang jadi salah satu yang harus dibicarakan dengan pasangan. Pasalnya, memiliki anak lagi dapat mempengaruhi banyak hal penting bagi rumah tangga mulai dari bagaimana reaksi anak-anak lain hingga keuangan. Bagi beberapa orang, perbincangan ini jadi sangat sulit untuk dilakukan.

Jika tak bisa mengarahkannya dengan tepat, perbincangan tersebut justru rentan menimbulkan kesalahpahaman yang membuat hubungan jadi tak harmonis. Lantas bagaimana agar pembicaraan ini berujung dengan baik?

Dilansir Huffingtonpost, ada beberapa kiat agar pembicaraan mengenai keputusan memiliki anak lagi dapat saling dipahami oleh pasangan.

1. Bersabar

Membekali diri dengan sikap sabar menjadi langkah awal untuk mengarahkan pembicaraan. Sebelum memutuskan hal ini, Anda sudah memikirkannya dengan matang. Namun, tidak dengan pasangan Anda. Bisa jadi, ia baru memikirkannya secara serius setelah Anda membicarakannya.

Anda harus memberi ia waktu untuk berpikir. Bicarakan secara bertahap dan jangan terlalu menuntutnya memberi jawaban dengan cepat. Anda bisa melihat reaksi awalnya. Jika menerima, maka lanjutkan dengan kiat-kiat berikutnya. Namun jika menolak, Anda harus terus bersabar dan memulai pembicaraan perlahan.

2. Tinjau riwayat medis

Riwayat medis menjadi salah satu pertimbangan penting saat memutuskan untuk memiliki anak lagi. Anda harus membicarakan kesehatan reproduksi pasangan dengan baik dan transparan.

Infertilitas sekunder bisa jadi ancaman yang menghantui perempuan atau laki-laki. Perempuan bisa jadi mengalami ketidakmampuan untuk hamil dan melahirkan bayi setelah kelahiran pertama.

Jangan sampai kehamilan nantinya justru menimbulkan kesulitan-kesulitan lain di masa mendatang.

3. Jelaskan ekspektasi Anda dan bersikap terbuka

Agar meyakinkan, Anda harus mampu menyampaikan tujuan dan harapan Anda kepada pasangan. Anda harus menyampaikan ekspektasi dengan jelas di awal agar pasangan tahu apa yang sebenarnya Anda inginkan.

Bisa jadi, ekspektasi anda juga diinginkan oleh pasangan Anda. Hal ini tentu akan menjadikan percakapan lebih mudah ke depannya.

Selain itu, Anda juga harus terus bersikap terbuka. Terkadang, Anda dan pasangan memang memiliki peran berbeda dalam mengasuh anak. Bicarakan porsi mengasuh tersebut dengan baik. Jadi, Anda harus dapat mendengarkan dan mengerti sudut pandang pasangan sehingga masing-masing tak terbebani.

4. Pertimbangkan karier

Memiliki anak lagi artinya harus banyak meluangkan waktu dan cuti lagi. Pikirkan dan bicarakan ini dengan pasangan Anda. Siapa yang akan memilih cuti dan berapa lama. Jika memiliki kekhawatiran mengenai biaya mengasuh anak lagi, maka Anda dan pasangan bisa mempertimbangkan ulang keputusan ini sebelumnya.

Walaupun persoalan keuangan memang tak begitu berarti bagi beberapa orang, namun hal ini patut untuk dipertimbangkan agar nantinya tak mengalami gangguan.

5. Perinci anggaran

Anda dan pasangan juga harus berbicara mengenai anggaran yang harus disiapkan. Buat hal itu serinci mungkin. Apakah harus menyiapkan anggaran untuk membeli perlengkapan dan pakaian lagi hingga menyiapkan anggaran untuk kesehatan, penitipan anak, dan pendidikan, juga anggaran untuk hal-hal tak terduga lainnya.

Hal ini akan sangat berguna untuk menyusun rencana ke depannya, membantu Anda dan pasangan lebih siap dan terencana menghadapi hambatan yang ada.

6. Pikirkan arah pembicaraan sebelum mengambil keputusan

Setelah keputusan diambil, segera arahkan pembicaraan pada hal-hal yang menarik pasangan Anda. Jika keputusannya iya, Anda harus terus membicarakan apa harapan dan keinginan pasangan Anda ke depan. Jika tidak, Anda harus mengalihkan pembicaraan agar pasangan anda tak merasa tertekan.

7. Tingkatkan kualitas hubungan

Hubungan yang kuat menjadi pondasi yang baik bagi pasangan untuk bersama melewati semua perubahan yang ada. Sepakat atau tidak untuk memiliki anak lagi, Anda dan pasangan harus terus memperkuat hubungan dan melakukan perbaikan. Bicarakan semua hal yang meresahkan, saling memaafkan dan jangan egois kepada pasangan.

Hubungan yang baik tak akan memberikan ruang sedikit pun bagi kesalahpahaman dan keraguan. Hal ini dapat menjamin keharmonisan baik sebelum atau sesudah diambilnya keputusan.

Pasangan suami istri juga harus mempertimbangkan kondisi pandemi Covid-19 yang sedang melanda dunia, jika ingin punya anak lagi. Pertimbangkan rumah sakit dan perawatan ibu hamil yang sekiranya bebas Covid-19, dan tetap menjaga diri jika sedang berada di luar rumah.

Baca juga artikel terkait HUBUNGAN SUAMI ISTRI atau tulisan lainnya dari Irkhas Febri

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Irkhas Febri
Penulis: Irkhas Febri
Editor: Dipna Videlia Putsanra