tirto.id - Juru bicara BPN Prabowo-Sandiaga, Ferdinand Hutahaean, menilai tak ada yang salah dari cara Rocky Gerung dan Said Didu yang mensiasati para pengadang di Jember dengan menggunakan ambulans.
Ferdinand menilai hal tersebut dilakukan karena ada sebabnya, yaitu dihalangi oleh pihak tertentu.
"Saya pikir bahwa apa yang dilakukan oleh Rocky Gerung dan Said Didu saat mensiasati sebuah pengadangan yang dilakukan oleh warga masyarakat yang menolak kedatangan mereka di Jember adalah sebuah cara yang tak perlu dipermasalahkan," kata Ferdinand saat dihubungi oleh wartawan Tirto, Jumat (8/3/2019) siang.
Justru, menurut Ferdinand, yang perlu dipermasalahkan adalah aksi pengadangan yang dilakukan oleh sejumlah pihak karena Indonesia sebagai negara demokrasi seharusnya menjamin kebebasan warganya.
"Justru yang perlu dipertanyakan adalah mengapa ada pengadangan kepada anak bangsa, yang harus dipertanyakan itu," katanya.
Ferdinand juga mengatakan bahwa yang perlu dipermasalahkan adalah mengapa ada pengadangan kepada mereka.
"Kita ini kadang meributkan hal yang tak perlu, dan mengabaikan hal yang perlu. Ini lah kesalahan kita sebagai sebuah bangsa," tuturnya.
Ferdinand mengatakan tak perlu mempermasalahkan cara Rocky Gerung dan Said Didu, karena yang seharusnya menjadi masalah serius adalah pengadangan yang dilakukan di negara demokrasi.
"Kita harus melihat sebagai sebuah malapetaka demokrasi karena masyarakat hanya untuk menyampaikan pendapat, pemikiran, harus menghadapi pengadangan dan terpaksa harus menempuh cara-cara yang tak lazim untuk bisa sampai di tempat," katanya.
Beredar di akun Twitter Said Didu yang sedang berada di dalam mobil ambulans bersama Rocky Gerung yang sedang berada di Jember.
Menggunakan mobil ambulans kata Said Didu merupakan siasat karena kedatangan Rocky di Jember dihalangi oleh pihak tertentu.
"Demi mencapai lokasi acara di Jember, untuk "mensiasati" hadangan pihak2 tertentu kami terpaksa bersiasat dengan naik ambulance. Kami tetap happy demi ketemu rekan-rekan untuk menyebarkan virus akal sehat untuk menggusur kebohongan," kata Said Didu lewat akunnya.
Penulis: Haris Prabowo
Editor: Nur Hidayah Perwitasari