Menuju konten utama
Kampanye COVID-19

Cara Bantu Lansia Dapatkan Vaksinasi COVID-19: Antar & Temani

Mendapatkan vaksinasi adalah cara yang bisa dilakukan untuk membantu daya tahan tubuh para lansia dari COVID-19.

Cara Bantu Lansia Dapatkan Vaksinasi COVID-19: Antar & Temani
Sejumlah guru dan lansia menerima suntikan vaksin COVID-19 dii Lippo Malls Kemang, Jakarta, Senin (12/4/2021). tirto.id/Andrey Gromico

tirto.id - Orang lanjut usia (Lansia) termasuk salah satu kelompok yang berisiko tinggi jika terinfeksi virus Corona COVID-19.

Mendapatkan vaksinasi merupakan cara yang bisa dilakukan untuk membantu daya tahan tubuh para lansia.

Hingga saat ini, pemerintah masih terus menggencarkan pemerataan vaksinasi bagi kelompok lansia dengan memastikan ketersediaan vaksin dan mendistribusikannya secara cepat ke berbagai lokasi.

Demi mengoptimalkan perlindungan kesehatan lansia dari Covid-19, pemerintah juga meminta masyarakat turut mendukung program ini dengan cara membantu mereka.

Infografik BNPB Antar dan Temani Lansia 27 Okt

Infografik BNPB Antar dan Temani Lansia. tirto.id/Rangga

Di lapangan, beberapa kendala yang umum ditemui saat proses vaksinasi lansia, di antaranya:

  1. Ketiadaan pendamping,
  2. Lokasi vaksinasi yang jauh,
  3. Akses transportasi yang sulit,
  4. Khawatir akan dan efektivitas vaksin untuk lansia.
Karenanya, seperti dikutip dari laman resmi Satgas COVID-19, masyarakat dapat membantu lansia melalui beberapa cara berikut:

  • Mengakses lokasi vaksinasi;
  • Mengawal kesehatan mereka; dan-
  • Menghindarkan para lansia dari paparan informasi yang tidak benar terkait vaksinasi.
Dengan membantu lansia, maka dapat mengurangi hambatan yang dialami mereka saat akan mengakses vaksinasi.

Caranya bisa sesederhana mencari dan memberikan informasi yang tepat, juga mengantar dan menemani mereka saat vaksinasi.

vaksin ini sangat penting untuk melindungi kita terutama yang usia lanjut,” kata Menkes.

Dilansir situs Sehat Negeriku Kemkes, sebagai kelompok yang sangat rentan terpapar COVID-19, prioritas pemerintah pada lansia untuk mendapatkan vaksin COVID-19 diharapkan dapat menggendalikan angka kesakitan bahkan kematian pada lansia.

Karena berdasarkan data Kementerian Kesehatan, kelompok lanjut usia memiliki faktor risiko hingga 60 kali lipat lebih parah dibandingkan anak-anak.

Bahkan, selama pandemi tercatat kelompok yang memerlukan perawatan di RS didominasi lansia.

“Karena dari data kita, orang yang terpapar COVID-19, masuk RS dan wafat paling besar yang usianya di atas 60 tahun. Jadi buat bapak ibu yang ada disini, kalau ada kakek dan neneknya yang belum divaksin cepat-cepat dibawa ke fasyankes atau sentra vaksinasi,” ujar Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.

Menurut Menkes, saat ini cakupan vaksinasi COVID-19 untuk kelompok lansia masih cukup rendah.

Dari total 21 juta sasaran, beru sekitar 7 juta lansia (per 10 Oktober 2021) yang sudah diberikan vaksin.

Artinya masih ada sekitar 14 juta sasaran lagi yang harus segera mendapatkan vaksin COVID-19.

“Masih banyak yang belum divaksinasi, ada yang memang takut ke RS, tidak diajak anggota keluarganya, atau enggan keluar rumah, sehingga mesti dibantu untuk diyakinkan agar mereka bisa segera divaksinasi,” tuturnya.

Dengan keterbatasan yang dimiliki, Kemenkes berupaya mendekatkan layanan vaksinasi agar bisa dijangkau semua kalangan terutama untuk memudahkan kelompok lansia.

Sentra-sentra vaksinasi dengan kapasitas 1000-2000 sasaran per hari terus diperbanyak di seluruh pelosok Tanah Air.

Belajar dari Singapura yang dalam beberapa waktu terakhir mengalami lonjakan kasus serta lonjakan kematian terutama pada kelompok usia lanjut, diharapkan percepatan vaksinasi COVID-19 bagi lansia di daerah semakin digalakkan untuk mengurangi angka keparahan dan angka kematian akibat COVID-19.

Selain vaksin, jangan lupa pula untuk tetap #ingatpesanibu dengan melakukan 3M, yakni memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan air, serta menjaga jarak.

Banner BNPB Info Lengkap Seputar Covid19

Banner BNPB. tirto.id/Fuad

Baca juga artikel terkait KAMPANYE COVID-19 atau tulisan lainnya dari Dhita Koesno

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Dhita Koesno
Editor: Iswara N Raditya