Menuju konten utama

BPTJ Siapkan Sistem Analisis Mobilitas Penduduk Berbasis Data Gawai

BPTJ terus mengembangkan sistem analisis data mobilitas pengguna transportasi publik.

BPTJ Siapkan Sistem Analisis Mobilitas Penduduk Berbasis Data Gawai
(Ilustrasi) Penumpang menunggu kereta di Stasiun Gambir, Jakarta, Rabu (29/11/2017). ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga.

tirto.id - Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) sedang mempersiapkan sistem analisis mobilitas penduduk berbasis data pergerakan gawai. Direktur Perencanaan dan Pengembangan BPTJ Sigit Irfansyah mengatakan hasil analisis itu akan menjadi rujukan dalam perumusan kebijakan penyediaan layanan transportasi di kawasan Jabodetabek.

Menurut Sigit, BPTJ sedang membahas rencana pengembangan sistem analisis tersebut dengan PT Telkom Indonesia. Pembahasan itu berkaitan dengan kerja sama penyediaan data pergerakan gawai.

Sigit mengklaim data pergerakan gawai itu tidak berkaitan dengan aktivitas pribadi pemiliknya. Karena itu, dia memastikan masyarakat tidak perlu khawatir data pribadinya tersebar.

Dia menyatakan hal ini dalam diskusi bertema “Smart Transporation-Digitalization and Controlling Systems” di The Hermitage Hotel, Jakarta, pada Selasa (27/2/2018).

Sigit menambahkan selama ini PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) juga sudah memiliki data kebiasaan penumpang. BPTJ telah meminta data itu untuk dianalisis dan dibagikan ke PT Transjakarta.

"Kita kumpulkan data [Penumpang Kereta Rel Listrik] bulan sebelumnya, kita analisis, (lalu) kita tawarkan pada operator, siapa yang mau masuk? Nanti kita mediasi pada KCI biar dikasih space (ruang)," kata Sigit.

Menurut dia, praktik serupa juga sudah diterapkan saat pengintegrasian Transjakarta dan Kereta Rel Listrik di sejumlah stasiun, seperti Palmerah dan Tebet. Kini, integrasi serupa sedang diupayakan berlangsung di 17 stasiun lainnya.

Meskipun demikian, Sigit berpendapat perusahaan swasta juga berpeluang membuat platform penyedia analisis data pengguna transportasi publik. Pernyataan Sigit itu menanggapi wacana perlunya ada pltaform yang mengintegerasikan data layanan dan pergerakan penumpang semua moda transportasi publik.

"Kita hanya memfasilitasi saja, misalnya dengan memprovide (menyediakan) data," kata dia.

Pada kesempatan yang sama, Country Manager Alcatel Lucent Enterprise Indonesia, Adios Purnama menyarankan platform itu menyediakan informasi untuk semua instansi pemerintah di sektor transportasi dan perusahaan-perusahaan penyedia layanan terkait dengan bidang ini.

"Yang bisa dilakukan sebenarnya adalah bagaimana informasi itu bisa flow (mengalir) antara semua pihak. Data itu bisa dikasih [ke perusahaan penyedia jasa] untuk analisa lebih lanjut," kata Adios.

Dia mencontohkan informasi itu adalah jumlah total pengguna layanan transportasi umum, rute yang paling ramai digunakan, kepadatan penumpang di stasiun pada masing-masing jam dan lainnya. Data itu perlu dikonsolidasikan dan menjadi acuan kebijakan pengembangan layanan transportasi umum.

Adios mengatakan platform tersebut juga dapat memuat informasi mengenai rute antar moda, jadwal yang real time dan survei pengguna. Dengan demikian platform itu juga bisa membantu masyarakat pengguna transportasi umum.

Baca juga artikel terkait TRANSPORTASI UMUM atau tulisan lainnya dari Mohammad Bernie

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Mohammad Bernie
Penulis: Mohammad Bernie
Editor: Addi M Idhom