tirto.id - Federasi Badminton Dunia (BWF) menyoroti soal kemampuan salah satu duet ganda campuran terbaik yang pernah dimiliki Indonesia, Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir. Dalam salah satu artikelnya, BWF menggambarkan bahwa Tontowi-Liliyana adalah pasangan yang saling melengkapi.
Tontowi dikenal memiliki kemampuan smes yang baik dari area backcourt, sementara Liliyana mempunyai kualitas permainan yang tenang di depan net.
“Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir adalah kombinasi yang berbeda. Kemampuan unik mereka saling melengkapi, dan membantu mereka meraih sukses dalam kejuaraan-kejuaraan besar,” terang BWF dalam laman resmi mereka, Rabu (22/4/2020)
“Apa yang membuat pasangan ini menarik adalah kemampuan menembak (smes) dari Ahmad, dan permainan di depan net oleh Natsir,” jelas mereka.
Meski demikian BWF juga melihat jika konsistensi permainan Tontowi Ahmad sangat berpengaruh terhadap kualitas permainan pasangan ini di atas lapangan. Sementara Liliyana Natsir dinilai mempunyai permainan yang lebih solid dan jarang goyah.
“Namun pasangan ini lebih banyak bergantung kepada konsistensi Ahmad, karena Natsir jarang tersentuh,” tulis BWF.
“Saat Ahmad menemukan permainannya, mereka nyaris tak terhentikan,” imbuh BWF.
Permainan solid Tontowi-Liliyana terlihat jelas saat mereka sukses merebut medali emas Olimpiade Rio 2016. Terhitung dari sejak pertarungan babak penyisihan grup Tontowi-Liliyana selalu sukses melibas semua lawan mereka lewat kemenangan straight game.
Kemenangan dua set langsung juga mereka torehkan saat menumbangkan unggulan pertama asal Cina, Zhang Nan-Zhao Yunlei, di babak semifinal dengan skor 21-16 dan 21-15. Berikutnya di final Tontowi-Liliyana menekuk wakil Malaysia, Chan Peng Soon-Goh Liu Ying, dengan skor 21-14 dan 21-12.
Adapun contoh buruk konsistensi Tontowi-Liliyana yang disorot oleh BWF adalah saat mereka tersingkir di babak semiifinal Kejuaraan Dunia 2013 yang digelar di Jakarta.
Kala itu Tontowi-Liliyana yang berhadapan dengan Zhang-Zhao sempat memperoleh dua kali match point di gim kedua, tetapi sayang mereka gagal menuntaskan pertandingan. Pasangan tuan rumah akhirnya menyerah rubber game dengan skor 22-20, 21-23, dan 12-21.
Liliyana Natsir telah memutuskan gantung raket pada awal tahun 2019 silam. Sementara Tontowi Ahmad sempat berduet dengan Winny Oktavina Kandow dan Apriyani Rahayu, sebelum dikabarkan hendak menyusul pensiun juga.
Berikut beberapa torehan prestasi duet Tontowi-Liliyana dalam kejuaraan besar bulu tangkis dunia.
Olimpiade – Medali Emas (2016)
Kejuaraan Dunia – Medali Emas (2013, 2017)
Asian Games – Medali Perak (2014)
Badminton Asia Championships – Medali Emas (2015)
All England – Juara (2012, 2013, 2014)
Indonesia Open – Juara (2017, 2018)
China Open – Juara (2013, 2016)
Penulis: Oryza Aditama
Editor: Ibnu Azis