tirto.id - Dua ledakan bom mengguncang Baghdad, Irak di hari keempat bulan Ramadan, menewaskan sedikitnya 27 orang dan melukai lebih dari 100 orang.
ISIS mengklaim serangan bom mobil bunuh diri pertama dan paling mematikan, yang terjadi sesaat setelah tengah malam di sebuah toko es krim yang sibuk di Karrada, menewaskan sedikitnya 16 orang dan melukai setidaknya 75--termasuk korban berusia anak-anak.
ISIS menganggap anggota mayoritas Muslim Syiah di Irak kaum bidah dan sering melakukan serangan terhadap mereka.
Sejumlah korban luka terbaring di tanah, yang lain menyandarkan diri di bangku taman di luar toko es krim.
Selama bulan Ramadhan, orang-orang begadang dan banyak makan di luar untuk mempersiapkan puasa keesokan harinya.
"Keluarga-keluarga keluar dan tempat itu ramai," kata Hayder al-Khoei, seorang pakar Timur Tengah yang bermarkas di London, kepada Al Jazeera.
Al-Khoei menjelaskan bahwa kelompok bersenjata menghitung, serangan pada Selasa menimbulkan dampak besar.
"Pembom bunuh diri meledakkan dirinya tepat setelah tengah malam. Hari itu panas dan dia menargetkan sebuah toko es krim populer di Baghdad," katanya.
Ledakan kedua
Sebuah ledakan mematikan kedua terjadi daerah Al-Shahada di pagi hari, menewaskan sedikitnya 11 orang dan melukai 41 lainnya, menurut sumber keamanan dan saksi mata.
Sebuah bom mobil meledak di dekat kantor pensiunan utama negara itu yang dekat dengan Sungai Tigris.
Ibrahim al-Zararee, menulis di Twitter, mengatakan bahwa dia dekat dengan kedua serangan tersebut.
"Saya berada di dekat lokasi ledakan beberapa jam sebelum kejadian itu terjadi dan ini penuh dengan kehidupan, sekarang penuh dengan kematian dan ketakutan," katanya.
Video yang diunggah ke media sosial menunjukkan asap hitam mengepul dari sebuah bangunan.
Tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas pengeboman kedua, meski ciri bom identik dengan ISIS.
Brett McGurk, utusan khusus AS untuk koalisi anti-ISIS, men-tweet setelah serangan pertama: "teroris ISIS malam ini di Baghdad menargetkan anak-anak dan keluarga menikmati waktu bersama di sebuah toko es krim. Kami berdiri dengan Irak melawan kejahatan ini."