Menuju konten utama

BPBD Minta Warga Desa Cikotok, Lebak Waspada Longsor Susulan

Hingga saat ini curah hujan di daerah tersebut cenderung meningkat sehingga berpotensi menimbulkan bencana longsoran susulan.

BPBD Minta Warga Desa Cikotok, Lebak Waspada Longsor Susulan
Ilustrasi longsor di Lebak, Banten, ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas/hp.

tirto.id -

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak mengatakan, agar warga di Desa Cikotok Kabupaten Lebak, Provinsi Banten untuk mewaspadai bencana longsor susulan.

Sebab, hingga saat ini curah hujan di daerah tersebut cenderung meningkat sehingga berpotensi menimbulkan bencana longsoran susulan.

"Kami minta rumah warga yang lokasinya di perbukitan jika hujan melebihi lima jam agar mengungsi ke tempat yang lebih aman," kata Kepala BPBD Kabupaten Lebak Febby Rizky Pratama di Lebak, Selasa (30/1/2021) seperti dilansir dari Antara.

Menurut dia, masyarakat yang terdampak bencana alam di Desa Cikotok tersebut terdapat ratusan rumah.

Selama ini, kata dia, wilayah pertambangan emas peninggalan Belanda masuk daerah rawan longsor atau pergerakan tanah.

Sehingga, masyarakat setempat dapat meningkatkan kewaspadaan bencana alam tersebut, terlebih curah hujan meningkat.

"Kami minta relawan dapat mengoptimalkan kesiapsiagaan masyarakat untuk mengantisipasi bencana alam itu agar tidak menimbulkan korban jiwa, " demikian Febby Rizky Pratama.

Selain itu, Febby juga menjelaskan, setidaknya terdapat 12 warga Kabupaten Lebak, Provinsi Banten yang menjadi korban longsor saat ini mengungsi di bekas Kantor Pertambangan Emas Cikotok.

"Kami minta warga tetap waspada karena tidak tertutup kemungkinan longsor tanah kembali terjadi," katanya.

Longsor atau terjadinya retakan tanah di Desa Cikotok, Kabupaten Lebak mengakibatkan dua rumah warga yang dihuni lima kepala keluarga (KK) rusak berat.

"Beruntung, kejadian bencana alam tersebut tidak menimbulkan korban jiwa," katanya.

Baca juga artikel terkait LONGSOR LEBAK

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: Antara
Editor: Nur Hidayah Perwitasari