Menuju konten utama

Boris Johnson Dirawat di ICU Akibat Kondisi COVID-19 yang Memburuk

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dipindahkan ke ruang ICU di rumah sakit St Thomas London akibat kondisi penyakit COVID-19 yang memburuk.

Boris Johnson Dirawat di ICU Akibat Kondisi COVID-19 yang Memburuk
Perdana Menteri Inggris yang baru Boris Johnson di London, Rabu, 24 Juli 2019. AP Photo/Frank Augstein)

tirto.id - Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dipindahkan ke unit perawatan intensif (ICU) setelah kondisi gejala coronavirusnya semakin memburuk pada Senin (6/4/2020).

"Sepanjang siang ini, kondisi Perdana Menteri memburuk dan atas saran tim medisnya, dia telah dipindahkan ke Unit Perawatan Intensif di rumah sakit," kata juru bicara Downing Street seperti dilansir CNN, Selasa (7/4/2020).

Menurut pejabat di Downing Street tersebut, Boris Johnson tetap sadar dan telah dipindahkan ke unit perawatan intensif sebagai tindakan pencegahan, jika ia membutuhkan ventilasi.

Johnson, lanjut Downing Street, dipindahkan ke unit perawatan intensif sekitar pukul 7 malam. Keputusan itu dibuat oleh pimpinan tim medis setelah kondisinya memburuk pada Senin sore.

Langkah ini sangat kontras dengan laporan Downing Street sebelumnya yang menyatakan bahwa kondisi Boris Johnson pada Minggu (5/4/2020) selama masa isolasi diri bergejala ringan, dan rawat inapnya hanyalah langkah pencegahan.

Juru bicara Boris Johnson Senin pagi juga menyampaikan jika Johnson menghabiskan malam dengan nyaman di rumah sakit. Meski begitu, ia enggan mengomentari laporan terkait Johnson yang diberikan oksigen.

Boris Johnson pertama kali dirawat di Rumah Sakit St Thomas di London pada Minggu (5/4/2020) malam. Boris disebut hanya melakukan tes rutin. Laman media sosialnya juga menyatakan, Boris Johnson dalam semangat yang baik.

Namun beberapa jam setelah postingan itu, para politisi partai dan oposisi justru menyuarakan dukungan mereka bagi PM Inggris yang berusia 55 tahun tersebut.

Saat ini, Inggris juga tengah berupaya memerangi wabah yang telah menewaskan lebih dari 5.000 warganya itu.

Dukungan kepada Boris Johnson

Menteri Luar Negeri Dominic Raab, yang merupakan Sekretaris Pertama Negara dan menteri kabinet senior mengatakan, Johnson telah memintanya mewakili kepemimpinannya jika diperlukan.

Raab mengetuai briefing coronavirus pada Senin pagi dan membuat pernyataan di televisi yang mengatakan bahwa pemerintah akan melanjutkan arahan Johnson dalam menanggapi wabah tersebut.

"Bisnis pemerintah akan berlanjut dan Perdana Menteri berada di tangan yang aman dengan tim yang brilian di rumah sakit St. Thomas. Dan fokus pemerintah akan terus memastikan bahwa arah Perdana Menteri, semua rencana untuk memastikan bahwa kita dapat mengalahkan coronavirus dan negara dapat melalui tantangan ini," kata Raab.

Dia menambahkan, di belakang Perdana Menteri ada semangat tim yang sangat kuat dalam pemerintahan.

Korban tewas di Inggris telah mencapai 5.000 orang dan menjadi salah satu negara tertinggi di dunia dengan jumlah korban meninggal dunia akibat coronavirus.

Pemerintah Inggris telah berjuang untuk menerapkan pengujian yang luas ketika terbukti corona dapat menyebarkan virusnya dari orang tanpa gejala (OTG).

"Bersama-sama kita akan mengalahkan ini," kata Boris Johnson waktu itu dalam sebuah konferensi video.

Politisi Inggris dari Partai Konservatif yang berkuasa serta oposisi utama Partai Buruh telah menyatakan dukungan untuk pemulihan Perdana Menteri Boris Johnson.

Menteri Keuangan Rishi Sunak mengatakan di Twitter, pikirannya tertuju pada Johnson serta tunangannya yang sedang hamil, Carrie Symonds.

"Saya tahu dia akan mendapatkan perawatan terbaik dan akan keluar dari ini sehingga menjadi lebih kuat. Symonds juga mengalami gejala COVID-19 tetapi mengatakan selama akhir pekan dia membaik," cuitnya.

Sementara itu Pemimpin House of Commons Lindsay Hoyle mengatakan, masuknya Johnson ke perawatan intensif adalah berita buruk.

"Aku tahu pikiran dan doa semua orang di seluruh House bersama Perdana Menteri dan keluarganya saat ini. Kita semua berharap dia cepat pulih," ujarnya.

Sebuah foto dari video yang diunggah Perdana Menteri Inggris Boris Johnson pada 27 Maret juga mengumumkan bahwa ia telah terinfeksi.

Keir Starmer, pemimpin oposisi utama Partai Buruh yang baru terpilih menyatakan, bahwa perkembangan itu adalah berita yang sangat menyedihkan.

"Semua pikiran negara dengan Perdana Menteri dan keluarganya selama masa yang sangat sulit ini," kata Starmer.

Ada juga mantan Perdana Menteri Theresa May, yang digantikan oleh Johnson saat krisis Brexit di negara itu yang memberikan dukungan melalui akun twitternya.

"Pikiran dan doa saya bersama @BorisJohnson dan keluarganya ketika ia terus menerima perawatan di rumah sakit. Virus mengerikan ini tidak membeda-bedakan. Siapa pun bisa mendapatkannya. Siapa pun dapat menyebarkannya. Tolong #StayHomeSaveLives," tulis May.

Baca juga artikel terkait BORIS JOHNSON atau tulisan lainnya dari Dhita Koesno

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Dhita Koesno
Editor: Agung DH