Menuju konten utama

Bukan Lagi Ibu Kota, Pertumbuhan Ekonomi Jakarta Diperkirakan 7%

Jakarta dinilai tetap memiliki peran penting dalam perekonomian nasional meski tak lagi menjadi ibu kota.

Bukan Lagi Ibu Kota, Pertumbuhan Ekonomi Jakarta Diperkirakan 7%
Kembang api memeriahkan malam pergantian tahun di Monumen Nasional, Jakarta, Senin (1/1/2024). Kawasan tersebut menjadi salah satu destinasi yang dipadati pengunjung untuk merayakan malam pergantian tahun 2023 ke 2024. ANTARA FOTO/Rifqi Raihan Firdaus

tirto.id - Pemerintah Provinsi Jakarta optimistis pertumbuhan ekonomi di Jakarta berjalan lancar meski tidak lagi menjadi Ibu Kota Negara. Pertumbuhan ekonomi Jakarta diperkirakan mencapai 6 sampai 7 persen.

"Kalau strategi kita berjalan baik, pertumbuhan ekonomi bisa 6-7 persen," sebut Asisten Perekonomian dan Keuangan Sekretaris Daerah (Sekda) Jakarta, Sri Haryati, dalam keterangannya, Kamis (18/7/2024).

"Sesuai pengalaman dari Covid-19, skema akan maksimal kalau kita semua berkerja bersama-sama," lanjutnya.

Dia menilai Jakarta akan memiliki peran penting dalam perekonomian nasional meski tak lagi menjadi ibu kota. Selama ini, Jakarta menjadi penyumbang 16 persen-17 persen perekonomian nasional.

Sementara itu, Sri menyatakan, tingkat pertumbuhan ekonomi mencapai 4,7 persen. Di sisi lain, inflasi Jakarta per 2024 hanya sekitar 2,7 persen.

"Karena itu, sesuai arahan Presiden RI, Jakarta harus menjadi pusat ekonomi berskala regional dan global. Pj Gubernur DKI (Heru Budi Hartono) juga telah menanggapi dengan memerintahkan jajarannya mewujudkan Jakarta sebagai competitive global city," ucapnya.

Menurutnya, Pemprov Jakarta tengah berupaya mendongkrak peringkat Jakarta dalam index city urutan ke-74 dari 156 kota. Bentuk upayanya bekerja sama dengan lembaga riset pengidentifikasi bagian yang perlu ditingkatkan, AT Kearney Global Cities Index.

Sri mengungkapkan, sari hasil riset ini, aspek ekonomi menjadi salah satu faktor penting untuk meningkatkan indeks tersebut. Struktur ekonomi Jakarta disebut paling besar diraih dari sektor perdagangan.

Di satu sisi, sektor trading di Jakarta saat ini baru membukukan nilai investasi sekitar 30 persen. Sri lantas menilai gelaran event bertaraf intenasional di Jakarta akan berdampak baik bagi perekonomian.

"Pengembangan ekonomi ke depan juga harus memperkuat aspek pariwisata dan ekonomi kreatif," ujarnya.

"Berdasar studi, perpindahan ibu kota tidak akan berdampak bila strategi pengembangan ekonomi DKI Jakarta berjalan baik," imbuhnya.

Baca juga artikel terkait PERTUMBUHAN EKONOMI DKI atau tulisan lainnya dari Muhammad Naufal

tirto.id - Flash news
Reporter: Muhammad Naufal
Penulis: Muhammad Naufal
Editor: Irfan Teguh Pribadi