tirto.id - Vaksin COVID-19 dari Group Farmasi Nasional Cina (Sinophram) diprediksi siap digunakan pada akhir 2020. Perkiraan tersebut terhitung lebih cepat dari yang sebelumnya disebutkan Sinopharm bahwa vaksin COVID-19 hanya dapat digunakan pada 2021.
Unit Sinophram yang memprediksi vaksin tersebut siap digunakan pada 2021 adalah China National BioteC Group (CNBG), yakni pihak yang mengurusi proyek pengembangan vaksin.
Seperti dilansirAntarayang mengutip Reuters, pada Rabu (22/7/2020) televisi CCTV mewartakan bahwa Kepala Sinophram Liu Jingzhen mengatakan, uji klinis tahap akhir calon Vaksin COVID-19 ditargetkan dapat selesai dalam waktu tiga bulan.
Namun begitu, Cina kesulitan mendapat relawan uji klinis karena jumlah kasus positif COVID-19 kian turun.
Cina akhirnya mendapat solusi terkait adanya hambatan sedikitnya relawan uji klinis, yakni dengan cara melakukan pengujian di luar negeri.
Adanya solusi tersebut mendukung terselesaikannya proses uji coba calon vaksin untuk mencegah COVID-19, penyakit menular yang telah menewaskan lebih dari 600 ribu jiwa di seluruh dunia.
Dua jenis vaksin tengah diuji coba di Uni Emirat Arab. Sejauh ini, calon vaksin buatan Sinophram telah memasuki tahap uji klinis III, yang melibatkan 500 ribu relawan.
Dikutip dari laman Sinophram Group Co. Ltd, Sinophram telah didirikan pada Januari 2003, dan telah terdaftar di Bursa Efek Hongkong pada September 2009.
Sinophram bergerak pada bisnis distribusi farmasi, dan memanfaatkan jaringan distribusi serta pengiriman nasional. Tidak hanya itu, Group tersebut pun terlibat dalam inovasi farmasi, layanan medis, dan industri terkait kesehatan lainnya.
Kabar baik selanjutnya adalah, terdapat beberapa pihak yang ikut mengembangkan calon vaksin seperti, Sinovac Biotech yang tengah mengembangkan calon vaksin dengan menggunakan teknologi yang sama seperti Sinophram.
Calon vaksin tersebut, telah memasuki tahap uji klinis III, dan diuji coba di Brasil.
CanSino Biologics Inc, dan militer Cina juga turut mengembangkan calon vaksin. Hasil penelitan dari dua pihak pengembang vaksin tersebut, menunjukkan bahwa vaksin yang dikembangkan aman digunakan.
Selain itu, dapat menciptakan respons imun dalam tubuh relawan yang melakukan uji klinis.
Indonesia sendiri telah bekerja sama dengan Sinovac dan PT Bio Farma untuk uji klinis virus kepada masyarakat berusia 18-59 tahun.
Menurut Koordinator Tim Uji Klinis Vaksin COVID-19 Kusnandi Rumil, uji coba klinis akan dilakukan apabila orang yang akan diuji coba klinis dalam keadaan sehat. Keadaan sehat tersebut akan diuji dengan cara, pemeriksaan darah, jantung, dan paru-paru.
Penulis: Ega Krisnawati
Editor: Dewi Adhitya S. Koesno