Menuju konten utama

BPOM Resmi Terbitkan Izin Penggunaan Darurat Vaksin Corona Sinovac

Menurut BPOM, efek samping vaksin CoronaVac produksi Sinovac mulai dari sakit kepala, iritasi, pembengkakan, nyeri otot, demam, sampai diare.

BPOM Resmi Terbitkan Izin Penggunaan Darurat Vaksin Corona Sinovac
Kepala BPOM Penny K Lukito memberikan keterangan pers terkait pengawalan keamanan vaksin COVID-19 di Jakarta, Kamis (19/11/2020). ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/nz

tirto.id - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) resmi memberikan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA), untuk vaksin COVID-19 buatan Sinovac (CoronaVac) yang bekerja sama dengan PT Biofarma. Keputusan itu diambil setelah meninjau hasil uji klinik vaksin tersebut.

"Pada hari Senin, 11 Januari 2021 Badan POM memberikan persetujuan penggunaan dalam kondisi emergency, emergency use autoritation untuk vaksin COVID-19 yang pertama kali kepada vaksin CoronaVac produksi Sinovac Biotech Inc yang bekerja sama dengan PT Biofarma," kata Ketua BPOM Penny Lukito dalam konferensi pers, Senin (11/1/2020).

"Hasil analisis terhadap efikasi vaksin Coronavac dari uji klinik di Bandung [Subjek: 1.600 orang], menunjukkan efikasi vaksin sebesar 65,3 persen. Dan berdasarkan efikasi vaksin di Turki adalah sebesar 91,25 persen. Serta di Brasil sebesar 78 persen," ujarnya.

Berdasarkan data keamanan, vaksin Sinovac menimbulkan berbagai efek samping. Efek samping lokal yang ditimbulkan: iritasi, pembengkakan. Sedangkan efek samping lokal: nyeri otot, fatigue, dan demam.

Untuk efek samping berat seperti sakit kepala, diare, dan gangguan kulit hanya terjadi sekitar 0,1- 1 persen. Hal itu pun terjadi pada relawan yang diberikan plasebo.

"Efek samping tersebut tidak berbahaya dan dapat pulih kembali," tuturnya.

Sementara itu untuk aspek khasiat atau efikasi, menurutnya, vaksin COVID-19 Sinovac terbukti memiliki kemampuan pembentukan antibodi di dalam tubuh. Selain itu juga memiliki kemampuan antibodi dalam membunuh atau menetralkan virus.

Selama 14 hari usai penyuntikan, vaksin mampu membentuk antibodi 99,74 persen. Kemudian 3 bulan usai penyuntikan antibodi yang terbentuk masih dalam takaran tinggi yakni, 99,23 persen.

BPOM pun telah meninjau langsung bahan baku dan tempat produksi vaksin. Sehingga mereka mengklaim, mutu dari vaksin COVID-19 itu terjamin.

Baca juga artikel terkait VAKSIN SINOVAC atau tulisan lainnya dari Mohammad Bernie

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Mohammad Bernie
Penulis: Mohammad Bernie
Editor: Dieqy Hasbi Widhana