Menuju konten utama

BPS Catat Ekonomi Papua dan Maluku Tumbuh Pesat Sebab Tambang

Ekonomi Papua dan Maluku tumbuh 18,42 persen pada triwulan I 2018.

BPS Catat Ekonomi Papua dan Maluku Tumbuh Pesat Sebab Tambang
Presiden Joko Widodo berbincang dengan Kepala BPS Kecuk Suhariyanto sebelum memimpin rapat terbatas tentang persiapan menyambut bulan Ramadhan dan Idulfitri 1439 Hijriah di Kantor Presiden, Kamis (5/4/2018). ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari.

tirto.id - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekonomi di kawasan Maluku dan Papua mengalami pertumbuhan pesat pada triwulan I-2018. Kepala BPS, Suhariyanto memaparkan hal itu saat menjelaskan struktur pertumbuhan ekonomi Indonesia berdasar wilayah pulau pada kuartal pertama 2018.

Di kuartal I 2018, ekonomi Maluku dan Papua tumbuh tinggi, yakni 18,42 persen. Angka itu naik signifikan dibandingkan periode yang sama pada 2017, yakni hanya 4,16 persen.

"Ini (kenaikan) terjadi karena pertumbuhan ekonomi yang sangat tinggi di Papua, Maluku lebih karena pertambangan," Suhariyanto di Kantor BPS Pusat, Jakarta, pada Senin (7/5/2018).

"Ke depan, tentu dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia Timur, peran dari Indonesia Timur lebih besar lagi," dia mengimbuhkan.

Pertumbuhan Papua dan Maluku tersebut terjadi di saat ekonomi nasional pada triwulan I 2018 hanya tumbuh 5,06 persen. Angka pertumbuhan ekonomi Indonesia itu hanya naik tipis dibanding pada periode yang sama tahun 2017, yakni 5,01 persen.

Meski tumbuh pesat, Suhariyanto menjelaskan, pada triwulan I 2018, kontribusi ekonomi Papua dan Maluku terhadap Product Domestic Bruto (PDB) nasional hanya 2,5 persen atau terendah dibanding pulau lainnya. Nilai PDB nasional pada periode itu adalah Rp3.505 triliun.

Kontribusi ekonomi Papua dan Maluku terhadap PDB nasional itu membaik dibandingkan pada triwulan I-2017 yang hanya 2,26 persen. Di periode yang sama tahun lalu, PDB nasional mencapai Rp3.227,2 triliun.

Menurut Suhariyanto, kontribusi terhadap PDB nasional saat ini masih didominasi oleh Pulau Jawa. Di kuartal I 2018, kontribusi Pulau Jawa mencapai 58,67 persen. Pertumbuhan ekonomi di Jawa di periode yang sama ialah 5,78 persen.

"Kalau secara spasial pertumbuhan ekonomi 5,06 persen strukturnya enggak banyak berubah. Misalnya di Jawa kontribusi memang masih terpusat di sana," kata Suhariyanto.

Setelah Jawa, kontribusi terbesar kedua berasal dari Pulau Sumatera, yakni 21,54 persen. Pulau ini mengalami pertumbuhan ekonomi 4,37 persen di triwulan I 2018. Setelah itu, Pulau Kalimantan memberi kontribusi sebesar 8,24 persen dengan pertumbuhan ekonomi 3,25 persen.

Sedangkan Pulau Sulawesi berkontribusi sebesar 6,02 persen dengan pertumbuhan ekonomi 6,83 persen. Kemudian, Bali dan Nusa Tenggara memberikan kontribusi terkecil kedua setelah Maluku dan Papua, yaitu sebesar 3,03 persen dengan pertumbuhan ekonomi 3,74 persen.

Baca juga artikel terkait PERTUMBUHAN EKONOMI atau tulisan lainnya dari Shintaloka Pradita Sicca

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Shintaloka Pradita Sicca
Penulis: Shintaloka Pradita Sicca
Editor: Addi M Idhom