tirto.id - Wakil Ketua BPN Priyo Budi Santoso memastikan mereka akan memberikan kejutan dalam debat kelima ini. Namun, mereka tak akan memberikan pertanyaan jebakan buat lawan debatnya.
"Pertanyaan yang diajukan kepada Pak Jokowi atau Pak Ma'ruf Amin dipastikan bukan pertanyaan yang menjebak, bukan pertanyaan sulit yang kayak kemudian bersifat cerdas cermat," Kata Priyo di Media Center Prabowo-Sandiaga.
Selain itu, Priyo menerangkan, Prabowo-Sandi tidak akan mengajukan pertanyaan yang bersifat menjatuhkan atau teknis. Bekas politikus Partai Golkar ini memastikan, Prabowo-Sandiaga bakal memberikan pertanyaan yang bersifat visi-misi dan permasalahan bangsa di bidang ekonomi dan kesejahteraan sosial, keuangan, investigasi dan juga industri.
"Insya Allah nanti akan ada kejutan. Kejutan seperti apa tunggu saja. Kami tetap slow saja, tidak berpotensi menyerang secara garang tapi juga kami tidak nunduk-nunduk," Kata Priyo.
Debat kelima Pilpres 2019 ini penting bagi kedua pasangan calon. Alasannya, debat bisa mempengaruhi persepsi calon pemilih terhadap paslon. Survei Indikator Politik Indonesia pada Pilpres 2014 menunjukkan elektabilitas Jokowi-JK sebelum debat sebesar 47,6 persen, sementara Prabowo-Hatta sebesar 36,2 persen. Mereka yang menyatakan tidak tahu atau tidak menjawab sebesar 16,1 persen.
Setelah debat, elektabilitas Jokowi-JK dan Prabowo-Hatta naik. Elektabilitas Jokowi-JK menjadi 51,4 persen, sedangkan Prabowo-Hatta menjadi 40,9 persen. Porsi mereka yang menyatakan tidak tahu atau tidak menjawab turun menjadi 7,7 persen.
Ini merupakan debat kelima sekaligus terakhir di Pilpres 2019. Empat hari lagi, hari pencoblosan digelar. KPU mencatat jumlah orang yang tercatat di Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilu 2019 sekitar 192 juta.
Editor: Mufti Sholih