tirto.id - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor dalam neraca perdagangan pada bulan Maret 2019 sebesar 14,03 miliar dolar AS, sementara total impor mencapai 13,49 miliar dolar AS.
"Dengan demikian, maka neraca dagang pada bulan lalu sebesar 0,54 miliar atau 540 juta dolar AS," ujar Kepala BPS Suhariyanto dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta Pusat, Senin (15/4/2019)
Jika bandingkan dengan bulan Februari, kata Suharyanto, nilai ekspor Maret meningkat 11,71 persen dipicu oleh ekspor nonmigas yang meningkat 13 persen.
"Tapi, kalau kita bandingkan Maret 2019 ke Maret 2018 di situ kelihatan mengalami penurunan 10,01 persen," tuturnya.
Peningkatan nilai ekspor juga didorong oleh kenaikan harga minyak mentah (ICP) yakni dari 61,1 dolar AS per barel per Februari jadi 63,60 dolar per barel pada Maret.
"Sementara beberapa komoditas ekspor yang mengalami penurunan harga di antaranya seng, karet, nikel dan tembaga," imbuh Suharyanto.
Sementara untuk impor tercatat meningkat baik secara bulanam maupun tahunan. Peningkatan itu ditengarai oleh tingginya nilai impor nonmigas, sementara impor migas mengalami penurunan.
"Impor pada bulan Maret turun 6,67 persen yoy. Kalau kita lihat pergerakannya impor kita pada Januari-Maret tahun ini lebih rendah dari tahun 2019. Dibandingkan Februari 2019 mengalami kenaikan 10,3 persen," pungkas Suharyanto.
Penulis: Hendra Friana
Editor: Maya Saputri