Menuju konten utama

Buah Pare Bisa Bunuh Jentik Nyamuk DBD

Dalam sebuah hasil penelitian ditemukan buah pare memiliki kandungan senyawa yang efektif untuk membunuh jentik nyamuk demam berdarah dengue (DBD).

Buah Pare Bisa Bunuh Jentik Nyamuk DBD
Dua bocah kakak beradik korban Demam Berdarah Dengue (DBD) menjalani perawatan intensif di salah satu rumah sakit di Lhokseumawe, Provinsi Aceh, Senin (5/9). Data Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan setempat merilis kasus DBD mengganas menyerang anak anak dengan jumlah penderita DBD priode Januari-September 2016 mencapai 215 kasus meningkat dari priode pertahun sebelumnya 115 kasus. ANTARA FOTO/Rahmad.

tirto.id - Dalam sebuah hasil penelitian ditemukan buah pare memiliki kandungan senyawa yang efektif untuk membunuh jentik nyamuk demam berdarah dengue (DBD).

Seperti dikutip dari kantor berita Antara, Rabu (27/10/2016) penelitian itu menyebut buah dan biji pare mengandung senyawa yang bisa mematikan syaraf dan menyerang sistem pernafasan hewan-hewan kecil seperti jentik nyamuk.

"Dalam buah dan biji pare mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, saponin, dan terpenoid yang cukup tinggi. Keempat senyawa itu memiliki kemampuan untuk membunuh jentik nyamuk," ungkap Mahasiswa Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM) Diyah Tri Utami, di Kampus UGM, Rabu, (27/10/2016).

Ia menjelaskan, DBD masih menjadi penyakit yang mengancam kesehatan masyarakat dunia, termasuk Indonesia. Berbagai upaya pencegahan dilakukan guna meminimalkan munculnya DBD di masyarakat, salah satunya dengan pemberian abate.

"Penggunaan larvasida kimia terbukti mampu mengendalikan jentik atau larva nyamuk Aedes aegypti. Namun, penggunaan secara terus-menerus dapat menimbulkan sejumlah efek samping, seperti menyebabkan resistensi, pencemaran lingkungan, serta persoalan kesehatan masyarakat karena efek karsinogenik dari abate," terangnya.

Ia menambahkan, penggunaan buah dan biji pare dalam membunuh jentik nyamuk DBD, terbukti efektif dalam memberantas perkembangbiakan nyamuk DBD.

"Sekaligus, penggunaan buah dan biji pare meminimalisasi penggunaan bahan kimia dalam memberantas jentik nyamuk DBD. Termasuk di dalamnya, buah dan biji pare ramah lingkungan," terang Diyah.

Untuk memastikan efektifitas buah dan biji pare untuk membunuh larva, Diyah Ayu bersama timnya melakukan penelitian dalam skala laboratorium pada jentik Aedes aegypti. Nyamuk yang mereka gunakan diperoleh dari Balai Litbang P2B2 Banjarnegara.

Jentik nyamuk itu direndam dalam ekstrak biji dan buah pare yang sebelumnya telah dilarutkan dengan etanol. Perendaman dilakukan selama 48 jam. Hasilnya, ekstrak buah dan biji pare mampu membunuh jentik nyamuk.

“Hasil optimal untuk pemberian ekstrak buah pare pada konsentrasi 0,2 gr/100ml mengakibatkan kematian larva hingga 100 persen. Sementara untuk biji pare dengan konsentrasi lebih tinggi yaitu 0,5 gr/100ml,” tambah Diyah.

Diyah berharap adanya penelitian ini nantinya bisa memberikan informasi ilmiah kepada masyarakat mengenai alternatif pengendalian demam berdarah dengan menggunakan buah dan biji pare. Berbagai senyawa yang terkandung dalam biji dan buah pare berpotensi digunakan sebagai larvasida alami yang ramah lingkungan.

“Ke depan masih dibutuhkan sejumlah penelitian lanjutan terhadap buah dan biji pare sebagai alternatif larvasida guna mengetahui efeknya pada organisme lain,” pungkasnya.

Ia mengatakan posisi Indonesia yang berada di wilayah tropis, menjadikan Indonesia berpotensi menjadi tempat berkembangnya penyakit DBD. Kementerian Kesehatan mencatat masih terjadi 7.244 kasus DBD selama 2015.

Diyah Ayu melakukan penelitian bersama mahasiswa Fakultas Biologi UGM lain. Mereka adalah Ayu Safitri, Nilahazra Khoirunnisa, Syindi Ariska FP, dan Adhestya Alfiani.

Baca juga artikel terkait DBD atau tulisan lainnya dari Mutaya Saroh

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Mutaya Saroh
Penulis: Mutaya Saroh
Editor: Mutaya Saroh