tirto.id - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk siap melayani pembayaran secara nontunai di seluruh gerai bandara yang dikelola PT Angkasa Pura II (Persero). Adapun sistem pembayaran elektronik (e-payment system) milik BRI tersebut meliputi transaksi penerimaan dan pengawasan terhadap data dari transaksi yang terjadi setiap harinya.
Menurut Direktur Kredit Menengah, Korporasi, dan BUMN BRI Kuswiyoto, kerja sama yang terjalin merupakan dukungan terhadap gerakan pembayaran nontunai yang sedang digalakkan pemerintah.
“Masih banyak masyarakat kita yang menggunakan uang tunai dan itu sangat tidak efisien. Dengan nontunai dapat menghindari kebocoran (data informasi) dan penipuan,” ucap Kuswiyoto di Jakarta, Kamis (11/1/2018).
Kuswiyoto menilai, masyarakat akan semakin familiar terhadap sistem kartu maupun yang menggunakan QR Code. Oleh karena itu, masyarakat yang melakukan transaksi di bandara pun dapat semakin dimudahkan serta memiliki keakuratan dan transparansi.
Berdasarkan data hingga September 2017, BRI telah memiliki 10.639 unit kerja dan 357.679 jaringan kerja pembayaran elektronik yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Dengan demikian, BRI berharap agar penyaluran pembiayaan korporasi seperti kredit modal kerja dan investasi serta fasilitas perbankan lainnya kepada Angkasa Pura II dapat meningkat. Kuswiyoto pun beranggapan bahwa pola pencarian dana oleh debitur korporasi telah bergeser dari perbankan ke pasar modal.
“Itu sudah kami rencanakan. Perusahaan kalau memang sudah bagus dan besar, malah kita dorong ke sana,” ucap Kuswiyoto.
Sementara itu, Direktur Komersial dan Pengembangan Bisnis Angkasa Pura II Daan Achmad menilai sinergi antara perusahaannya dengan BRI mampu memberikan keunggulan dalam transaksi. Salah satunya terkait pencatatan dan pengawasan dari transaksi yang dilakukan sehingga menghasilkan kinerja keuangan perusahaan yang lebih efisien.
Meski kerja sama antar keduanya sudah terjalin sejak sebelumnya, namun Daan memastikan adanya penyempurnaan. Pengembangan bisnis antar keduanya pun diharapkannya semakin baik.
“Transaksi keuangan meningkat, sehingga perlu didorong agar menjadi lebih mudah, paperless, mudah ditelusuri, dan dapat diandalkan,” ucap Daan.
Penulis: Damianus Andreas
Editor: Alexander Haryanto