tirto.id - Enam pebulu tangkis Indonesia dipastikan lolos ke BWF World Tour Finals 2018, yang akan berlangsung di Guangzhou, Cina, pada tanggal 12 sampai dengan 16 Desember mendatang.
Seperti dikutip dari laman PBSI, Jumat (23/11/2018), berdasarkan rilis peringkat terbaru "Race To Guangzhou" dari BWF, Kamis (22/11), keenam pemain tersebut adalah Tommy Sugiarto dan Anthony Sinisuka Ginting di tunggal putra serta Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon dan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan di ganda putra.
Berikutnya, ada Greysia Polii/Apriyani Rahayu di ganda putri dan Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja di ganda campuran.
Sekadar catatan, hanya mereka yang berada di peringkat delapan besar "Race To Guangzhou", yang berhak mengikuti Final Tur Dunia BWF 2018. Adapun perhitungan poin sudah dilakukan sejak awal tahun 2018, mulai Thailand Masters pada bulan Januari 2018 hingga Syed Modi International Badminton Championships 2018 yang saat ini sedang berlangsung.
Semula, Korea Masters 2018 yang digelar usai Syed Modi International Badminton Championships 2018 juga termasuk dalam hitungan. Namun BWF mengumumkan bahwa kejuaraan yang berlangsung di Gwangju itu tak akan masuk hitungan poin.
Kasubid Hubungan International PP PBSI Bambang Roedyanto menjelaskan, waktu penyelenggaraan Korea Masters 2018 terlalu mepet untuk perhitungan poin termasuk persiapannya.
Sementara itu, Mohammad Ahsan bersyukur bisa lolos ke Final Tur Dunia BWF 2018. Pasangan Hendra Setiawan ini tak sabar untuk segera berlaga di turnamen tersebut.
"Tentunya kami senang akhirnya bisa lolos ke World Tour Finals. Apalagi ditentukan di akhir-akhir, saingannya pun banyak, semua pemain-pemain bagus, termasuk dari Indonesia juga. Semoga kami bisa mendapat hasil yang terbaik di World Tour Finals," ujarnya.
Adapun BWF World Tour Finals 2018 merupakan puncak dari rangkaian 25 BWF World Tour yang berlangsung sepanjang tahun 2018, mulai dari BWF World Tour Super 100, 300, 500, 750, hingga super 1000. Turnamen ini berhadiah total 1,5 juta dolar AS atau sekitar Rp21 miliar (kurs Rp14.530).
Editor: Ibnu Azis