Menuju konten utama

BPTJ Targetkan Groundbreaking Proyek TOD Poris Plawad pada April

TOD Poris Plawad adalah proyek TOD pertama yang akan dibangun dengan pemrakarsa dari swasta.

BPTJ Targetkan Groundbreaking Proyek TOD Poris Plawad pada April
Menteri BUMN Rini Soemarno (kedua dari kiri) bersama Dirut Perum Perumnas Bambang Triwibowo (kiri) melihat maket rusun pembangunan rumah susun dengan konsep Transit Oriented Development (TOD) di Stasiun Pondok Cina, Depok, Jawa Barat, Senin (2/10/2017). ANTARA/Indrianto Eko Suwarso

tirto.id - Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) menargetkan peletakan batu pertama (groundbreaking) pembangunan Transit Oriented Development (TOD) Poris Plawad, Tangerang dapat dilaksanakan pada April mendatang. Pembangunan ini menggunakan skema pembiayaan berbentuk Kerjasama Pemerintah Dengan Badan Usaha (KPBU).

Pada hari ini, Jumat (23/3/2018), BPTJ bersama dengan pengembang menggelar uji publik pembangunan TOD Poris Plawad. Kepala BPTJ Bambang Prihartono menyebutkan, kegiatan ini bertujuan untuk memperoleh tanggapan, saran, dan masukan mengenai manfaat serta dampak dari kegiatan KPBU terhadap masyarakat. Sekaligus mencoba minat pasar.

"Ini kan uji publik. Lelangnya minggu depan. Panitia lagi bekerja untuk nyiapin dokumen segala macam. Kita targetkan minggu depan lelang, supaya pertengahan April kami sudah groundbreaking, sudah penetapan pemenangnya," ujar Bambang di kawasan SCBD Jakarta pada Jumat (23/3/2018).

Menurut dia, TOD Poris Plawad adalah proyek TOD pertama yang akan dibangun dengan pemrakarsa dari swasta. Namun, BPTJ tetap memiliki kepentingan. Pasalnya, pola TOD ini diharapkan bisa mengurangi kemacetan di Jabodetabek, khususnya Jakarta.

Bambang mengatakan bahwa total kebutuhan investasi proyek ini senilai Rp1,7 triliun dan akan dibiayai oleh swasta. Pengembang swasta yang memprakarsai proyek TOD Poris Plawad adalah PT Mina Transindo Totabuan. Kendati demikian, proyek ini akan tetap melalui proses tender.

"Pemrakarsa salah satu. Nanti ditenderkan, swasta lainnya yang mau ikut. Bersaing nanti mereka. Jadi, pemrakarsa cuma satu swasta tetap ditender ikut lelang. Bukan berarti pemrakarsa langsung menang proyek," terang Bambang.

Jika dalam proses lelang menghasilkan banyak peminat dan prosesnya dapat berjalan lancar, maka proses pembangunannya diharapkan dapat lebih cepat selesai. Dengan asumsi, pembangunan fisik dapat dimulai pada April.

"Jadi harapan kita tahun 2019-2020 selesai semua, kalau groundbreaking bisa mulai April," ucapnya.

Dalam proses tender, PT Mina Transindo Totabuan sebagai pihak pemrakarsa akan mendapatkan jaminan khusus yang didasarkan pada undang-undang (privilege) sebesar 10 persen.

"Jadi misalnya kalau nilainya sama-sama 5 berarti dia (pemrakarsa) yang menang karena ada tambahan 10 persen. Tapi, kalau persaingan jauh di atas dia, ya dia tetap enggak nyampe menjamin untuk menang lawan," ungkapnya.

TOD Poris Plawad akan berlokasi di Jalan Benteng Betawi, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang dengan lebar jalan utama 14 meter (2 Jalur dan 4 Lajur). Sesuai rencana, memperluas area sekitar 19.000 m2 dan fungsinya tentu adalah Terminal Angkutan Type A.

Terminal Poris Plawad terdiri dari Angkutan Kota (Angkot) dan bus yang menghubungkan Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) dan Antar Kota Dalam Provinsi (AKAP), juga terdapat Bus TransJakarta dan Bus Trans-Tangerang dan Stasiun Kereta Batu Ceper yang memiliki peran strategis, baik itu KRL yang menghubungkan Jabodetabek, maupun kereta Bandara.

Prinsip TOD ini dapat menghubungkan 8 moda transportasi umum yang dapat ditempuh oleh masyarakat dengan berjalan kaki dalam waktu maksimal 7 menit.

"Jadi, 8 moda transportasi umum harus terkoneksi. Kalau enggak terkoneksi dengan bisa jalan kaki 7 menit akan malas dia. Secara psikologis 7 menit itu enggak ngos-ngosan, rileks. Jadi berpindahnya gampang. Orang jadi lebih nyaman, kan tidak kehujanan, udara tidak terlalu panas," ungkap Bambang.

Berikut delapan jenis angkutan umum yang akan melayani di kawasan TOD Poris Plawad:

1. Transjakarta Transjabodetabek, melayani Rute Poris Plawad - Harmoni dan Poris Plawad - Bundaran Senayan.

2. Bus A.K.D.P, terdiri dari 8 trayek yang menghubungkn Terminal Poris Plawad dengan berbagi Kota di lingkup Provinsi Banten, seperti Serang, Cilegon, Tangsel, dll.

3. Bus A.K.A.P, terdiri dari 57 Trayek yang menghubungkan Terminal Poris dengan berbagai Kota di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Sumatera.

4. Bus TransTangerang, melayani Rute Poris Plawad - menuju ke GOR Jatiuwung dan kembali lagi ke Terminal Poris Plawad.

5. Angkutan Kota (Angkot), melayani rute dalam kota Tangerang sebanyak 16 trayek dan 6 trayek adalah angkutan kota perbatasan.

6. KRL Jabodetabek, melayani rute St. Tangerang-St. Duri dan sebaliknya, yang terhubung ke seluruh rute KRL Jabodetabek.

7. KRL Bandara Soetta, melayani rute Bandara SOETTA- Manggarai di mana stasiun Batu Ceper adalah stasiun pertama yang akan dioperasikan tahun ini.

8. LRT Tangerang-Tangsel. Ini adalah rencana pembuatan jalur LRT yang melayani Rute St Poris Plawad (kota Tangerang) - St Rawa Buntu (Tangerang Selatan).

Baca juga artikel terkait PROYEK TOD PORIS PLAWAD atau tulisan lainnya dari Shintaloka Pradita Sicca

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Shintaloka Pradita Sicca
Penulis: Shintaloka Pradita Sicca
Editor: Alexander Haryanto

Artikel Terkait