Menuju konten utama

BWF Bekukan Peringkat Klasemen Ranking Dunia Badminton

BWF membekukan ranking klasemen peringkat dunia badminton sementara akibat pandemi Corona atau COVID-19.

BWF Bekukan Peringkat Klasemen Ranking Dunia Badminton
Peringkat 1 dan 2 ganda putra dunia dari Indonesia: Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya (kanan) dan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan (kiri).

tirto.id - Federasi Badminton Dunia (BWF) membekukan ranking klasemen peringkat dunia baik untuk level senior maupun junior, hingga waktu yang belum ditentukan. Keputusan tersebut diumumkan lewat laman resmi bwfbadminton.com, Selasa (31/3/2020).

"BWF mengumumkan akan membekukan ranking dunia dan ranking dunia junior hingga pemberitahuan lebih lanjut," tulis BWF dalam keterangan mereka.

Langkah tersebut diambil sebagai imbas dari dihentikannya seluruh turnamen badminton internasional karena pandemi virus Corona (COVID-19).

Kejuaraan internasional telah resmi dihentikan sejak pertengahan Maret hingga akhir April 2020 mendatang. Meski demikian BWF juga belum bisa memprediksi tentang kepastian jalannya turnamen pada bulan Mei dan Juni.

"Karena pandemi COVID-19, bulu tangkis telah mengalami penangguhan yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk turnamen internasional, dari pertengahan Maret 2020 hingga akhir April 2020," terang BWF.

"Saat ini, sulit untuk memprediksi kapan turnamen internasional berikutnya akan berlangsung, dengan turnamen lebih lanjut juga diperkirakan akan ditangguhkan pada Mei dan Juni," lanjut mereka.

Titik pembekuan poin peringkat dunia ditetapkan pada klasemen pekan ke-12, yakni tepat sepekan usai All England Open 2020 sebagai turnamen terakhir yang digelar sebelum pemberlakuan kebijakan penghentian seluruh kejuaraan.

Klasemen pekan ke-12 juga bakal menjadi acuan dalam menentukan posisi para pemain unggulan saat turnamen dapat kembali digelar.

“Peringkat dibekukan pada pekan ke-12, atau satu pekan setelah turnamen terakhir berlangsung, yakni All England 2020. Daftar peringkat telah dirilis pada 17 Maret 2020 lalu, dan akan menjadi basis unggulan turnamen selanjutnya,” jelas BWF.

BWF juga menyampaikan bahwa keputusan pembekuan peringkat dunia pada pekan ke-12 telah mendapat dukungan dari Komisi Atlet.

"Komisi Atlet sepenuhnya mendukung pembekuan daftar peringkat dunia BWF dari pekan ke-12," jelas BWF.

"BWF akan memberikan informasi lebih lanjut mengenai proses bagaimana peringkat akan aktif kembali setelah dimulainya turnamen internasional," imbuh mereka.

Berikut 5 besar klasemen peringkat dunia BWF hingga pekan ke-12.

Tunggal Putra

Kento Momota (Jepang) / poin: 109.118

Chou Tien Chen (Taiwan) / poin: 84.328

Anders Antonsen (Denmark) / poin: 80.362

Viktor Axelsen (Denmark) / poin: 78.968

Chen Long (Cina) / poin: 78.440

Tunggal Putri

Tai Tzu Ying (Taiwan) / poin: 97.575

Chen Yu Fei (Cina) / poin: 96.465

Akane Yamaguchi (Jepang) / poin: 87.220

Nozomi Okuhara (Jepang) / poin: 87.186

Ratchanok Intanon (Thailand) / poin: 78.485

Ganda Putra

Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo (Indonesia) / poin: 106.853

Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan (Indonesia) / poin: 97.557

Li Jun Hui/Liu Yu Chen (Cina) / poin: 82.930

Takeshi Kamura/Keigo Sonoda (Jepang) / poin: 80.123

Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe (Jepang) / poin: 78.133

Ganda Putri

Chen Qing Chen/Jia Yi Fan (Cina) / poin: 95.310

Yuki Fukushima/Sayaka Hirota (Jepang) / poin: 95.108

Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara (Jepang) / poin: 89.633

Lee So Hee/Shin Seung Chan (Korea Selatan) / poin: 81.782

Du Yue/Li Yin Hui (Cina) / poin: 78.129

Ganda Campuran

Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong (Cina) / poin: 109.002

Wang Yi Lyu/Huang Dong Ping (Cina) / poin: 99.312

Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai (Thailand) / poin: 85.683

Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti (Indonesia) / poin: 80.247

Yuta Watanabe/Arisa Higashino (Jepang) / poin: 75.883

Klasemen lengkap ranking dunia BWF pekan ke-12, dapat dilihat pada tautan ini.

Baca juga artikel terkait RANKING BWF atau tulisan lainnya dari Oryza Aditama

tirto.id - Olahraga
Kontributor: Oryza Aditama
Penulis: Oryza Aditama
Editor: Iswara N Raditya