tirto.id - Presiden Joko Widodo mengajak Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau akrab dipanggil Cak Imin ketika meresmikan kereta api Bandara Soekarno-Hatta, Selasa (2/1/2018). Menurut Jokowi, alasannya karena ia lama tak bertemu.
"Ya saya lama dengan beliau tidak bertemu. Terus kemarin saya telepon, saya bilang ketemu di bandara saja sambil naik kereta bandara," kata Presiden Jokowi di Stasiun Sudirman Baru Jakarta Pusat.
Presiden Jokowi menyebutkan kehadiran Cak Imin dalam acara itu memang direncanakan sejak awal. "Ya direncanakan. Saya telepon beliau," kata Presiden Jokowi.
Cak Imin mengenakan kemeja batik dan selalu berada di samping Presiden Jokowi saat memasuki Stasiun Bandara Soekarno-Hatta, saat peresmian dengan penekanan tombol maupun saat di KA Bandara Soekarno-Hatta.
Ketika ditanya masalah apa yang dibicarakan dengan politikus PKB itu, Presiden Jokowi hanya mengatakan soal kereta.
Wartawan sempat menanyakan apakah pertemuan itu membahas masalah politik, Presiden Jokowi mempersilakan wartawan bertanya kepada Cak Imin. "Tanya Cak Imin, gantian," kata Jokowi yang saat itu juga didampingi Cak Imin.
Presiden Jokowi meresmikan pengoperasian Kereta Api Bandara Soekarno Hatta di Stasiun KA Bandara Soekarno-Hatta Tangerang, Provinsi Banten.
Dalam acara itu Presiden Jokowi mengenakan kaus lengan panjang berwarna merah, celana panjang jeans berwarna biru tua, dan sepatu olahraga.
Tampak hadir dalam peresmian, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Menteri BUMN Rini Soemarno, Menko Polhukam Wiranto, Menpar Arief Yahya, Menteri PUPR Basuki Hadimujono, dan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian.
Presiden Jokowi dan sejumlah Menteri Kabinet Kerja meresmikan pengoperasian KA Bandara Soekarno-Hatta dengan menekan tombol sirine dan menandatangani prasasti.
Setelah itu Presiden dan sejumlah menteri meninjau stasiun dan mencoba kereta bandara menuju stasiun Sudirman Baru Jakarta Pusat.
Presiden menyebutkan pengoperasian kereta bandara merupakan salah satu dari penyediaan moda transportasi untuk mengurangi kemacetan termasuk di Jakarta dan sekitarnya.
"Ke depan kalau sudah terintegrasi antara MRT, LRT, busway, kereta bandara, kereta cepat semuanya, akan mendorong peralihan dari penggunaan kendaraan pribadi ke angkutan massal," katanya.
Ketika ditanya kapan target semua moda transportasi dapat terintegrasi, Presiden Jokowi mengatakan semua dikerjakan satu per satu.
"Kereta bandara dulu rampung, nanti LRT 2019 sudah selesai, MRT dari selatan ke utara nanti rampung juga. Ini satu per satu," katanya.
Ia menyebutkan penyediaan transportasi massal yang nyaman, tepat waktu memang merupakan keharusan untuk wilayah Jabodetabek karena kemacetan setiap tahun mengakibatkan kerugian hingga Rp67 triliun.
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Dipna Videlia Putsanra