tirto.id - Anggota III Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Achsanul Qosasi mengatakan lembaganya pernah memberikan sejumlah catatan terhadap kegiatan investasi PT Asabri di tahun 2016.
Hal tersebut disampaikan ke DPR dan Kementerian Keuangan usai BPK merampungkan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) terhadap Laporan Keuangan Asabri.
Berdasarkan audit tersebut, BPK menemukan adanya penempatan aset finansial Asabri di instrumen saham dan reksadana yang tak efisien dan efektif.
Karena itu, kata Achsanul, lembaganya meminta Asabri harus memperbaiki portfolio investasinya.
"Rekomemndasi BPK ke asabri 2016 beberapa di antaranya sudah dilakukan, namun belum semua. Terutama soal sejumlah investasi yang kurang baik," jelas dia kepada Tirto.id Senin (13/1/2020).
Menurut Achasanul, pola investasi Asabri hampir serupa dengan yang terjadi di PT Asuransi Jiwasraya (Persero).
Penempatan aset tidak dilakukan secara hati-hati dan menyebabkan tergerusnya nilai aset finansial mereka.
Meski demikian, lanjut Achsanul, keuangan perusahaan pelat merah tersebut masih aman karena mendapatkan premi Rp1 triliun dari keanggotaan TNI, Polri dan PNS Kementerian Pertahanan.
"Dari sisi Likuiditas Asabri Aman, karena menerima premi Rp1 triliun per tahun dari TNI dan Polri. Yang disorot iya, investasinya itu. [polanya] mirip-mirip lah dengan Jiwasraya," pungkasnya.
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Hendra Friana