Menuju konten utama

BPBD Lebak Imbau Nelayan dan Wisatawan Waspadai Gelombang Tinggi

BPBD Lebak mengimbau nelayan dan seluruh masyarakat untuk tidak melaut di Perairan Selatan Banten.

BPBD Lebak Imbau Nelayan dan Wisatawan Waspadai Gelombang Tinggi
Anak bermain di sekitar jalan yang rusak akibat diterjang gelombang di Labuan, Pandeglang, Banten, Sabtu (27/11/2021). ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas/hp.

tirto.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lebak meminta masyarakat pesisir, nelayan dan wisatawan untuk mewaspadai gelombang tinggi di Perairan Selatan Banten guna menghindari kecelakaan laut.

"Peluang gelombang tinggi di Perairan Selatan Banten berkisar antara dua sampai empat meter berdasarkan laporan BMKG," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lebak, Febby Rizky Pratama dikutip dari Antara, Selasa (17/5/2022).

Berdasarkan laporan BMKG, cuaca buruk di wilayah Perairan Selatan Banten terjadi sejak 15 Mei sampai 17 Mei 2022.

"Kami sudah menyampaikan surat peringatan kewaspadaan kepada pengelola tempat pelelangan ikan (TPI) dan pengelola wisata pesisir pantai," kata Febby.

BPBD Lebak mengimbau nelayan dan seluruh masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas melaut. Febby beralasan gelombang laut setinggi empat meter cukup membahayakan dan berpotensi menimbulkan korban jiwa.

"Kami bersama relawan juga tidak henti-hentinya menyampaikan peringatan kewaspadaan bahaya gelombang tinggi itu," kata dia.

Menanggapi itu, sejumlah nelayan di TPI Tanjung Panto Binuangeun Kabupaten Lebak memilih tidak melaut akibat gelombang tinggi disertai hujan dan angin kencang. Cuaca buruk tersebut terjadi sejak sepekan terakhir.

"Kami tidak melaut dan lebih baik berkumpul bersama nelayan lain sekitar pantai sambil menunggu cuaca kembali normal, " kata Acung (50) seorang nelayan tradisional di TPI Tanjung Panto Binuangeun.

Baca juga artikel terkait WASPADA GELOMBANG TINGGI atau tulisan lainnya

tirto.id - Sosial budaya
Editor: Antara & Gilang Ramadhan