tirto.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jabar mencatat 491 rumah di Kabupaten Bandung rusak imbas gempa berkuatan magnitudo 4,9 yang terjadi pada Rabu (18/09/2024) pagi.
Pranata Humas Ahli BPBD Jabar, Hadi Rahmat, menuturkan bahwa sampai pukul 14.00 WIB, pihaknya belum mendapatkan informasi terkait tambahan rumah rusak. Menurutnya, BPBD Jabar sampai saat ini masih melakukan identifikasi tingkat kerusakan maupun pendataan dampak lain seusai gempa.
“Pada rumah terdampak, BPBD Jabar masih menunggu informasi dari BPBD di tingkat kota maupun kabupaten untuk menentukan tingkat kerusakannya,” ujar Hadi di lokasi.
BPBD Jabar bersama BPBD Kabupaten Bandung akan segera melakukan perbaikan fasilitas umum usai pembersihan material dampak gempa dan perbaikan rumah warga.
Gempa yang terjadi pagi tadi adalah akibat aktivitas Sesar Garsela. Ia diketahui menyebabkan kerusakan beberapa fasilitas publik, di antaranya tempat ibadah, perkantoran, sekolah, dan sarana kesehatan atau rumah sakit.
Berikut data fasilitas umum yang terdampak gempa di Kecamatan Kertasari.
Desa Cikembang: 390 rumah terdampak, 18 fasilitas umum, 1 Posyandu, 20 fasilitas ibadah, dan 7 sekolah.
Desa Resmi Tinggal: 38 unit rumah terdampak, 2 fasilitas ibadah.
Desa Ciwahuk: pengungsi 450 orang, rumah terdampak belum ada, fasilitas ibadah belum ada, dan 1 fasilitas kesehatan rusak.
Desa Sukapura: 72 unit rumah terdampak, 4 masjid, dan 1 sekolah.
Desa Neglawangi: 1 rumah dan 1 sarana ibadah.
Desa Santosa: 2 unit rumah terdampak dan 3 masjid rusak.
Desa Tarumajaya: 31 rumah terdampak, 5 masjid rusak, dan 6 orang mengungsi.
Penulis: Akmal Firmansyah
Editor: Fadrik Aziz Firdausi