tirto.id - Pembayaran seluler atau transaksi online kian populer. Metode pembayaran mobile yang ditawarkan oleh penyedia utama diklaim lebih aman dibanding kartu fisik dan uang tunai. Karena metode mobile menggunakan seperti enkripsi dan tokenisasi untuk menutupi nomor rekening kartu pembayaran saat Anda memasukkannya dan ketika membayar.
Namun beberapa konsumen mengkhawatirkan keamanan membayar dengan smartphone. Berdasarkan survei 2016 North America Consumer Digital Payments Survey, Accenture menemukan 21 persen responden enggan memasukkan rincian kartu pembayaran mereka ke dalam ponsel cerdas mereka, dan 19 persen mengatakan mereka yakin membayar dengan ponsel mereka dapat menyebabkan penipuan.
Ada beberapa risiko keamanan pembayaran seluler terbesar sebagaimana dilansir dari laman Credit Cards. Pertama, kehilangan telepon seperti kehilangan kartu kredit. Cara terbaik untuk menjaga keamanan ponsel adalah dengan meminta otentikasi dua faktor untuk membukanya seperti PIN yang dikombinasikan dengan metode biometrik seperti sidik jari, pengenalan wajah atau pemindaian iris.
Selain itu, banyak ponsel cerdas memungkinkan pengguna untuk menghapus data atau mengaktifkan otentikasi kata sandi dari jarak jauh, menggunakan PC atau tablet jika ponsel hilang atau dicuri.
Kedua, cyberthieves dapat 'menipu' dompet ponsel. Biasanya risiko ini terjadi ketika melakukan transaksi online dengan jaringan Wi-Fi publik tanpa jaminan. Agar risisko ini tak terjadi, gunakan jaringan Wi-Fi yang dilindungi kata sandi.
Ketiga, ponsel dapat terinfeksi malware. Kejahatan di dunia maya menggunakan malware untuk secara jarak jauh menyita komputer, telepon pintar dan perangkat lain atau mencuri kata sandi pengguna dan informasi pribadi lainnya. Ini terjadi karena pengguna tidak sengaja mengklik iklan yang tidak jelas atau tautan palsu yang dikirim oleh pihak ketiga.
Pengguna dapat menggunakan fitur keamanan pada pembayaran sendiri atau aplikasi perbankan. Hindari mengklik tautan yang termasuk dalam iklan, email, atau pesan teks yang mencurigakan dari sumber yang tidak dikenal. Dan Clyde merekomendasikan untuk menginstal perangkat lunak anti-virus pada ponsel sebagai perlindungan tambahan.
Oppo.id menuliskan pengguna Oppo dapat mengaksesFitur Perlindungan Pembayaranyang tersedia di perangkat ColorOS 3.1 ke atas.
Jika Anda belum tahu versi ColorOS, sambungkan ponsel ke jaringan seluler atau ke Wi-Fi yang berfungsi. Sistem akan secara otomatis menampilkan pemberitahuan pembaruan baru, jika ada. Anda dapat melihat notifikasi pada ikon "Pembaruan Perangkat Lunak", jika tidak maka akan muncul "Perangkat Lunak Anda Sudah Mutakhir".
1. Untuk ColorOS 5.0 dan 5.2: Masuk ke [Pengaturan] > [Pembaruan Perangkat Lunak] > [Fitur] untuk membaca Fitur Versi.
2. Untuk ColorOS 3.2 dan 3.1: Masuk ke [Pengaturan] > [Pembaruan Perangkat Lunak] > [Pelajari Lebih Lanjut] untuk membaca Fitur Versi.
3. Untuk ColorOS 3.0: Masuk ke [Pengaturan] > [Pembaruan Perangkat Lunak] > pilih [Lainnya] untuk membaca Fitur Versi.
Saat melakukan transaksi online, perangkat OPPO akan memberikan perlindungan transaksi seluler untuk memastikan bahwa uang dan informasi pribadi pengguna aman. Perlindungan tersebut seperti mendeteksi keamanan sistem captcha, dan aplikasi itu sendiri.
Cara periksa Perlindungan Pembayaran melalui ponsel yaitu dengan membuka Manajer Telepon, pilih Perlindungan Pembayaran. Ponsel akan menampilkan pemberitahuan berwarna biru yang berbunyi "Pembayaran Aman" di bagian atas layar, pertanda bahwa aplikasi yang Anda gunakan dilindungi.
Ponsel akan tahu aplikasi apa yang membutuhkan perlindungan pembayaran dan akan diaktifkan secara standar. Ini juga berlaku ketika melakukan pembayaran atau transaksi untuk Wechat atau Grab.
Penulis: Sarah Rahma Agustin
Editor: Yantina Debora